[25]. Ritual Tujuh Sajodo

158 3 0
                                    

"Itu benar. Berkat Kun, anak mereka selamat. Bahkan, mereka mengantarkan banyak berkat untuknya. Jika Pak Iskandar hendak memeriksa saya bisa mengantar Bapak."

Pak Iskandar menyetujuinya. Mereka pun berpamitan kepada Kuntala untuk membuktikan kembalinya Naya dan sekaligus menginvestigasi mengenai pesugihan komplotan Bejo. 

***

Selepas mereka pergi, Ratu Jati Nirwana mendadak muncul. 

"Tuan Raja, syukurlah Anda sudah sadar! Kami sangat khawatir karena putus hubungan dengan Anda, Tuan." Gadis kecil dalam wujud bayangan putih tipis itu memeluk Kuntala. 

"Ratu, bagaimana kekuatan saya saat ini?"

"Tuan, tubuh Anda sangat lemah. Energinya jatuh ke tingkatan terendah. Jika ada dalam kondisi begini terus, Anda akan mudah diserang musuh!" sahut Ratu. 

"Tuan leluhur, apa yang terjadi dengan saya? Mengapa saya merasa lemas terus, padahal sudah latihan?"

"Tubuhmu kekurangan nutrisi. Kamu harus banyak makan bergizi yang banyak. Percuma latihan jika kebutuhan nutrisi kurang. Malah yang ada akan mengambil kebutuhan pemulihan dan pembakaran energi dari dalam sumsum dan tulang belakangmu."

"Makan bergizi? Tapi, saya tak mungkin minta makan seperti ini di sini. Saya sedang menumpang dan tidak punya uang sepeser pun," sesalnya. "Apa di Alam Gantung saya tak bisa memulihkan tubuh dan makan daging monster?" lanjutnya. 

"Tidak bisa. Tubuhmu lemah. Energimu drop. Pergi ke sana hanya akan membuat tubuhmu terluka. Ramuan pun tidak akan membantu jika makanmu hanya bubur dan teh manis saja. Daging monster butuh energi besar untuk mencernanya. Lagi pula kamu manusia, tidak bisa makan daging yang hidup di dua alam. Seharusnya kamu makan daging menjangan agar lekas pulih lalu minum ramuan biru tingkatan rendah."

"Daging menjangan? Di mana mencarinya? Itu binatang yang dilindungi, saya tidak mungkin ke kebun binatang atau hutan konservasi alam."

"Kalau begitu, kamu harus melakukan ritual tujuh sajodo."

"Apa itu ritual tujuh sajodo?"

"Itu ritual penyembelihan ayam cemani hitam mulus dan telur angsa putih. Masing-masing tujuh ekor dan tujuh butir. Dengan ritual ini, kekuatanmu akan pulih kembali."

"Kenapa harus ritual seperti itu, Tuan?" Kuntala kebingungan. 

"Terserah. Jika tidak mau, ya, akibatnya ditanggung sendiri. Mungkin tubuhmu baru bisa pulih tujuh bulan atau tujuh tahun lagi."

"Astaga, saya tidak mau selama itu, Tuan. Tapi, ritual ini sungguh seperti ritual para dukun, bukankah itu salah satu ritual terlarang?" 

Kuntala merasa dilema. Ia harus memilih: memutuskan melakukan ritual yang disarankan leluhurnya atau membiarkan saja tubuhnya sakit dalam jangka waktu yang lama. Lalu, jika tidak melakukan ritual dan dirinya sakit, apa yang terjadi dengan nasib keluarga dan kasus alam gaib yang dirinya sudah terlibat terlalu jauh di dalamnya? Inikah ganjaran yang harus diterimanya karena memaksakan diri? Tidak adakah jalan yang lain? 

Cerita ini sudah tamat dan menuju sesion 2 di KBM App.

Akun: GloriaPitaloka
Judul: Istriku Siluman Ular

Suami Pilihan Ratu UlarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang