"Hacuhhhh!"
Bersin Rosé itu membuat Jisoo yang baru saja keluar dari toilet itu menyirit.
"Sayang?kamu baik?" Jisoo yang mendekati Rosé.
"Baik, aku hanya bersin saja... Hidung ku sangat gatal..." Rosé yang mengambil tisu dan membersihkan hidungnya.
"Tubuh mu hangat.. Kamu yakin akan konser?" Jisoo yang menyentuh dahi Rosé.
"Aku baik jie... Ini hanya bersin biasa saja... Dan lagi sangat tidak mungkin untuk membatalkan konser nya..." Ucap Rosé.
"Apa kamu yakin?" Jisoo yang tampak ragu.
"Yeahhh babee.... Tak perlu khawatir..." Rosé meyakinkan.
"Kalau begitu, minum lah obat flu itu..." Ucap Jisoo.
"Aku tidak sakit sayang.... Sudah selesai? Ayo kita pergi... Pasti Jane dan yang lainnya sudah lama menunggu kita..."
🌹🌹
"Ada apa dengan mu ji?" Jane yang melirik Jisoo.
Keduanya sedang melihat artis mereka yang sedang latihan untuk konser nya nanti malam.
"Kau tau Jane... Dia itu sedang sakit...." Ucap Jisoo membuat Jane menoleh.
"Ah ya? Benarkah? Tapi kenapa dia terlihat seperti biasanya? Lihat lah... Dia bahkan sangat lincah..." Ucap Jane.
"Jane, badannya hangat dan dia sedang flu..." Ucap Jisoo.
"Apa karena ulah dirimu?" Ucapan Jane membuat Jisoo menoleh.
"Kenapa menyalahkan ku?" Jisoo yang menyirit.
"Aku tau kejadian delapan jam itu ji... Rosé mengadu padaku..." Jane yang memutar bola mata malas.
"Eh? Tapi tidak mungkin kan sampai membuat dirinya hampir demam..." Ucap Jisoo menggaruk telinga kanannya.
"Jie... Aku tau apa yang di rasakan Rosé... Walaupun kau berkata seperti itu kau tidak akan tau jika kau tidak berada di posisi Rosé..." Jane yang menggeleng.
"Aku rasa dia masih lelah karena ulah mu itu..." Jane melihat Rosé mendekati keduanya.
"Sudah selesai latihannya?" Jisoo yang bertanya saat Rosé tiba-tiba saja memeluknya.
"Hmm.." Rosé yang mengangguk.
"Sayang, suhu tubuh kamu panas... Kamu demam?" Jisoo yang bisa merasakan suhu tubuh Rosé.
"Tidak.. Aku tidak sakit..." Rosé menggeleng
"Baiklah baiklah.." Jisoo yang mengelus rambut Rosé.
"Sepertinya Aku harus membawa obat nyamuk agar tidak menjadi nyamuk terus terusan..." Celetuk Jane membuat keduanya terkekeh.
"Ngomong ngomong Jane... Baby nya udah berapa bulan?" Tanya Rosé yang melepaskan pelukan nya.
"Sudah tiga bulan jalan empat bulan.. Kamu kapan?" Jane menaik turunkan kedua alisnya.
"Nanti setelah keluar dari perusahaan..." Ucap Rosé.
"Kamu yakin keluar? Kamu akan meninggalkan ku?" Jane yang memasang raut wajah sedih.
"Jane... Kamu kan manager pribadi ku bukan dari pihak perusahaan..." Jane yang mendengar itu hanya menyengir.