59

596 27 3
                                    

! More 1 Chapter !
.
..
...
....
.....

Mall xxx

Jaemin dan Jeno lagi berbelanja untuk bulanan mereka, tapi nggak nyangka bakal ketemu Renjun dannnn........

"Lo yang ngasih nama anak kita Lee Jisung bukan?!!" Tatap Jaemin tajam ke Guanlin yang cuman tersengih takut sama Jaemin.

"M-maaf, tapi kalian juga sampe sekarang masih pake bukan nama itu buat anak kalian?" Tebak Guanlin yang bener juga ya.

"Itu karna kita juga saat itu belum mikirin nama buat Jisung, jadi karna lo udah saranin ya kita gas ajalah." Jelas Jaemin sambil memberikan sinis ke Guanlin.

"Kapan kalian pacaran? Kok gue nggak tau." Sambung Jaemin lagi yang kini menatap ke Renjun.

"Barusan minggu lalu, karna gue nggak sengaja nabrak mobil dia."

"Ohh pertemuan yang nggak estetik."

"Idih, kalian juga sama malah ngentot." Putar Renjun bola matanya.

"Estetik tau, udah enak di pertemuin lagi dan sekarang kita udah suami istri....eh suami suami kali hehehe"

"Goblok!!" Mereka semua terkekeh dengan omongan Jaemin yang ada bener nya dan ada nggak juga ya.

Author: kalo kalian gimana? Suami istri apa suami suami ini?🥲

"Btw, Jisung mana? Kok kalian nggak bawa?"

"Lagi di culik Jaeman dia, katanya Jaerin nggak punya temen makanya dia culik Jisung."

"Jaerin siapa?"

"Bangsat!! Anak kakak gue tolol!!"

"Oh iya gue lupa, soalnya udah lama nggak ketemu."

"Sama aja lo kayak Haechan."

"Bestie...ngomong-ngomong soal Haechan, apa lo tau dia bentar lagi bakal nikah?"

"Taulah, malah mereka terlebih dahulu minta izin sama kita."

"Bagus dong."

"Lo kapan?" Tanya Jeno tiba-tiba sambil menatap "😏" ke Renjun.

"Secepatnya, napa lo natap gue kayak gitu?"

"Emang bisa kelihatan anak sekecil lo berdampingan sama tiang setinggi Guanlin?"

"BUAHAHAHAHAHAHA!!! Bangsat kamu Jen!!" Tawa Jaemin pecah begitu sahaja, menarik perhatian orang yang berlalu-lalang.

"Setan lo, emang sekecil apa gue bangsat?!! Guanlin aja nerima gue." Kesel bet Renjun kalo udah ngomong sama pasangan dakjal ini.

"Terpaksa kali, bener bukan Lin?"

Guanlin dengan santai mengangguk.

"UDAH AH KITA PISAH!!"

"HAHAHAHAHAHAHAHA!!!"

.
.
.

Karina sedar tadi menatap Jisung yang sepertinya punya temen dan bisa telepati ke pohon.

"Mas, apa dia anak buah kamu?"

"Aku juga nggak tau sayang, apa biarin atau telpon Jaemin ya?"

"Terserah kamu, malah jadi ngeri lihat Jisung ngomong sama pohon. Kalo bisa terus telpon pendeta, ustadz apalah itu."

Jaeman mengangguk, lalu menelfon Jaemin terlebih dahulu.

Drrt Drrt

"Iya kak?" Jeno mengangkat panggilan dari Jaeman karna Jaemin yang lagi asik berbelanja bersama Renjun.

"Mana Jaemin?"

"Ada kok, cuman dia lagi beli belanjaan. Kenapa kak?"

"Bilang sama dia, kalo anak dia lagi kerasukan."

Jeno di sebalik panggilan "😑"

"(Jisung juga anak gue kali kak)" batin Jeno.

"Kerasukan apaan? Anak kayak Jisung malah setan nya yang dirasuk."

"Kerasukan itu ngomong sama pohon."

"Oalah, Jisung emang kayak gitu kak temen dia itu. Biarin aja."

"Ohh baiklah. Kapan kalian ambil dia?"

"Loh? Kakak yang culik dia malah nanya kita kapan diambil itu anak. Nanti aja sore kita ke sana."

"Cepetan, nanti anak kakak juga malah keikut ngomong sama pohon."

"Emang se ngeri itu ya lihat Jisung ngomong sama pohon?"🥲

"Kamu nggak pernah lihat ya ngeri lah. Cepetan ambil dia, ngerti?!"

Tut

"(BANGSAT!!)"😭

"Apa gue kelihatan kayak bukan ayahnya Jisung ya?! Taik emang kakak Jaemin."

Pengen banget Jeno tabok pala Jaeman, tapi kehalang sama perkataan "ipar"🥲

Mohon bersabar ya Jen~

-
--
---
----
-----
🥼Bersambung🥼

Next to the End!!

🥲💧

LIKE🏢FOLLOW

I Can't Hold It || Nomin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang