✿ 7 ✿

21.3K 1.1K 28
                                    

"Hai...aku boleh duduk di sini gak?"

Gibran menoleh lalu tersenyum lembut sembari menepuk kursi di sisi nya.

"Duduk aja"ucap nya,jika kalian menebak orang itu adalah ana,sang protagonis utama wanita maka kalian benar.

Ana duduk di sebelah gibran dengan senyum yang tak memudar.

'Itu gak pegel senyum mulu'batin anetha,memilih tidak peduli ia melanjutkan makananya beda dengan Naomi yang sedang menahan amarah.

"Cleo...gimana keadaan kamu?"tiba tiba suasana menjadi mencekram saat pertanyaan itu muncul dari mulut ana.

Anetha menggertak kan giginya tidak suka,entah kenapa ia tak suka jika orang lain selain orang terdekat nya menyebut panggil lan itu

"Cleo?lo siapa sampai berani ngebut gw kayak gitu hah?"tanya anetha dengan tatapan tajam nya.

"A-aku temen sekelas kakak"jawab ana menatap anetha takut.

"Gw kasih tau,cuman orang terdekat gw yang bisa nyebut nama panggilan gw,lo siapa?cuman anak pungut keluarga anadra yang buat kehidupan sahabat gw hancur nyebut gw Cleo?"

"Asal lo tau,keluarga gw aja minta izin dulu sama gw kalau mau nyebut gw Cleo,sedangkan lo sebatas temen sekelas yang hampir ngebuat nyawa gw melayang dengan lancang nya nyabut nama panggilan gw kayak gitu?"

"Gw tau kalau gw terlalu lebay,cuman nama panggilan aja segitunya,bisa kalian sebut kalau gw kayak gitu, tapi...kalau kalian gak tau,nama panggilan itu berharga bagi gw,gw gak suka orang asing nyebut gw pakai nama panggilan itu"

ucap anetha panjang lebar lalu pergi dari kantin dengan cepat.

Naomi berdiri ingin menyusul sahabat nya,tapi tangan nya tahan oleh seseorang.

Saat menoleh ia mendapati wajah tampan johan.

"Jangan samperin dia,dia butuh ketenangan" ucap nya menggeleng pelan

Naomi mengangguk pelan dengan perasaan ragu,ia kembali duduk menatap nyalang ana yang diam tak berkutik.

Sedangkan anetha sedang berada di rooftop sekolah,menikmati angin sepoi sepoi yang menerpa wajah nya

Di hadapan nya ada pagar pembatas,ia berfikir,jika rooftop tak ada pagar pembatas bagaimana?

Anetha terdiam saat merasakan leher nya di terpa angin yang dingin,tapi kenapa vibes nya terasa sedikit berbeda?

Jika itu hantu sih tidak apa apa,toh para hantu adalah teman nya saat ia menjadi kierra.

Saat menoleh tubuh nya terdiam kaku dengan mata yang membulat sempurna.

"Hai...honey"ucap lelaki itu sembari tersenyum manis

Mata anetha berkaca kaca,ia merasa sangat senang sekaligus sedih,kenapa ini?apakah ini perasaan anetha asli? Tapi kenapa ia merasa jika ini adalah perasaan nya sendiri?

Siapa lelaki di hadapanya?kenapa hatinya terasa begitu sesak melihat wajah tampan bak dewa Yunani nya?

Anetha ingin memeluk lelaki itu tapi hatinya berkata jika ia tak bisa menyentuhnya.

Kenapa?padahal dia berada di depannya,ia sangat ingin memeluk nya tapi hatinya berkata lain.

Di tengah kesedihan dan kebingungan ini sebuah nama muncul di benaknya Antares elenio Fernando.

Nama siapa ini?kenapa ia merasa tidak asing dengan nama ini?kenapa ia merasa jika ia sudah begitu lama mengenal lelaki di hadapannya?

"A-ares?"lirih nya dengan air mata yang mengalir,ia bingung,senang dan sedih, ia bingung siapa lelaki ini,ia senang karena bertemu lagi lelaki tampan di depannya ini,padahal ia belum pernah bertemu,tapi...kenapa ia sedih,kenapa?

Lelaki yang bernama Antares elenio Fernando itu tersenyum tipis.

Bisa ia pastikan jika perasaan Gadisnya sedang campur aduk.

"Yes honey"ucap nya tersenyum manis memperlihatkan kedua lesung di pipi nya dengan mata yang menyipit seperti bulan sabit.

"Nio?"lirih anetha lagi,rasa sesak semakin menjalar di hatinya.

"Yes Darling"ucap Ares tersenyum teduh,ia menatap anetha yang sedang menangis.

"Jangan nangis honey,aku gak suka"ucap nya mengelus surai anetha lembut.

Tangisan anetha bukannya mereda malah bertambah kencang.

Ia ingin berbicara tetapi mulutnya terasa kelu untuk mengucapkan sepatah kata pun.

Ares yang melihat itu langsung memeluk anetha yang sedang menangis kencang,tangisan pilu yang menyayat hatinya.

"Hiksss...nio...n-nio hikssss Nio"racau anetha,jauh di lubuk hatinya ia sangat bingung,kenapa ia menangis seperi ini?ia tak mengenal lelaki di depannya,tapi kenapa ia merasa kehilangan seseorang setelah melihat wajah lelaki di hadapannya?

"Cup cup cup,iya baby ini nio,nio nya Cleo"tangisan anetha semakin kencang mendengar suara lembut lelaki yang sedang memeluknya.

Setelah beberapa menit tangisan anetha mereda,Ares yang merasa tak ada pergerakan pun menunduk dan melihat wajah bak dewi Yunani milik anetha dengan mata bengkak yang tertutup.

Ia tersenyum tipis menatap setiap inci wajah anetha yang sangat cantik.

Tapi ia teringat sesuatu,benar,ia dan anetha tak akan pernah bersatu.

"Semesta tidak bisa menyatukan kita Cleo, Nio cinta banget sama cleo,sehat selalu gadisku"lirih nya dengan air mata yang mengalir.

***

Selamat pagi para Reader,ada yang penasaran gak sama si Antares ini?

Nanti aja Esha kasih tau

Jangan lupa vote dan komen,bye bye...

Transmigrasi extra girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang