Annyeong!
Happy reading
_________________________________________
Pagi hari ini Vallen sudah siap untuk mengawali hari nya dengan ceria, ia sudah selesai dengan seragam sekolah, dan ia turun ke bawah untuk menemui daddy dan kakaknya.
Btw, Vallen sudah kembali dari RS ya Seng, tapi itu aku skip.
Setelah menuruni anak tangga Vallen menuju meja makan, yang di sana sudah ada daddy nya kakaknya, dan dua orang maid yang sedang mempersiapkan sarapan.
"Good morning daddy!" Seru Vallen memeluk daddy yang membuat Reno terperanjat kaget dengan kehadiran Vallen, tetapi ia kembali tenang dan mengelus surai panjang Vallen yang tidak di ikat.
"Morning too my daughter" Jawab Reno menjawab sapaan Vallen.
"Kakak tidak len?" Mahen yang duduk di sebrang bangku daddy nya terlihat tidak Terima jika Vallen hanya menyapa daddy nya.
"Hehehehe, good morning kakak Mahen yang ganteng tapi jarang" Sapa Vallen pada Mahen dengan suara pelan di akhir kalimat.
"Morning to" Balas Mahen dengan senyuman yang terulas di bibir nya.
"Hari ini kamu mau berangkat bareng siapa?" Tanya Reno menyeruput kopinya.
"Hari ini Vallen berangkat bareng teman Vallen dad"
"Cewe, cowo?" Tak sempat Reno menanggapi perkataan Vallen sudah dipotong oleh Mahen."Cewe kak, yang kemarin nemenin aku nunggu kakak di halte itu loh" Vallen berusaha untuk mengingatkan Natalie pada Mahen.
Fyi, Natalie memang mengajak Vallen untuk berangkat bersama dan itu sudah di rencanakan dari tadi malam.
"Yaudah, tidak apa, tapi harus hati-hati" Peringat Reno pada anaknya.
Mendapatkan persetujuan dari daddy nya Vallen seolah menjadi orang yang paling beruntung di dunia ini.
"Terimakasih daddy ku yang paling baik" Dengan kegembiraan Vallen dia menghampiri daddy nya lagi lalu memeluk daddy nya sayang.
"Sudah-sudah ayo makan nasi goreng mu nanti itu akan dingin" Suruh Reno, yang di angguki oleh Vallen.
"Kak Mahen hari ini mau kemana?" Tanya Vallen pada kakaknya itu yang terlihat hari ini sangat bermalas-malasan "biasanya kakak sudah mandi jam segini" Sambung Vallen.
"Hari ini kakak ga ada jadwal di kantor len, terus kakak juga ada kelasnya nanti siang" Sahut Mahen meminum air nya hingga tandas, yang di balas dengan OH ria oleh Vallen.
"Oh ya, kak, dad Vallen mau nanya boleh ga?" Tanya Vallen di sela-sela makannya.
"Tanya aja len" Sahut Mahen, " Memang nya kamu mau nanya apa?"lanjut Mahen.
"Ehmmm, kalo Vallen—"
"Aaaaaaaa"
Belum lagi Vallen selesai dengan uucapannya, mereka sudah di kaget kan dengan suara teriakan dari salah satu seorang maid, yang berasal dari taman halaman depan.
Mereka bertiga pergi menemui maid yang berada dihalaman depan.
"Ada apa ini?!" Suara yang lantang dan tegas itu mampu membuat semua maid yang berada di taman itu menundukkan kepala mereka.
"Ada apa kau teriak di pagi hari begini?" Tanya Reno dengan dingin.
"Maaf sebelumnya tuan besar saya sudah teriak di pagi hari ini, karena di saat saya sedang menyirami bunga saya mendapatkan teror tuan" Jelas maid itu dengan permohonan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VALLENCIA (ONGOING)
NonfiksiSeorang yang selalu di hakimi karena di tuduh membunuh ibunya sendiri. DIHARAP BIJAK DALAM MEMBACA!!