08. Poli Jiwa

60 13 0
                                    

Sejak kejadian hari itu, Leehan seperti ditimpa kesialan hingga hari ini. Sikapnya berubah seolah ia telah menjadi manusia paling menyedihkan di dunia.

Bahkan, Leehan sempat hampir menyayat pergelangan tangan nya. Simpelnya.. Leehan hampir bunuh diri karena kejadian itu.

Semuanya kacau. Hingga kedua orang tua Leehan membawa leehan untuk di rawat di poli jiwa.

Mendengar berita tersebut.. tentu saja membuat Aruna amat sedih. Bagaimana tidak? Pria yang amat ia cintai menjadi seperti ini karena di patahkan cintanya oleh gadis yang amat ia cintai.

"Lo sadar gak sih kalo ini semua salah lo?". Ucap Jaehyun tiba tiba saat ia dan Aruna keluar dari gedung rumah sakit tempat Leehan di rawat.

Aruna menghentikan langkahnya.

"Kok tiba-tiba banget nyalahin gue?". Tanya Aruna seolah tak terima dengan ucapan Jaehyun.

"Nih ya, seandainya waktu itu lo gak bawa Sungho ke rumah lo. waktu kita lagi kumpul sama Leehan dan pacarnya, gak mungkin kan pacar Leehan bisa kenal sama Sungho kalau gak karena lo yang bawa Sungho ke rumah". Lanjut Jaehyun yang masih menyalahkan Aruna.

Aruna menatap nanar kearah Jaehyun. Ia tak habis fikir kenapa sepupunya itu malah semakin membuat runyam keadaan.

"Lo tau gak Sungho sama via bisa sedekat sekarang mereka kenalan lebih dekat dimana?!! Di gym jae! Dan gue sama sekali gak ada kaitannya dengan itu!! Dengan ataupun tidak nya gue ajak Sungho ke rumah gue waktu itu, gak akan ada yang bisa menjamin ini semua bisa kejadian atau gak!!".

Aruna mengambil oksigen banyak banyak.
Karena dada nya mulai sesak. Sialnya, ia lupa membawa obat hirup nya.

"Sial ya lo! Gue pikir lo beneran orang yang jenius jae!! Ternyata lo sama bodohnya sama orang-orang itu!! Kalo lo anggap gue gitu. Jadi, sekarang berhenti temui gue! Gue bakal cut off orang-orang yang menurut gue gak worth it dalam hidup gue!! Thanks buat semua yang udah lo lakuin ke gue! Gak akan gue hubungi lo lagi!!". Aruna dengan kesadaran penuh mengucapkan semua kalimat itu pada Jaehyun.

Dan tentu saja mendengar amarah dari Aruna, Jaehyun merasa bersalah. Hatinya seolah tersayat mendengar ucapan Aruna.

Jaehyun mengikuti langkah Aruna yang kini terasa seperti hampir berlari berusaha menghindari Jaehyun.

"Sorry run! Sorry! Gue gak maksud nyalahin lo run plis jangan kayak gini!!". Jaehyun menarik tangan Aruna, hingga berhasil dan membuat langkah gadis itu terpaksa terhenti.

"Gue anter pulang". Ucap Jaehyun.

Aruna yang sudah tak kuat membuka suara akhirnya hanya bisa menjawab ucapan Jaehyun dengan penolakan.

Ia berusaha melepaskan cekalan tangan Jaehyun dan terus menggeleng.

"Run.. maaf..". Lirih Jaehyun.

"Gue bisa pulang sendiri! Lepas atau gue benar-benar bakal benci sama lo!". Aruna berusaha bicara meski terdengar kurang jelas dan suaranya bergetar hebat menahan tangis.

Perlahan, dengan terpaksa sebab itu permintaan Aruna, akhirnya Jaehyun melepaskan cekalan nya pada tangan Aruna.

Setelah nya, Aruna langsung pergi begitu saja dari hadapan Jaehyun.

"Arghhh!! Sialan bego lo jae bego!! Mulut lo tuh arghhh!!!". Jaehyun berteriak melampiaskan semua amarahnya pada diri nya sendiri.



•••




"papah sama mamah kapan pulang? Aruna kangen.. kenapa baru bisa angkat telepon Aruna pah..".

Setelah pulang dari poli jiwa dan sempat bertengkar hebat dengan Jaehyun, Aruna akhirnya mendapatkan panggilan telepon dari sang papah.

Aruna's Love Story | BOYNEXTDOOR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang