Bab Sembilan

211 45 32
                                    

“Shin Hyonaaa!”

Teriakan Kang Sohee yang baru saja memasuki butiknya membuat telinga Hyona berdenging. Gadis itu meletakkan kain yang sedang ia jahit lalu melotot pada Sohee yang tanpa dosa langsung duduk di sofa.

“Berisik!” protes Hyona. “Kau membuat tanganku nyaris masuk ke mesin jahit!”

“Oh, maaf,” sahut Sohee asal. “Oh iya, bagaimana acara di Jeju minggu lalu? Ada cerita seru apa? Sayang sekali aku tidak bisa datang.”

“Tidak ada cerita seru apa pun.”

“Ey, jangan bohong. Aku tahu kau bersama pria seksi itu.”

“Siapa?”

“Cho Kyuhyun. Memang ada pria lain lagi?”

“Sejak kapan julukannya pria seksi?” Hyona menggeleng heran. Tapi detik berikutnya gadis itu sadar akan sesuatu. “Tunggu, bagaimana kau tahu malam itu aku bersama Cho Kyuhyun?”

“Oh?” Bola mata Sohee bergerak gelisah. Lalu ia menjawab, “Han Sora. Dia cerita padaku kalau malam itu kau menggandeng pria baru.”

“Oh.” Hyona mengangguk-angguk, percaya begitu saja kemudian melanjutkan kembali aktivitasnya yang sempat terhenti.

“Jadi bagaimana? Ceritakan padaku!”

“Cerita apa?”

“Malammu bersama Cho Kyuhyun.”

“Tidak ada apa-apa. Kami hanya kebetulan bertemu di acara, lalu makan di kedai dekat pantai. Hanya itu.”

“Hanya itu?”

“Ya. Kau pikir apa lagi?”

“Kalian minum kan?”

“Ya.”

“Kalian tidak tidur bersama?”

Hyona langsung melempar Sohee dengan gulungan benang yang ada di depannya. “Kau dan otak mesummu itu!”

“Ceritakan lebih detail lagi,” pinta Sohee.

“Apanya?”

“Kalian. Benar-benar hanya itu?”

“Ya. Kami datang ke acara, lalu mencari angin sebentar di pantai dan makan. Sudah. Hanya itu. Apa lagi yang harus kuceritakan?”

“Cho Kyuhyun mengantarmu pulang?”

Hyona diam selama beberapa saat. Sejujurnya gadis itu tidak ingat. Hal terakhir yang diingatnya adalah ia nyaris jatuh saat di pojangmacha. Lalu keesokan harinya Hyona sudah menemukan dirinya berada di balik selimut yang nyaman di dalam kamar hotelnya. Kyuhyun tidak ada di sana. Pria itu hanya meninggalkan minuman penghilang pengar dan sebuah memo bertuliskan, “Aku akan menunggu kebetulan-kebetulan kita yang lain. Sampai bertemu lagi.Namun sampai hari ini tidak ada kabar lagi dari pria itu.

Lihat, apa Hyona bilang? Pria itu hanya sekadar love bombing. Datang sesuka hati dan hilang semaunya sendiri.

“Hyona-ya, Cho Kyuhyun mengantarmu pulang atau tidak?” tanya Sohee lagi karena Hyona hanya diam.

“Emm... sepertinya begitu.”

“Sepertinya begitu?”

“Sejujurnya malam itu aku mabuk dan aku tidak ingat apa-apa. Jadi sepertinya memang dia mengantarku kembali ke hotel, lalu dia pergi.”

“Jujur padaku, kau pasti memperlakukannya dengan buruk kan?” tebak Sohee.

“Aku tidak—“

“Jangan mengelak. Aku mengenalmu. Sejak kejadian itu aku tahu kau selalu menolak pria-pria yang ingin dekat denganmu.”

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang