f i f t e e n

3.6K 384 65
                                    

Rora tetap merengut melihat Asa yang sibuk memakaikan dasinya dengan benar.

"Udah jangan merengut terus... Masih pagi juga.." Asa yang mengecup Rora setelah selesai dengan dasi bocah itu.

"Aku mau ikut..." Rora mempoutkan bibirnya.

"Kamu sekolah, bayi..." Asa yang mengelus dagu Rora.

"Ishhh..." Rora yang kembali merengek.

"Jangan ngambek gitu... Mau Aku anter ke sekolah juga?" Tanya Asa.

"Engga usah... Aku nanti mau main ke rumah jeje aja..." Ucap Rora.

"Yaudah.. Jangan gitu muka kamu... Jelek tau di tekuk terus..." Asa menatap intens Rora.

"Aku mau ikut, mommy.." Rora menarik pinggang Asa.

"Kamu sekolah sayang... Kalau tadi kamu masih libur, aku ajak juga..." Asa melingkarkan kedua tangannya ke leher Rora.

"Aku cuman pergi bentar, bayi... Aku ga sampe nginep... Nanti malem juga kita jumpa lagi kan?" Asa menaikkan kedua alisnya.

"Eummmmmm... Yaudah iya iya.." Rora yang melepaskan tarikan nya, akan tetapi wajahnya masih saja merengut.

"Jangan cemberut gitu bayi..." Asa yang mengecup Rora.

"Hemmmmmm..."

ஐஐ

"Ra, samping lo njiirrr!"  Chiquita yang sibuk menembaki musuh musuh yang ada di dekatnya.

"Bantu ege... Sumpah banyak banget.." Rora yang terlihat kesusahan.

Mereka semua kini sedang berada di rumah Jeongyoo karena habis pulang eskul, mereka memang berniat untuk bermain ke sana.

Rora dan Chiquita sibuk bermain PS milik Jeongyoo, Ruka sibuk telfonan sama Pharita karena dia bilang Pharita minta tolong buat nemenin dia yang lagi sendirian di rumah. Sedangkan si pemilik rumah sibuk chatingan sama pacar tersayang nya.

Ruka sebenarnya ingin ke rumah Pharita, akan tetapi ia mengurung niat nya karena takut tiba tiba ayah Pharita pulang. Ia sedikit takut melihat wajah galak ayahnya Pharita, padahal ia sudah sering ke rumah buat jemput Pharita.

Rora dan Chiquita bersorak hore saat mereka kembali berhasil memenangkan game mereka.

"Berisik ya lo berdua... Sampe denger nih pacar gue..." Ruka yang terduduk sembari menatap dua orang itu, telepon nya sudah mati daritadi.

"Yeee, bucin mulu lo... Heran..." Chiquita yang berbicara.

"Iri ya? Hahahahaha..." Ruka yang meledek.

"Ngapain gue iri... Toh nanti gue bakal seatap sama tante kesayangan, yahahahahahah..." Chiquita meledek balik.

"Yee anjir lo..." Ruka memutar bola mata malas.

"Udeh udeh gausah berisik loe berdua ah..." Jeongyoo yang terduduk sembari menatap para sahabatnya.

"Btw chik, lo sabtu ini kan acara?" Jeongyoo menatap Chiquita.

"Yep, lo pada dateng harus bawa hadiah buat gue... Jangan hadiahi gue pengaman.." Chiquita menatap Ruka yang hendak menyela perkataan terakhir nya.

"Yee, kenapa coba... Kan bagus kita hadiahi pengaman, yakan, Ra?" Ruka menaik turunkan kedua alisnya menatap Rora.

"Kenapa lo nanya gue anjirr.." Rora menyirit.

"Karena pasti udah lo pake tuh hadiah bagus.. Gimana rasa nya, Ra?" Kini Jeongyoo yang menaik turunkan kedua alisnya.

Young Husband (RORASA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang