05

18 10 2
                                    

Annyeong!!

Pada nungguin gasih??
Kalo nungguin terimakasih!

Bantu ramein ya sengkuuu
Jangan lupa vote dan komen
Tandai typo!!

"Terlihat bahagia bukan berarti
Tidak memiliki luka"
Alvaro

"Bagaimana vallen udah sadar?" Tanya Mahen yang baru saja datang.

"Belum, kata dokter kondisinya semakin parah" Jelas Alvaro menjawab.

"Huhhh, apa yang harus gw lakuin biar dia sadar Al?" Ujar Mahen membuang nafasnya kasar.

"Pasti dia bisa, dia kuat, lo liat aja kisah hidup dia" Ujar Alvaro menenangkan Mahen.

"Gw jadi merasa bersalah" Ujar Mahen tiba-tiba, membuat Alvaro bingun.

"Kalau dia gak dapat kasih sayang seorang ayah atau ibu, seenggaknya dia dapat kasih dari abangnya" Keluh Mahen.

"Lo gaboleh ngomong gitu, lagian selama ini kita udah jagain dia dari jauh kan?, itu juga termasuk kasih sayang" Ujar Alvaro lagi lagi untuk memenangkan sahabatnya itu.

Semua hening, hanya terdengar suara monitor yang berbunyi.

"Ternyata terlihat bahagia bukan berarti gada masalah ya hen" Ujar Alvaro tiba-tiba, membuat Mahen menoleh pada nya bingun.

"Iya, lihat aja vallen, dia terlihat bahagia, bahkan sangking bahagia nya, sampai tidak ada orang yang tau kalo dia punya luka sedalam ini" Jelas Alvaro, membuat Mahen diam.

"Gimana tadi masalah Cindy?" Tanya Alvaro mengalihkan pembicaraan.

"Begitu lah, bu Hani gak percaya, tapi kami cek CCTV, baru percaya, jadi Cindy di keluarkan dari sekolah" Jelas Mahen.

"Tapi di rekaman CCTV itu gw dengar waktu lo datang, lo bilang kalo terjadi sama vallen umur mereka ga akan lama lagi, mana?" Tanya Mahen pada Alvaro.

"Gw lupa, nanti malam lo yang jagain vallen dulu, gw mau keluar bentar nanti" Ujar Alvaro, hanya di angguki Mahen.

~~~

Malam tiba, malam hari ini sangat indah, dimana bulan bersinar dengan terang dan di temani, banyaknya bintang yang cantik.

Sesuai dengan perkataan tadi siang, kali ini Mahen yang ambil alih jaga vallen malam ini, karena Alvaro pergi sebentar.

"Kamu gada niat bangun? Ga kasihan sama diri kamu?" Tanya Mahen pada vallen, seolah olah vallen tidak kenapaa napa.

"Kamu hebat yahh, bisa nutupin luka yang sedalam ini dan seperih ini, dengan cover kamu yang pura-pura bahagia, bahkan gada orang yang tau" Lanjut nya lagi.

"Tapi takdir selalu ga berpihak di kamu" Jelas Mahen, lalu diam.

~~~

Dilain tempat, dimana terlihat seorang laki-laki dengan tubuh tegap, tinggi, dan tampan, sedang duduk di kursi, yang ada di ruangan itu.

"Bos mereka sudah di ruang terakhir" Ujar salah satu anggota nya.

Lalu laki-laki itu pergi begitu saja, ke ruangan yang di maksud.

VALLENCIA (ONGOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang