25

2.4K 299 33
                                    

Rosé menghela nafas karena ia mulai bosan dengan kegiatannya yang hanya menonton TV. Sudah seminggu setelah selesai syuting MV, ia hanya berada di rumah saja, kadang juga menemani Jisoo meeting atau hangout dengan para sahabatnya.

Rosé menoleh ke samping menatap Jisoo yang sibuk dengan laptopnya.

"Jie~" Panggil Rosé.

"Iya sayang?" Ucap Jisoo tanpa menatap Rosé.

"Jie, aku bosan.." Rosé menoel noel lengan Jisoo.

"Bosan? Kamu mau apa sayang?" Jisoo yang menoleh.

"Tidak tau.. Tapi aku benar benar bosan sekarang.." Rosé yang sedikit merengut.

"Mau jalan keluar?" Tanya Jisoo menaikkan kedua alisnya.

"Mauuu.." Jawab Rosé mengangguk.

"Yasudah... Ambillah jaket mu sayang, udara malam sangat dingin.." Jisoo mengelus kepala Rosé.

"Okei.."

🌹🌹

Jisoo tetap menggenggam tangan mungil milik wanita nya. Sedangkan Rosé sendiri sibuk mencari apa yang mau dia beli. Mereka berdua kini sedang berada di street food.

"Aku mau itu?" Rosé menunjuk sebuah pickup yang menjual waffle ice cream.

"Iya ayo kita beli.." Jisoo yang mengangguk.

Keduanya berjalan menuju pickup tersebut dan memesan apa yang di inginkan oleh Rosé.

"Ada lagi yang mau kamu beli?" Tanya Jisoo.

"Sepertinya tidak ada.." Rosé yang menggeleng.

"Yasudah... Kita duduk di sana saja.." Jisoo kembali menggenggam Rosé.

Mereka berdua duduk di bangku panjang yang berada di bawah pohon yang rindang.

"Besok kamu ada meeting pagi lagi?" Tanya Rosé tanpa menatap Jisoo.

"Tidak, sayang.. Besok aku tidak masuk kantor.." Jisoo yang menggeleng.

"Ada apa?" Rosé menyirit.

"Besok aku mau di rumah saja bersama mu... Sudah dua hari ini aku pergi awal tanpa membangunkan mu bukan?" Jisoo menaikkan kedua alisnya.

"Karena aku tau kamu ada meeting pagi dan aku tau kamu tidak mau mengganggu ku, padahal aku sudah berkali-kali bilang kalau kamu tidak mengganggu ku.." Rosé yang menyuapi icecream dan waffle pada Jisoo.

"Maafkan aku.." Jisoo yang hanya menyengir.

"Tapi kamu harus tau, dua hari ini energi ku hanya sedikit..." Ucap Jisoo.

"Energi?" Rosé menyirit.

"Ya, energi ku untuk meeting dua hari kemarin itu benar benar terbatas.." Jisoo yang mengangguk.

"Bagaimana bisa?" Rosé yang heran.

"Karena kamu tidak memberi ku morning kiss..." Hal tersebut membuat Rosé menyentil dahi Jisoo.

"Tch, aku sudah serius mendengarkan mu.." Jisoo hanya terkekeh saja mendengar nya.

Ia menarik pinggang Rosé agar lebih dekat lagi dengannya.

"Jie.." Panggil Rosé setelah menghabiskan suapan terakhir icecream nya.

"Tidak sopan memanggil nama.." Jisoo yang sedikit merengut.

"But your name is Jisoo, isn't it? Kim Jisoo?" Rosé menatap Jisoo yang semakin merengut menatap dirinya.

"Tidak sopan..." Ucap Jisoo.

"Jadi aku harus memanggilmu apa?" Rosé menaikkan kedua alisnya.

"Sayang... I'm your husband.. Sangat tidak sopan memanggilku nama.." Jisoo yang mempoutkan bibirnya.

"Oke... Jie?" Rosé yang menjahili Jisoo.

"Sayang." Jisoo yang mengkoreksi kalimat Rosé.

"Iya Jie.." Ucap Rosé.

"Ck, ish.. Terserah padamu, Rosé..." Jisoo yang membuang muka pada Rosé, membuat Rosé terkekeh.

"Sayang.." Panggilan pertama Rosé tidak di sahuti oleh Jisoo.

"Jie sayang.." Untuk yang kedua kalinya, Jisoo juga belum menyahut.

"My baby bunny~" Jisoo juga tetap tidak menyahut.

"Jadi cerita nya marah padaku?" Rosé yang bersedikap dada.

"Tidak... Berhentilah memanggilku bayi... I'm not a baby.." Jisoo yang tetap memunggungi Rosé.

"Hmmm.... Really?" Rosé yang menyipitkan matanya.

"Ya." Ucap Jisoo singkat.

"Who's my most spoiled baby bunny husband?" Rosé yang tersenyum miring.

"Akuu.." Jisoo yang berbalik menatap Rosé dan tetap mempoutkan bibirnya.

"Oh... Bukan Jaehyun ya?" Ucapan Rosé membuat Jisoo berdecak sebal.

"Aku benar benar akan membakar pria itu.." Ucapan Jisoo membuat Rosé tertawa.

"Kenapa kamu marah?" Rosé yang menatap intens Jisoo.

"Karena kamu hanya milikku." Walaupun ia merengut menatap Rosé, ia tetap memeluk pinggang Rosé.

"Ah, really?" Rosé menaikkan kedua alisnya.

"Ya, idol centil dan memiliki banyak ship sepertimu hanya milikku... Seorang." Jisoo yang menyipitkan matanya.

"Kamu lucu.." Rosé yang terkekeh sembari mencubit gemas pipi kiri Jisoo.

"Karena aku punya kamu.." Jisoo yang mengecup bibir Rosé.

"Siapa yang mengatakan hal seperti itu?" Jisoo kembali merengut mendengar perkataan Rosé.

"Aku bercanda, bayi.." Kini Rosé yang mengecup bibir Jisoo sembari terkekeh.

"Jangan memasang wajah seperti itu.." Rosé yang menoel noel pipi Jisoo.

"Ayo pulang... Aku mau tidur di peluk kamu.." Ucap Jisoo yang berdiri.

"Tapi aku tidak mau.." Ucap Rosé yang kembali menjahili Jisoo.

"Ck, sayanggg~" Jisoo yang merengek.

"Iya iya.." Rosé yang terkekeh.

🌹🌹

Rosé kembali membuka matanya, Rosé menatap wajah Jisoo yang tertidur pulas. Ia mengelus perlahan batang hidung Jisoo.

"Em? Kenapa, sayang? Tidak bisa tidur lagi?" Jisoo yang terusik.

"Eumm.." Rosé yang mengangguk saat Jisoo mengucek matanya.

"Kenapa kamu sering tidak bisa tidur, hm? Ada yang mengusik pikiran mu?" Jisoo mengangkat sedikit kepala Rosé lalu meluruskan tangan kanannya agar menjadi bantal untuk Rosé.

"Aku tidak tau Jie... Aku tidak mengantuk.." Rosé yang menoel noel pipi Jisoo saat Jisoo menarik pinggangnya agar mereka lebih dekat.

"Katakan padaku, sayang... Apa yang bisa ku lakukan agar kamu tertidur dengan nyaman?" Jisoo mengecup bibir Rosé.

"Eum... Jie~ Bisa kamu mengelus perutku?" Rosé yang memeluk leher Jisoo.

"Ofcourse, sayang... Aku akan mengelus nya sampai kamu tertidur pulas..." Tangan kiri Jisoo menyelinap masuk kedalam piyama Rosé lalu mengelus lembut perut wanita nya.

Hal tersebut membuat Rosé tersenyum dan mencari posisi nyaman untuk tidur sementara Jisoo tetap mengelus perutnya.

"Tidurlah yang nyenyak, sayang.." Jisoo mengecup kening Rosé sebelum Rosé menyembunyikan wajahnya di leher Jisoo.























Vote and comment guys

MY ROMANTIC CEO (CHAESOO) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang