[27-3]

78 3 0
                                    


Kuntala pun segera bersila mengheningkan cipta. Tak lama ia sudah berada di Alam Gantung yang terlihat semakin meluas dan memiliki banyak perubahan. Di atas gunung berapi telah berdiri sebuah kastel yang megah. Meskipun belum selesai, Kuntala sudah cukup puas. Dimensi waktu yang berbeda sekitar sepuluh tahun di Taman Gantung dan satu hari di dunia manusia, menyebabkan pembangunan berjalan tanpa terasa. Belum lagi para makhluk yang berjumlah ribuan bekerja sama dan bekerja keras dengan baik di bawah pimpinan Garuna.

"Tuan Raja Kuntala datang!" Garuna bersujud. "Selamat datang Tuan, Anda sudah kembali!" Mereka serentak mengikuti pemimpinnya, menyembah Kuntala. 

"Terima kasih, tapi bangunlah. Jangan bersujud padaku. Cukup menghormat saja. Bagaimana dengan perkembangan kalian selama di sini?" 

"Kami sudah berhasil menanam berbagai macam herbal dan tanaman untuk bangsa kami. Juga Bangsa Api. Selain itu, tanaman untuk bangsa manusia tumbuh subur berkali lipat di sini. Kami sudah panen tiga kali. Gudang-gudang sudah mulai terisi. Tuan bisa membawanya ke dunia manusia untuk digunakan atau dijual. Pembangunan kastel pun berjalan lancar. Gua-gua di bawah gunung berapi sudah bisa dilalui."

"Bagaimana dengan latihan kalian?"

Latihan kami meningkat dengan pesat 10 kali lipat daripada di dunia asal kami, Tuan. Tempat ini sangat luar biasa. Mungkin dalam beberapa tahun kami bisa menjadi dewa."

"Luar biasa, ini luar biasa." Kuntala tertawa semringah. Hatinya sangat puas. Tanpa disangka ia mampu memiliki sebuah kerajaan di dimensi berbeda. Kehidupan mereka yang mulai membaik, bagi seorang raja, tentu adalah kebahagiaan tersendiri. Syukurlah mereka bisa beradaptasi dengan alam yang baru. Hatinya kini lebih tenang. Namun, ia harus memeriksa sesuatu dulu. Talang Sari yang sedang bertapa di gua pertapaan yang dibuat olehnya, apakah lukanya sudah pulih?

"Tuan Anda hendak ke mana?"

"Aku ingin memastikan sesuatu."

Dalam sekejap Kuntala terbang menuju gua pertapaan. Di dalam gua, Kuntala melihat Talang Sari sudah berubah wujud menjadi setengah manusia. Luka-luka yang menganga di kulitnya sudah tertutup rapat. Energi yang berfluktuasi di dalam dan sekitar tubuhnya menandakan aura spiritual serta alam gua mendukung dengan baik perkembangan pertapaannya. Jika di alam siluman ia harus bertapa seratus tahun dan di dunia manusia seribu tahun. Maka di Alam Gantung, Talang Sari hanya perlu latihan selama 1 tahun. 

Tidak ingin mengganggu, Kuntala pun bergegas pergi setelah memastikan keadaan Talang Sari baik-baik saja. Kemudian ia turun ke dalam Air Terjun Kejayaan dan bertapa di sana. Kuntala dengan kondisi fisik yang mulai membaik, dan ramuan dewa, juga alam yang spesial, bertapa selama 100 hari. Setelah seratus hari ia mencapai  pertengahan alam api. Mungkin jika ia bertapa lebih lama lagi, bisa menembus puncak alam api dan mencapai alam langit tahap awal. 

Namun, Kuntala memiliki tugas di dunia manusia yang belum selesai. Ia pun segera kembali ke alam manusia. Suara gesekan udara yang diterjang energi yang kuat terdengar berdesing dan menimbulkan angin kencang. Tirai tersibak dan sebuah getaran dahsyat menuju raga Kuntala yang terpejam. 

Namun, tiba-tiba Kuntala membuka matanya bertepatan dengan sebuah pisau  terbang yang menyambar lehernya. Secepat kilat Kuntala menyamping.

Duuuk! 

Pisau berekor kain merah pun menancap tepat di  pintu kamar. Remaja itu melompat dan menyambarnya. Di ujung mata pisau, tertancap secarik surat. 

"Pisau terbang pengirim pesan?" Kuntala membukanya. Sebuah tulisan darah tertulis di selembar kertas.

"JIKA INGIN ADIKMU SELAMAT, MAKA DATANGLAH KE GUNUNG HITAM!"

Caca?

Bangsat! Berani-beraninya mereka menyentuh adik kesayanganku! Kuntala merasakan energi tubuhnya meluap seiring kemarahan yang melanda dirinya. Aura membunuh menyebar dari tubuhnya. 

Jangan takut, Dek. Tunggu, Kakak menyelamatkanmu. Hei, kamu di sana! Siapa pun kamu, aku akan datang menghabisimu! 

Kuntala menerjang pintu kamar, memelesat pergi. 

***

Terima kasih, sudah berkenan membaca dan meninggalkan jejak vote dan komentar, biar semangat update-nya!


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suami Pilihan Ratu UlarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang