3. Step Back👠

144 18 0
                                    

Sampai kapan pun Biyan tidak suka dan tidak mau menikah dengan Sabrina!

Kata-kata itu terus saja berputar di kepala Sabrina. Sabrina mendesah pasrah, lalu menegak minuman berakohol di tangannya. Sabrina mulai merasa bahwa dia harus berhenti mendekati Abiyano.

"Sepet amat muka lo, Sab. Kenapa? Gara-gara gagal dapet Lady Dior kemarin?" tanya Claire yang sedang duduk di samping Sabrina.

Saat ini Sabrina dan Claire sedang berada di sebuah club. Sebagai anak hits Jakarta, mereka berdua memiliki agenda rutin untuk party bersama.

Sabrina menggeleng. "Gue ditolak lagi, Claire. Padahal udah empat tahun gue ngejar dia. Gue nggak ngerti lagi harus gimana buat Om Biyan mau ama gue."

Claire tertawa geli. "Udah gue bilang juga. Tinggal buka baju lo terus ngangkang depan Om Biyan. Gue yakin dia langsung mau ama lo."

Sabrina memukul kepala Claire dengan kencang. "Sembarangan lo! Gue bukan cewek kayak gitu ya. Walaupun gue yang ngejar Om Biyan duluan, tapi gue nggak pernah godain Om Biyan pake tubuh gue. Gue cuma ngasih dia perhatian lewat chat sama makanan. I've never acted like a whore and I would never do!"

Claire berdecih. "Yaudah, kalau kayak gitu lo pasti kalah sama ceweknya itu. Dari berita yang beredar sih, Meyrine itu kan artis yang jadi ani-ani VVIP. Kalau dibanding sama lo yang suci gini sih, lo pasti kalah deh."

"Jangan sembarangan ngomong, Claire. Mbak Ririn itu dulu deket sama Kak Meyrine. Kata Mbak Ririn, Kak Meyrine bukan ani-ani, itu cuma gorengan media doang. Lagian Om Biyan itu bukan cowok mata keranjang kok. Mbak Ririn bilang, Om Biyan itu penganut no sex before marriage. Kolot banget orangnya."

"You're pulling my leg, right? Nggak mungkin sekelas eksmud se-hot Abiyano itu nggak pernah having sex. Paling enggak dia pasti pernah jadi gadun yang nyimpen ani-ani di Kalibata City. He's not a saint!" Ucap Claire skeptis akan perkataan Sabrina.

"Lo nggak tau julukan orang-orang buat Abiyano? Dia itu Tuan Maha Sempurna yang nggak punya cela dari segi mana pun. Tampan, mapan, dan berkelakuan baik. Dia itu udah kayak SKCK berjalan. That's why I fall head over heels for him. He's that perfect!"

Claire menggelengkan kepalanya tanda tak yakin. "Tuan Maha sempurna my ass. Nggak ada orang yang sempurna di dunia ini, Sab. Dia pasti punya dosa jugalah, tapi nggak keliatan aja. Atau mungkin karna saking kayanya, dia bisa tutup rapat dosanya itu."

Sabrina mendesah berat, lalu meminum alkohol lagi. "Apapun itu, gue tetap suka banget sama Om Biyan. Gue patah hati banget nih kali ini. Mana terakhir kali ke kantor dia, gue diusir terus makanan gue dibuang sama dia."

Claire memukul kepala Sabrina kencang. "Oh.. C'mon girl, You're Sabrina Reyna Hanggoro. The Hottest girl alive. Just forget that shitty man and get another one."

Sabrina menuangkan alkohol ke dalam gelasnya, lalu meminumnya kembali. "Lo bener, Claire. Gue itu Sabrina Reyna Hanggoro. Pantang bagi gue buat galauin cowok!"

Claire tersenyum ceria, lalu berdiri dengan semangat. "C'mon girl, are you ready to mingle?"

Sabrina tersenyum, lalu ikut berdiri. "I AM READY! LET'S GET A TOP DOG AND DATE HIM!" teriak heboh.

"YES QUEEN BEE!" teriak Claire tak kalah heboh.

Sabrina mengambil botol alkohol di atas meja dan membawanya pergi menuju lantai dansa. Sabrina yang setengah mabuk itu menari dengan heboh. Tentu saja keberadaan Sabrina menjadi pusat perhatian, terutama para buaya di sana.

Tanpa Sabrina tau, ada sepasang mata yang sedang mengawasinya di sudut ruangan. Lelaki itu tersenyum kecil melihat Sabrina yang sedang menari.

Si kecil yang lincah

Princess Office Hours [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang