11

7 3 0
                                    

Annyeong!

Apa kabar nihh?

Cerita nya makin freak gasih?

Yaudah lah

Next to story!🌷

_________________________________________

"Nih kak nasi goreng nya" Ujar seorang gadis menghidangkan dua piring kaca yang berisi nasi goreng dengan telur mata sapi dan potongan tomat di pinggiran piring nya.

"Waww, pasti enak nih len" Mahen menebak, melihat makanan yang dihidangkan oleh Vallen.

"Gatau sih kak, kakak cobain aja" Ujar Vallen dengan ragu, takut makanan yang ia bikin akan membuat Mahen kecewa.

Mahen mengambil sesuap nasi goreng itu lalu memasukkan ke mulut nya,
"Wahhh, enak banget len, ini bakalan masuk ke daftar makanan favorit kakak sih" Puji Mahen yang sedang merasakan nasi goreng yang belum pernah ia makan, walaupun sudah banyak nasi goreng yang ia makan, tetapi nasi goreng buatan Vallen lebih enak dan beda dari yang lain.

"Yang bener kak? Kakak ga bohong kan?" Mata Vallen berbinar mendengar perkataan Mahen barusan, ia bertanya lagi untuk memastikan.

"Iya, coba kamu cicipi" Ujar Mahen, lalu di turuti oleh Vallen, lalu Vallen memasukkan satu suap nasi goreng tadi, dan mata dia pun langsung berbinar.

"Gimana?" Tanya Mahen, "enak banget kak" Sahut Vallen yang agak malu, karena sempat overthinking dengan masakannya sendiri.

"Yaudah besok ke sekolah aku buatin untuk kakak sama kak Alvaro" Kata Vallen yang membuat Mahen bingun, 'Alvaro?' Untuk apa?

"Untuk apa bikin untuk Alvaro Len?" Tanya Mahen dengan kebingungan yang masih menjalar di pikiran nya.

"Ya biar nanti pas makan ga berantem, soalnya kakak sama kak Alvaro sering berantem karena makanan, jadi gapapa kan aku bikinin untuk kak Alvaro?" Tanya Vallen memastikan Mahen, lalu Mahen pun menganggukkan kepala sebagai tanda jawaban 'iya'.

"Yaudah aku mau cuci piring dulu kak" Ujar Vallen kepada Mahen sembari mengambil semua piring kotor yang ada di meja makan, dan membawa nya ke wastafel.

"Jangan lama len, nanti kamu sakit lagi kelamaan di air" Peringat Mahen kepada Vallen.

"Iya kak, cuma sebentar kok, piring nya juga sedikit" Sahut Vallen dari arah dapur.

Setelah selesai dengan cucian piring kotor itu, Vallen pun pergi ke ruang TV yang disana sudah ada Mahen, sedang menonton kartun favorit dia  'Boiboy' ada yang tau dengan kartun ini? Pasti ada yang taulah.

"Serius amat kak nonton nya" Ujar vallen yang melihat Mahen sangat serius dengan kartunya itu.

"Ehh, iya nih Len, soalnya mereka lagi di suruh maen 'pok ame²' sama gorila" Ucap Mahen yang masih serius dengan seriesnya itu.

"Hmmm, kak aku mau izin keluar bisa ga?" Tanya vallen tiba-tiba yang membuat perhatian Mahen teralihkan.

"Sama siapa, ngapain, sampai jam berapa?" Pertanyaan yang sangat banyakkk.

"Sama kak Varo, mau jalan aja bareng, gatau palingan sampe jam sepuluh an lah" Sahut Vallen dengan mudah, "boleh ya kak, pliss" Rayu Vallen, dan tidak lupa dengan puppy eyes nya.

"Hemm, yaudah, tapi kakak harus ngomong dulu sama Al nya" Ucapan Mahen membuat Vallen bernafas lega, karena ia kira Mahen tidak akan  mengizinkannya.

Setelah selesai dengan persiapan dia keluar Vallen pun menunggu Alvaro dengan sabar, karena Alvaro sedikit lama ada macet katanya.

VALLENCIA (ONGOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang