Annyeong!!
Apa kabar nihh??
Coba yang kabar ny baik spam emoji 🙃
Kalo kabarnya ga baik spam emoji🙂
Okeyy, next read nihh!!
And jangan jadi silent readers!!
"Banyak sekali rahasia yang
Belum di ketahui, tapi untuk
Mengetahui rahasia itu kita
Harus mendapatkan sesuatu yang
Tidak pernah terpikirkan"
Gilang Mahen Dewa~~~
Senja yang begitu indah bisa memikat semua hati orang, bahkan yang tidak pernah tertarik padanya akan sedikit oleng, namun keindahan senja hanya sementara waktu, lalu pergi dan berganti ke awan hitam, namun senja akan kembali jika cuaca esok hari terlihat baik baik saja.
Di sebuah danau yang kini sedang banyak orang kunjungi, hanya untuk melihat senja yang sangat indah, walaupun nanti akan pergi.
Di sana lah sepasang remaja sedang duduk di tepi danau dengan susu tiramisu yang di pegang cewe, dan es krim coklat yang sedang di pegang cowo, keduanya terlihat sangat nyaman dengan senja, sampai melupakan apa yang mereka pegang.
"E-eh eh, kak itu es krim kakak udah mau cair" Vallen berucap memecahkan keheningan keduanya.
"E-eh, iya, gimana ya? Gada tisu lagi" Ujar Alvaro yang sedikit kaget.
Dengan cepat Vallen langsung mengambil sesuatu dari dalam saku jaketnya, lalu memberikan nya kepada Alvaro.
"Nih kak, tadi aku bawa tisu, karena takut itu-" Vallen menggantung ucapan nya, lalu bergeming.
"Takut apa Len?" Tanya Alvaro yang penasaran dengan ucapan Vallen yang tergantung.
"Gapapa kak, cuma takut nanti berkeringat aja" Alibi Vallen, kepada Alvaro agar Alvaro percaya.
Alvaro hanya mengangg dengan ucapan Vallen, walaupun sedikit curiga namun ia menepis semua pikiran negatif itu.
Ia meneri tisu dari Vallen, lalu membuka nya, "Len, bantu elapin es krim nya dong" Minta tolong Alvaro, kepada Vallen agar membantu nya mengahapu noda es krim yang terkena di tangannya, wal mau modus namun tidak di peduliin Alvaro.
"Sini kak, biar aku bantu" Sahut Vallen lalu mengambil tisu yang ada di tangan Alvaro dan membuka penutup tisunya dan mengambil selembar tisu dan mulai membersihkan noda yang ada di tangan Alvaro.
Vallen terlihat serius mengelap noda yang ada di tangan Alvaro, tanpa ia sadari, sedari tadi Alvaro memandangi wajah Vallen dengan tatapan yang sangat dalam.
Setelah selesai menghapus noda es krim tersebut Vallen berniat untuk mendongak kan kepalanya, tetapi tiba-tiba tatapan nya dengan tatapan Alvaro bertemu, tatapan Vallen yang gugup dengan tatapan Alvaro yang sangat dalam.
"E-eh, kak udah aku bersihin" Ucapan Vallen membuyarkan keheningan yang terjadi baru saja.
"O-oh, oke, thanks ya Len" Sahut Alvaro yang baru saja sadar dari lamunan nya.
"Mau pulang?" Tanya Alvaro kepada Vallen, lalu ia hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
VALLENCIA (ONGOING)
Non-FictionSeorang yang selalu di hakimi karena di tuduh membunuh ibunya sendiri. DIHARAP BIJAK DALAM MEMBACA!!