Bab Sebelas

190 40 29
                                    

From : Cho Kyuhyun
Kukirimkan salam dari langit Singapura untukmu. Jangan lewatkan makan malammu, oke?

Hyona tersenyum melihat pesan Kyuhyun berisi foto pemandangan malam Singapura yang diambil dari kokpit pesawat.

Cho Kyuhyun menepati janjinya. Sejak hari itu, Kyuhyun benar-benar bertindak seperti teman yang baik untuk Hyona. Saat Kyuhyun ada di Seoul, pria itu selalu meluangkan waktu untuk Hyona. Menemaninya makan, membelikannya ice cream, mengajaknya naik cable car, bahkan bersedia disuruh-suruh saat Hyona sibuk di butik.

Lalu saat Kyuhyun sedang dalam perjalanan dinas, pria itu selalu mengambil foto langit dari berbagai kota yang pria itu singgahi. Hyona bahkan memiliki satu folder khusus untuk menyimpan semua foto itu.

“Kenapa senyum-senyum?” tanya Sohee. Saat ini mereka berdua sedang makan malam bersama di sebuah kedai gopchang, setelah lelah seharian berbelanja dari satu toko ke toko lain. “Cho Kyuhyun?”

Hyona mengangguk sembari mengirimkan balasan berupa foto daging yang dipanggang di hadapannya.

To : Cho Kyuhyun
Aku sedang makan gopchang bersama Sohee.

“Dia bilang apa?” tanya Sohee.

“Dia baru saja landing di Singapura dan menyuruhku makan.”

Kali ini Sohee yang tersenyum. Hyona yang heran dengan senyum itu pun mengerutkan kening.

“Kenapa?” tanya Hyona.

“Kalian sudah seperti pasangan kekasih.”

“Sudah, jangan mulai lagi. Kami hanya teman.”

“Tidak ada teman semanis itu, Shin Hyona.”

Hyona yang tak peduli dengan pendapat Sohee hanya mengangkat bahu sambil melanjutkan makan. Yang gadis itu tahu, ia nyaman dengan hubungan pertemanan seperti ini bersama Cho Kyuhyun. Tidak ada beban. Tidak ada tekanan.

“Tapi aku senang. Setidaknya kau sudah tidak  tidak mengusirnya terus-terusan,” lanjut Sohee.

“Kalau dipikir-pikir lagi, ternyata Cho Kyuhyun memang baik.”

“Kubilang juga apa. Saranku, jangan terlalu lama menggantungnya. Nanti kalau ada gadis lain merebut hatinya, kau yang akan menyesal.”

Hyona tak lagi mendengarkan apa yang Sohee katakan karena balasan Kyuhyun sudah datang. Gadis itu bahkan melupakan gopchang yang hendak dilahapnya dan memilih membalas pesan Kyuhyun tanpa perlu mengulur waktu.

Sohee yang melihat kelakuan sahabatnya itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Kendati demikian, ia pun ikut senang.

Berkat Cho Kyuhyun, Shin Hyona sudah mengalami perubahan. Dengan begitu, Hyona tidak akan terlalu sedih saat melewati hari ulang tahunnya dua hari lagi.

***

Setelah menyelesaikan prosedur landing dengan sempurna, Kyuhyun buru-buru menyalakan ponselnya dan menelepon seseorang. Kaptennya yang masih duduk di sampingnya terkekeh sambil geleng-geleng kepala.

“Buru-buru sekali kau ini. Siapa? Kekasihmu?”

Kyuhyun terkekeh. “Belum. Doakan.”

“Halo?”

“Halo, Shin Hyona?”

“Hm. Bukankah kau masih di pesawat? Kenapa bisa menelepon?”

“Aku baru saja landing di bandara Incheon. Ini masih di kokpit. Sebentar lagi aku turun dari pesawat.”

“Cepat sekali.”

“Aku mengebut di langit tadi. Karena aku tidak sabar ingin bertemu denganmu.”

“Cho Kyuhyun, kau gila?!”

 Kyuhyun tertawa. “Aku bercanda. Apa kau ada di butik sekarang?”

“Hm. Aku baru saja menyelesaikan gaun pengantin kakakmu.”

“Wah! Sudah selesai? Aku penasaran.”

“Sejujurnya aku tidak percaya diri dengan karyaku kali ini. Ini pertama kalinya aku membuat gaun pengantin.”

“Aku belum melihat hasilnya, tapi aku sudah yakin karyamu pasti luar biasa.”

Kyuhyun memang tidak bisa melihat Hyona sekarang. Tapi ia yakin gadis itu pasti sedang memutar mata di seberang sana.

“Tunggu aku di butikmu, ya?” pinta Kyuhyun.

“Kau mau ke sini?”

“Hm. Kenapa? Apa kau ada janji?”

“Tidak.”

Kyuhyun tersenyum. “Kalau begitu tunggu aku. Aku punya hadiah untukmu.”

“Hadiah apa?”

“Tunggu aku. Aku akan tiba sekitar satu jam dari sekarang.”

Akhirnya Kyuhyun turun dari pesawat. Pria itu berjalan cepat menyusuri bandara. Tak begitu peduli dengan kanan kiri karena isi kepalanya dipenuhi dengan Shin Hyona. Ia sudah tidak sabar ingin menunjukkan barang berharga yang sengaja ia buat untuk Hyona untuk hadiah ulang tahun gadis itu. Kira-kira bagaimana reaksinya nanti? Apa gadis itu akan menyukainya?

Kyuhyun tersenyum dengan sendirinya membayangkan reaksi Hyona. Namun senyumnya kembali ia sembunyikan saat seorang gadis tiba-tiba memanggil namanya.

“Cho Kyuhyun?”

Kyuhyun melihat gadis itu dengan alis berkerut. Siapa dia? Sepertinya Kyuhyun pernah melihatnya.

“Kau benar Cho Kyuhyun kan?”

“Ya. Siapa—“

“Aku Jung Heejin, teman Shin Hyona.”

Ah, Kyuhyun ingat. Teman yang merebut kekasih Hyona dulu. Ralat. Mantan kekasih. “Oh, hai.”

Kyuhyun bisa melihat gadis itu menatapnya penuh antusias dari ujung kepala hingga ujung kaki.

“Wah! Aku tidak tahu kalau tunangan Shin Hyona ternyata seorang pilot.”

Kyuhyun tersenyum sopan yang sedikit bercampur malas. “Ya. Tapi maaf, aku sedang buru-buru sekarang.”

“Oh, maaf. Kalau begitu apa kita bisa mengobrol lain kali?”

“Tentu.”

“Apa aku bisa meminta nomor ponselmu?”

Alis Kyuhyun berkerut. Haruskah?

“Maksudnya agar aku lebih mudah menghubungimu nanti. Bukankah saat itu kita berencana akan melakukan double date?”

Sebenarnya Kyuhyun masih merasa janggal. Memang harus meminta nomor ponselnya? Bukankah Heejin bisa menghubungi Hyona saja? Tapi karena ia tidak ingin berdebat yang mengakibatkan terulurnya waktu lebih lama, akhirnya ia berikan saja. Setelah itu Kyuhyun pun segera kabur.

Ia ingin segera bertemu Hyona tanpa ada gangguan dari orang lain.

TBC

Ada yang bisa nebak lagi, kira-kira Kyuhyun mau ngasih hadiah apa buat Hyona?

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang