1. Kode

143 67 19
                                    

Halo, semuanya.
Terima kasih udah mau mampir ke cerita ku yang ke-4.
Sebelum itu sekali lagi di peringatkan cerita kali ini mungkin akan ada kata-kata kasar kotor, kekerasan, pengkhianat, pembunuhan dan lain-lainnya. Di harapkan pembaca bijak dalam mengambil bacaan, ambil baiknya buang buruknya.

HAPPY READING!!

Aliesha berjalan menelusuri lorong sekolah yang sepi, cuma beberapa orang yang lewat dan mengobrol. Aliesha anak pindahan sejak kelas 11 di ujung semester 2. Siapa sangka anak pindahan bisa masuk ke dalam gold student? Ini benar-benar menggemparkan Aurora Academy. Nama sekolah yang unik dan peraturan yang juga berbeda dari sekolah lain.

Ia berpikir sekolah ini benar-benar berbeda dari yang lain. Karena di sini terbagi dua kelas, silver and gold. Tapi, khusus gold hanya untuk kelas 12. Siswa yang berstatus gold akan di pisahkan ke tempat lain. Dan tentunya siswa berstatus gold akan mendapatkan asrama tersendirinya.

Lamunan Aliesha terhenti saat seseorang memanggilnya, "permisi, bolehkah saya bertanya dimana asrama khusus gold student? soalnya saya anak pindahan."

Apa dia anak pindahan yang katanya kerabat kepala sekolah? yah tidak mengherankan para siswa tidak suka dengannya, pikir Aliesha.

"Ya tentu, sekalian aja sama gua, gua juga gold student," ajak Aliesha dan berjalan pergi menuju asrama diikuti oleh gadis itu. Suasana yang canggung membuat Aliesha merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk mengajak gadis itu mengobrol.

"Eh, kita belum kenalan kan? kenalin gua Aliesha lo bisa manggil gua Alie atau Sasha." Aliesha mengulurkan tangannya ke gadis itu. Bukannya menjabat tangan Aliesha dia malah termenung menatap tangan Aliesha, "hei?"

Akhirnya, dia menjabat tangan Aliesha sambil menunjuk senyuman, "Cahaya, anda bisa memanggil saya Caca," jawab Cahaya yang membuat Aliesha merasa kurang nyaman karena Cahaya memakai bahasa formal.

"Ya elah masa ke teman lo make bahasa formal sih!! gaul dikit napa," saran Aliesha yang dibalas anggukan kecil oleh Cahaya.

Mereka mengobrol sampai tidak sadar bahwa mereka sudah sampai di asrama. Asrama terbagi dua lantai dan delapan kamar. Lantai satu khusus cowok dan lantai dua khusus cewek. Sesuai nomor yang didapatkan dari guru Aliesha dan Cahaya memasuki kamar mereka masing-masing. Aliesha berada di kamar 4 dan Cahaya kamar 5? Siapa sangka mereka juga memiliki kamar yang bersebelahan.

Aliesha mengeluarkan semua barangnya dan mulai menyusun dengan rapi. Buku di rak, baju di lemari, makanan di kulkas dan skincare di meja belajar yang tersusun di dalam kotak. Asrama yang lengkap dan nyaman untuk di tinggali, bahkan di sini menggunakan ac bukan kipas angin.

Aliesha merebahkan dirinya di atas ranjang yang empuk, "nyaman, pantas anak-anak sangat ingin jadi gold student," gumamnya, matanya perlahan menutup sebelum kembali terbuka karena mendengar notifikasi di ponselnya.

Meraih ponsel yang terletak di meja sebelah kiri tempat tidur, menyalakan ponselnya dan melihat pesan mengambang dilayarnya. No tidak dikenal? batin Aliesha. Menggeser ke atas layar ponsel dan seketika pupil matanya melebar karena melihat pesan tersebut.

X

Go or Die

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Go or Die

←----------→

Gimana? penasaran gak sama lanjutannya? Oh ya kalau suka sama ceritanya jangan lupa vote yaaa
Pemberian vote sama komen bisa bikin author tambah semangat lho buat bikin ceritanyaa.

see you in the next chapter

Published : 14 Juni 2024

Class of MurdersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang