Apa-apaan ini? Apa yang baru saja terjadi? Apa ini mimpi? Lelucon apa ini? Kyuhyun tidak salah kan? Shin Hyona benar menciumnya kan?
Kyuhyun sudah duduk selama beberapa saat di dalam mobil, tapi pria itu seperti belum menemukan nyawanya sendiri.
Sepertinya ini bukan mimpi.
Tapi bolehkah Hyona seperti itu? Bolehkah Hyona mencium bibirnya sesuka hati di saat selama ini perasaan Kyuhyun selalu gadis itu tolak mentah-mentah? Lalu bagaimana dengan perasaan Kyuhyun sekarang? Bagaimana dengan perasaan Kyuhyun yang semakin menginginkan gadis itu? Siapa yang akan bertanggung jawab?
Shin Hyona harus bertanggung jawab.
Kyuhyun mengambil kuda-kuda untuk mengomeli Hyona. Tapi ketika menoleh, pria itu justru mendapati Hyona sedang menutupi wajahnya dengan kedua tangan.
Gadis itu menangis.
Seketika omelan Kyuhyun lenyap. Yang tersisa hanya kekhawatiran yang tak terkira. "Shin Hyona, kau baik-baik saja?"
"Aku... baik-baik saja..."
"Lalu kenapa kau menangis?"
"Aku membencinya... Aku jelas-jelas membencinya... Semua berawal dari wanita itu... aku kehilangan banyak hal dalam hidupku. Kerja kerasku selama bertahun-tahun, karierku, bahkan Kim Jongwoon. Tapi... aku... kukira aku akan senang setelah menjatuhkan Heejin seperti tadi... Kukira aku akan puas setelah tahu hubungannya dengan Jongwoon berantakan... Tapi aku... kenapa perasaanku tidak selega itu?"
Kyuhyun mengulurkan tangannya menyentuh pundak Hyona. "Itu karena kau baik, Shin Hyona. Karena hatimu begitu lembut, makanya kau merasa seperti ini."
Hyona menggeleng. "Aku... tidak sebaik itu..."
Kyuhyun memiringkan posisi duduknya, lalu merengkuh Hyona ke dalam pelukannya. "Kau mungkin tidak menyadarinya. Tapi aku tahu, kau adalah perempuan berhati lembut. Aku bisa merasakannya."
"Kenapa kau sebegitu yakin di saat aku tidak yakin dengan diriku sendiri?"
"Karena tidak ada alasan untukku ragu padamu. Dan aku juga yakin pada diriku sendiri, bahwa aku tidak akan jatuh hati pada sembarang gadis."
Hening selama beberapa saat. Hingga perlahan tangis gadis itu mereda dan tiba-tiba ia berkata, "Tapi omong-omong, kenapa tadi kau tidak membantuku?"
"Hng?"
"Kenapa kau tidak membantuku mencaci maki Heejin?"
"Eng... aku takut salah bicara."
"Dan lagi..." Tiba-tiba melepaskan pelukan dan Hyona memukul bahu Kyuhyun.
"Ah!"
"Siapa suruh memelukku seperti itu?"
"Ha?" Kyuhyun mengerjap. Bingung.
"Siapa yang menyuruhku memelukku?"
"Tiba-tiba kau menangis. Lalu apa yang bisa kulakukan?"
"Mana kutahu! Memang harus dengan dipeluk? Sejak kapan aku mengizinkanmu memelukku?"
"Woah! Lihat siapa yang bicara," sahut Kyuhyun tidak terima. "Kau tidak ingat apa yang tadi kau lakukan padaku?"
"Apa?"
"Kau menciumku. Di sini." Kyuhyun menunjuk bibirnya.
Pandangan Hyona yang tertuju pada bibir Kyuhyun langsung terdiam. Perlahan ia tundukkan kepalanya, lalu bergumam dengan suara rendah, "Apa iya?"
"Woah, Shin Hyona. Kau benar-benar."
"Aku hanya berniat ingin memberi pelajaran pada Heejin. Memangnya salah?"