Bab 9 - ++

4.1K 187 11
                                    

Jakarta, 06.37 WIB

terlihat kini seorang Caroline Imannuel sudah terbaring dikasur rumah sakit dgn infusan dipunggung tangannya.

kekasih, bahkan teman-teman nya & teman-teman erine kini sedang bersedih karena dari semalam oline belum sadarkan diri sama sekali, tidak hanya kekasih dan teman-temannya, papih mamih erine juga turut menjenguk oline namun selo sedang di kasir administrasi untuk membayar, daniel? ia sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.

erine tidak berhenti menangis sedari semalam, ia sangat merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan kekasih nya itu.

JEDERR

pintu dibuka kencang oleh daniel dan langsung memeluk putri nya yang sudah terbaring dikasur.

"linshh, bangunn nak!" tangis daniel disana, oline adalah putri satu-satunya, ia merasa sangat bersalah karena tidak bisa menjaga anak satu-satunya bagaimana jika ia memiliki 10 anak?.

"om sabar ya, oline pasti bangun kok" lirih nachia mengelus punggung daniel.

daniel pun melepaskan pelukan itu lalu beralih menengok ke orang-orang yg ada disana begitupun nachia.

"kenapa oline bisa begini?" tanya daniel kpd nachia.

nachia pun menceritakan semua nya kepada daniel.

--
"santai ci, ada kita disini!" ucap nachia lalu memukul punggung zidan dengan satu tangan hingga tersungkur ditanah.

"gaskeun guyssss" saut regie lalu menendang muka hengky dgn satu kaki nya hingga gigi depannya copot.

BUGGHHHH
BUGGHHHH
BUGGHHHH

dilanjutkan tonjokan dipipi hengky oleh moreen hingga mulutnya berdarah-darah tak karuan.

"anjeun maot, rasakeun genjutsu tinju kuring." (mampus tuh, rasain tinju genjutsu ku) gumam moreen tersenyum miris.

"apik, kanca gas" (mantap, sobat gas) balas regie tertawa.

teman-teman oline yg lain tidak tinggal diam, mereka ada yang menyelamatkan oline dan erine dan juga ada yang berlawanan oleh anggota Vald Boyz yg lain.

"WOY CABUT GES!" teriak hengky lalu menaki motor nya disusul oleh teman-temannya yg lain.

"biji kontol, aja wedi kaya ngene iki, asu!" (biji kontol, kayak gini aja takut kalian, jancok) teriak regie.

"bodho, mung mlayu" (goblok, gini aja lari) saut nachia.

"ini gimana bawa si oline?" tanya sasha yang masih menggendong oline dipunggung tubuhnya.

"tenang, aku bakal nelpon kimmy lan liyane dhisik" (bentar, aku telepon kimmy sama yang lain dulu) jawab regie lalu membuka handphone nya dan menelepon kimmy.

tak lama kemudian kimmy dll pun datang dgn mobil kimmy lalu menaruh oline di kursi belakang bersama erine.

"nanti kamu ikutin temen-temen ku ya sayang, aku sama nachia jaga mobil kamu dibelakang, jalanan udh sepi soal e okey?" ucap regie kpd kimmy lewat kaca mobil.

"iyaa ih, udh sana" jawab kimmy.

"iyaa gemess, OK SEMUA NYA GAS JALAN!" balas regie lalu menaiki motor nya.

mereka pun langsung melajukan kendaraan nya masing-masing menuju rumah sakit terdekat.

erine menoleh kpd oline yang kini masih pingsan, ia mulai menangis kembali namun tidak bersuara, ia sangat merasa bersalah.

Dear You All My Life || OrineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang