t w e n t y

3.5K 362 45
                                    

Rora keluar dari walking clothes sembari memakai rompi seragamnya. Bocah tengil itu bangun lebih awal karena ia memiliki ujian pagi ini. Bahkan Asa saja masih tertidur pulas.

Rora melirik Asa yang masih tertidur, ia naik ke atas kasur lalu mengecup kening wanita yang lebih tua dari nya.

Hal tersebut membuat Asa sedikit terusik.

"Aku pergi dulu ya, sayang..." Kini Rora mengecup bibir Asa.

Namun saat hendak pergi Asa tiba-tiba saja menarik lengannya membuat Rora kembali menatap dirinya.

"Jam berapa kamu balik?" Asa yang mengucek ngucek matanya.

"Sekitar jam dua belas aku pulang.." Rora mengelus kepala Asa.

"Yaudah kamu hati-hati di jalan, bayi..." Ucap Asa menatap Rora.

"Iya mommy..."

☙☙.

Rora masuk kedalam rumah dengan wajah yang lusu karena otak baru saja selesai berperang dengan kertas kertas yang hampir membuat otak nya meledak.

Rora melepaskan dasinya sembari berjalan menuju kamar untuk mengganti baju lalu tidur.

"Udah pulang?" Asa yang ternyata berada di kamar membuat Rora menoleh.

"Loh, kamu ga ke kantor?" Rora yang mendekati Asa.

"Engga, hari ini aku free, jadi aku di rumah aja deh... Kamu baru balik?" Asa melihat Rora naik ke atas kasur.

"Iyaa... Aku selesai ujian langsung pulang ke rumahh..." Rora menjatuhkan tubuhnya di atas pelukan Asa.

"Tumben kamu pulang cepet, bayi... Biasa main main dulu.." Asa mengelus kepala Rora.

"Kepala aku sakit.." Rora memeluk erat Asa sembari menyembunyikan wajahnya.

"Karena abis ujian?" Rora hanya mengangguk saja mendengar perkataan Asa.

"Kamu selesai ujian kapan, bayi?" Tanya Asa sembari memeluk kepala Rora.

"Tiga hari lagi.. Soalnya masih ada ujian praktek..." Ucap Rora tanpa menatap Asa.

"Ouhh... Abis itu selesai?" Asa yang bertanya.

"Heumm... Minggu depan baru pengumuman lolos masuk univ atau ga nya.." Rora kembali mengangguk.

"Terus?" Asa yang masih bertanya.

"Terus... Yaudah libur.. Tinggal nunggu kelulusan.." Ucap Rora.

"Terus abis itu kita buat ade bayi..." Ucapan Rora membuat Asa menyentil telinganya.

"Ga mau..." Ucap Asa ber-smirk.

"Kenapa coba? Aku kan mau ada Asa ke dua..." Rora menatap Asa sembari merengut.

"Aku ga mau.." Asa yang memang berniat menjahili Rora.

"Ishh..."

"Masa bayi mau punya bayi.." Asa menatap intens Rora.

"Yakan gapapaa... Biar aku punya temen.. Hehe.." Rora yang menyengir.

"Yeu dasar.." Asa kembali menyentil telinga Rora.

"Besok kamu masuk kantor?" Rora tetap menatap Asa.

"Engga, bayi... Mungkin buat minggu ini aku di rumah aja... I'm free for long time..." Ucap Asa.

"Enak banget.." Rora yang mempoutkan bibirnya.

"Enak dongg..." Asa memang berniat menjahili Rora.

"Aku semingguan ga ada kerjaan... Bebas... Ga ada ujian... Hapalan materi kayak kamu.." Lanjut Asa membuat Rora merengut.

"Tch, sombong... Liat aja nanti... Aku juga bakal gituu.." Rora kembali menyembunyikan wajahnya di leher Asa.

"Mana bisa... Kamu kuliah..." Asa mengelus kepala Rora.

"Tapi kan ga sepadet sekolah... Liat aja nanti.." Ucap Rora tanpa menatap Asa.

"Iya iya aku liatin..." Asa yang ber-smirk.

"Eh kamu tau ga? Yeyon udah isi.." Ucapan Asa membuat Rora menatapnya.

"Loh tante nya si Chiki udah isi?" Rora menyirit.

"Tante tante..." Asa menyentil dahi Rora membuat Rora melenguh.

"Iya, Yeyon udah isi... Tadi dia bilang ke aku sama yang lain.." Asa mengangguk.

"Hebat juga tuh anak pak Manoban..." Ucap Rora.

"Mommy, kamu kapan mau di isi juga?" Pertanyaan Rora itu kembali membuat Asa menyentil dahi nya.

"Kapan kapan.." Ucap Asa membuat Rora sedikit merengut.

"Eh iya, bayi... Susu kamu itu udah abis, kamu ga beli lagi?" Asa menangkup kedua pipi Rora.

"Buat apa? Kan ada susu kamu.." Hal tersebut membuat Asa menyentil kuat telinganya.

"Kamu jauh jauh deh, aku takut.." Ucapan Asa itu membuat Rora tertawa.

"Bercanda mommy, tapi kalau serius beneran gapapa.." Rora yang kembali memeluk Asa dan menyembunyikan wajahnya di dada Asa.

"Ga mau..." Ucap Asa.

"Pelit yeuuu..." Ucap Rora.

"Biarin.."

☙☙

Rora mempoutkan bibirnya dan merengut menatap Asa. Sedangkan yang di tatap hanya bersedikap dada dan menyirit menatap Rora.

"Mommy~" Rora yang merengek.

"Engga, bayi." Asa yang menggeleng.

"Mommy eisa..." Rora menerjap nerjapkan matanya memasang wajah memelas.

"Engga mau, kamu selalu ngegigit, sakit tau.." Asa yang ikut merengut.

"Kali ini aku ga gigitt... Janjii.." Rora yang masih memasang wajah memelas.

"Ga mau.." Asa menggeleng.

"Aku janji ga Aku gigitt... Ayolah mommy... Aku ngantuk~" Rora yang kembali merengek.

"Ga mau, bayi... Kalau ngantuk ya kamu tinggal tidurr.." Ucap Asa yang berbaring.

Hal tersebut membuat Rora melongos sedikit kesal sembari berbaring di sebelah Asa. Akan tetapi ia tidur membelakangi Asa yang terkekeh kecil.

"Ada yang mau nen ga?" Asa membuka kancing atas piyama nya.

Rora tetap membelakangi Asa dan berpura-pura tidak mendengar pertanyaan Asa.

"Yakin nih ga mau?" Kancing kedua dan ketiga terlepas.

"Yaudah si kalau ga mau.. Aku tutup lagi aja..." Ucapan Asa itu membuat Rora langsung berbalik menatapnya.

"Aku mauu." Rora yang merengut.

"Ga jadi ah, lama.." Asa yang hendak mengancing kembali piyama nya, namun Rora malah menahannya.

Tanpa berkata apapun, Rora langsung melahap dan menghisap payudara yang sedaritadi ia tunggu.

Rora memeluk Asa dan menariknya sehingga tidak ada jarak di antara keduanya seperti tadi.

"Ini orang yang tadi siang bilang mau buat bayi?" Asa yang mengelus kepala Rora.

"Sok sok-an banget mau buat bayi... Ga di kasih nen aja masih ngambek..." Hal tersebut membuat Rora merengut menatap Asa.

"Udah tidur kamu besok ujian..... Jangan ngeliatin aku kayak gitu..."



























Vote and comment😉

Young Husband (RORASA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang