extra part 3

11.2K 478 60
                                    

anetha mengerjap ngerjap kan matanya. ka melirik ke sekitar di mana semua orang mengelilingi. anetha tersentak, ia langsung merubah posisi nya menjadi duduk.

menoleh ke kanan, ia melihat Ares nya ada di sana, sedang duduk sembari menatapnya dengan lembut.

"nio...ceritain"ucap anetha menggenggam tangan Ares. Ares terdiam sejenak, ia menghela nafas melihat tatapan memohon yang di berikan anetha.

ares mengusap lembut kepala anetha. lalu menghela nafas kembali.

"jadi...."

flashback on

ares bingung, sangat bingung. seperti nya ia sudah lama berada di ruangan gelap yang begitu hampa ini.

yang terakhir ia dengar adalah tangisan anetha, tunangan nya. yang terakhir ia lihat adalah wajah tunangan nya yang sedang menangis.

seharusnya ia sedang di siksa di neraka karena ia sudah benar benar pergi. tapi, kenapa ia malah berada di ruangan ini? tanpa bisa melakukan apa pun.

di sini sangat gelap. seperti ruangan yang kosong tanpa pencahayaan sedikit pun.

ia takut, tapi ia tetap teguh. ia sudah mati, mata mungkin ia mati lagi.

yang ares lakukan hanya duduk dengan banyak pikiran. memikirkan bagaimana caranya keluar dari sini.

tiba tiba ia teringat perjuangan tunangan nya. mengingat betapa berusahanya anetha menemukan dalang utama kematiannya agar dirinya bisa pergi dengan tenang.

area berdiri, ia mulai melangkah kan kakinya dengan percaya diri, menghilang kan rasa takut nya.

ares terdiam saat merasakan kaki nya di pegang sesuatu seperti tangan manusia. ia menunduk perlahan, melihat tangan bercahaya yang lumayan besar memegang kakinya.

ares menggosok matanya berkali kali. mengerjapkan matanya, ares meneguk ludah nya susah payah.

"AAAA"teriak ares saat tangan bercahaya itu langsung menarik kakinya. menggusur tubuhnya, entah akan di bawa ke mana.

ares merasakan pusing yang luar biasa. rasanya ia ingin muntah, tapi saat ia akan muntah, kegelapan menyerbunya.

-----------------------

ares mengerjap ngerjap matanya, menyesuaikan sinar matahari yang menyorot wajahnya.

ia mengubah posisi nya menjadi duduk. celingak celinguk dengan perasaan yang amat bingung.

ia berdiri, menatap ke sekitar. ia kenal tempat ini, sangat kenal.

bukankan ini taman dekat mansion dirgantara? mansion milik keluarga tunangan nya?

pertanyaan nya, kenapa ia bisa ada di sini? seharusnya ini sudah berada di atas sana. seharusnya ia meninggal bumi selama lamanya.

ares menatap koran yang ada di kursi, entah milik siapa. ia membaca koran itu dengan teliti.

"2025? berarti...udah satu tahun"gumam ares pelan.

"aku memberimu kesempatan kedua. nikmati lah hidup ini, Antares elenio Fernando"

ares tersentak mendengar suara tanpa wujud.

flashback off

"setelah itu...aku tinggal di rumah sederhana yang ada di dekat sana. katanya itu di siapin buat aku"ucap ares mengakhiri cerita itu.

Transmigrasi extra girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang