✿ 39 ✿

8.9K 405 2
                                    

"Dia bohong fan, dia pasti mau ngehasut kamu"

Anetha menghela nafas mendengar ucapan ana.

"buat apa gw bohong?gw ungkapin semua ini agar pacar gw pergi dengan tenang!"ucap anetha datar.

Raefan terdiam sebentar, ia melirik ana dan tidak sengaja melihat bercak merah di bahu ana.

"Lo mau bunuh gw?silahkan. tapi...sebelum gw mati lo harus lebih dulu mati"ucap anetha, tiba tiba muncul 5 orang dari arah pintu.

Mereka menyimpan senjata di sana lalu pergi begitu saja.

Anetha berjalan mendekat ke arah senjata senjata itu.

Ia membawa pisau dan pistol kecil, anetha menyeringai tipis.

"LO...LO PENGECUT"teriak raefan, anetha mengangkat alisnya sebelah.

"INI GAK ADIL, KITA BERDUA SEDANGKAN KALIAN BERSEMBILAN"teriak raefan lagi.

anetha mengangguk"Oke. jam 12 siang kalian harus ada di jln.mawar hitam. bawa pasukan kalian, kalau kalian gak datang, kalian lah yang pantas di sebut pengecut"ucap anetha datar.

Raefan dan ana saling pandang lalu mengangguk.

Setelah ana dan raefan pergi, anetha menghela nafas kasar dengan wajah datar nan dingin.

"Lo gak takut mereka kabur?"tanya aizar memberanikan diri.

"Gw suruh bodyguard bayangan awasi mereka"ucap anetha menyalakan ponsel nya.

"Ada apa nona?"

"Aman?"tanya anetha singkat.

"Aman nona, saya sudah menyuruh beberapa anggota pergi ke jln.mawar hitam, sudah saya siapkan semuanya nya"

Anetha tersenyum puas mendengar hal itu, langsung saja anetha mematikan telepon itu secara sepihak membuat Luke yang di sebrang sana mengelus dadanya sabar.

Anetha menatap senjata senjata itu, lalu menatap mereka satu persatu.

"Pilih"mereka tersentak mendengar suara yang begitu dingin dari mulut anetha.

Anetha tersadar"eh?kalau kalian gak mau ikut gak usah. karena ini mempertaruhkan nyawa"ucap anetha.

"Gw mau ikut, gak mungkin gw tinggalin sahabat gw sendirian"ucap Naomi sembari membawa belati.

Yang lain pun membawa satu persatu senjata di bawa sana.

Anetha tersenyum tipis. menoleh, ia menatap Ares yang sedang tersenyum padanya.

***

Anetha menatap tajam ana dan raefan, ternyata mereka membawa orang dengan jumlah yang tak main main.

"Apa kalian berdua terlalu lemah sampai bawa dua ratus lima puluh orang!"menurut kalian 250 itu sedikit. tapi untuk kondisi sekarang, 250 orang itu sangat banyak, karena kelompok anetha hanya 75 orang.

Raefan menatap anetha tajam sedang ana menggerakkan giginya tak suka.

"SERANG!!"teriak raefan dengan amarah yang meluap luap. anetha dkk menyiapkan diri masing masing mendengar hal itu begitu pun dengan yang lain.

Ana langsung menyerang anetha. tentu anetha tak tinggal diam, ia membalas serangan itu.

Sedangkan raefan melawan ggale.  raefan adalah wakil ketua red dragon terdahulu sekaligus sahabat yang paling dekat dengan Ares. hal itu lah membuat inti red dragon terkejut.

BUGH.

BUGH

pertarungan begitu sengit, darah mulai bercucuran di mana, pihak raefan dan ana mulai berkurang, sedangkan pihak anetha masih utuh.

Hal itu membuat ana dan raefan takut sekaligus tidak suka.

KREKKKK

BUGHH

ARRGHHH

anetha mematahkan tangan ana, setelah itu menenadang perut ana.

Ana berdiri dengan wajah kesakitan. ia menatap nyalang anetha, sedangkan anetha hanya diam dengan wajah datarnya.

JLEB

BUGHH

KREKKKK

AGHHHHH

anetha ingin segera ini berakhir!. ia ingin membunuh ana sekarang juga.

Anetha melesat dengan cepat ke arah ana. tiba tiba belati muncul di tangan nya, ia langsung menusuk dada ana.

ana yang tidak sempat menghindar tertusuk. ia terbatuk hebat dengan darah yang keluar dari mulut nya.

dari jauh raefan melihat hal itu dengan tubuh yang membeku, tapi ia langsung sadar saat galen kembali menyerangnya.

Mata ana melebar, ia menatap anetha dengan mata yang bergetar.

memegang dadanya yang tertusuk pisau. tubuh nya sempoyongan lalu terjatuh ke bawa dengan mata yang membola.

Anetha memejamkan matanya nya sejenak dengan tangan yang gemetar. ia duduk di atas perut ana, tak peduli dengan ana yang kesakitan.

Dengan air mata yang mengalir dengan deras dan tangan yang semakin bergetar hebat, anetha menusuk nusuk dada ana.

mata Anetha menjadi buram oleh air mata yang berjatuhan, bahunya bergetar dan tangan nya tak berhenti bergerak menusuk nusuk perut, dada, tangan ana.

Sedangkan ana hanya diam tak berdaya dengan wajah yang sudah memucat, bibir yang membiru, dan seluruhnya tubuhnya mendingin. ia menatap anetha yang sedang menangis tanpa suara sembari menusuk nusuk tubuhnya.

"M-maaf...sa-habat ku y-yang can-tik. ma-af..."ucap ana terbata bata dengan senyum manis.

Tangisan anetha semakin besar mendengar ucapan ana. tanganya yang gemetar dan pucat terhenti saat mata ana mulai tertutup.

"ARGGHH HIKSSS..."mereka menatap anetha dengan sedih, terkejut, dan bingung.

ANABELLA ARQILA VIRGINIA, adalah sahabat ANETHA CLEONARRA DIRGANTARA dari SD hingga kelas 1 SMP.

Ana yang iri pada anetha yang mempunyai kehidupan sempurna menjadi beda dan mulai menjauhi anetha.

Anetha yang tak tahu apa apa hanya bisa minta maaf. sampai ia tahu, jika ana mencintai Ares alias pacar nya hingga tahap obesesi.

Anetha tak mau menyerahkan Ares pada ana.walaupun ana sahabat kecil nya, ia mana mau melakukan itu.

Saat sma ana pindah sekolah ke sekolah dhs. ana asalnya lupa dengan anetha, entah kenapa tidak ada ingatan mengenai anetha.

Tapi, saat ia melihat wajah dingin anetha saat tadi akan bertarung dengan pasukan nya ia teringat sesuatu.

Kenangan kenangan manis bersama anetha saat kecil.

-------------

seperti yang kalian mau, ana udah gak ada. udah di bunuh sama anetha🥰😘.

udah segitu dulu ya. bye bye

Transmigrasi extra girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang