t h r e e t y

2.7K 337 67
                                    

Rora langsung menutup pintu gerbang setelah kurir paketnya pergi darisana mengantarkan barangnya.

Bocahnya Asa itu sedikit antusias membuka paket yang ia beli online, ia tak sabar mencoba nya.

Rora membuka kotak paket tersebut sembari berjalan menuju keberadaan Asa.

Ia membuang kotak tersebut setelah berhasil membuka nya. Rora masuk kedalam kamar mandi dengan wajah sumringah, di tambah lagi ada Asa yang masih memakai bathrobe sembari skincare-an.

"Kamu hari ini ke kantor, mommy?" Rora yang bertanya sembari mendekati Asa.

"Iya... Aku ada meeting hari ini... Kenapa, bayi? Kamu mau ikut?" Asa yang bertanya balik sembari menatap Rora dari cermin.

"Engga ah, aku mau di rumah aja..." Rora yang memeluk Asa dari belakang.

"Tapi nanti meeting ga ada om om tua itu kan?" Pertanyaan Rora itu membuat Asa terkekeh.

"Engga, bayi... Kan aku rapatnya sama karyawan aku.." Asa yang menggeleng.

"Yaudahh... Aku di rumah aja... Tapi nanti aku ya yang nganter kamu..." Rora mengecup pipi Asa.

"Kamu juga yang jemput?" Asa bertanya.

"Iyaaa.... Kamu meeting sejam lagi kan?" Tanya Rora balik.

"Heem... Yaudah kamu cuci muka dulu aja biar aku pake baju..." Ucap Asa.

"Iya..."

Namun Rora tidak beranjak dari tempatnya, justru ia sedikit menyibak kan bagian belakang bathrobe Asa membuat si wanita terkejut.

"Kamu ngapain?" Asa yang bingung.

"Gapapa..."

Rora memasukkan sesuatu ke hole belakang Asa membuat Asa reflek mencengkram lengan Rora.

"Ra." Asa yang menyirit.

"Kalau kamu keluarin, aku bakal buat kamu ga bisa jalan, sayang..." Rora yang ber-smirk sembari mengecup Asa.

"Ck, kamu masukin apa?!" Asa merengut.

"Nanti kamu juga tau, sayang.."

ஐஐ

Asa yang sedang menjelaskan materi terakhir mereka itu sedikit menyirit karena benda yang berada di bawahnya itu sedikit mengganjal.

"Ada yang ingin di tanyakan lagi?" Asa mendongak melihat seluruh karyawan nya yang berada di sana.

Namun saat hendak kembali berbicara, Asa sedikit terbungkam karena benda tersebut bergetar membuat ia sedikit mengigit bibir bawahnya karena menahan sesuatu.

"Em, miss untuk produk selanjutnya itu.. Kita bakal turun juga untuk mempromosikan?" Salah satu karyawan dari bagian marketing bertanya.

Asa dengan susah payah meneguk saliva nya sebelum menjawab pertanyaan tersebut.

"Y-ya.... Kita... Bakal promosi kan s-seperti produk sebelum nya..." Ucap Asa yang sedikit terbata bata.

Wajah Asa terlihat sedikit merah karena benda tersebut terus bergetar, bahkan getarannya semakin meningkat.

"A-ada.. Lagi?" Asa yang berusaha berbicara.

Asa perlahan mengatur nafasnya karena ia sedikit menahan nafas, bahkan ia menahan suaranya agar tidak mengeluarkan suara ambigu.

Young Husband (RORASA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang