14. Beating around the bush⛰️

293 17 2
                                    

Sabrina berjalan ke arah kubikelnya. Di samping mejanya, Sabrina melihat Putra dan Rizki sedang duduk berdempetan dengan kepala fokus pada ponsel yang dipegang Putra.

Ahmad Muhajiddin kosong

Ayudia ada khodam rawa rontek

"Gue Put gue! Tulis nama gue buruan!" ucap Rizki heboh sambil memukul pundak Putra dengan kencang.

Putra melirik Rizki dengan kesal. "Dari tadi juga udah gue ketik nama lo, Ki. Nggak dibaca sama si Ratu. Nama lo pasaran kali, nggak menjual jadi nggak kebaca."

Rizki terlihat cemberut dengan bibir yang maju lima senti. "Ah, itu lo aja kali yang kurang cepet ngetiknya. Coba kirim gift mawar deh!"

Putra mendengus. "Mungkin khodam lo kebanyakan kali, jadi males adminnya bacain khodam lo."

Rizki melotot ke arah Putra, "Sembarangan ya lo! Buruan ah, coba kirim gift mawar deh!"

Putra pun menuruti perkataan Rizki dan mengirim gift mawar pada live tiktok di satu akun yang katanya bisa membaca makhluk gaib dalam tubuh manusia melalui nama. Cek khodam, begitu judulnya.

Rizki Ghifari ada khodam penunggu pohon karet. Dia akan mendatangimu saat malam hari di tempat tidur saat kamu tertidur dengan sempak bolong.

Suara dari admin akun tiktok tersebut sontak membuat Rizki dan Putra berteriak heboh. Sabrina yang tadi memperhatikan mereka berdua semakin heran.

"Wah gila! Akhirnya nama lo dipanggil, Ki!" teriak Putra heboh.

Rizki yang namanya baru saja disebut terlihat tampak puas dan bangga. Rizki memberikan gestur mencium jari telunjuk, lalu menunjukkan jari itu ke langit persis seperti pemain bola yang sedang merayakan kemenangannya.

"Top cer emang nama gue. Sekali disebut langsung panjang!" ucap Rizki bangga sambil menepuk dadanya.

Sabrina pun mulai mendekati mereka berdua. "Lagi pada ngapain sih? Heboh banget, Mas."

Putra dan Rizki kompak menoleh pada Sabrina, mereka berdua langsung menunjukkan ponsel yang dipegang Putra.

"Kita lagi cek khodam, Sab. Nih liat! Ntar nama kita dibaca terus dilihat ada setan nggak di dalam tubuh kita," jelas Putra pada Sabrina.

Sabrina menaikkan satu alisnya, "Emang bisa gitu ya? Mau coba dong, Mas!"

"Ok, kita coba ya!" ucap Putra sambil mengetikkan nama Sabrina di kolom komentar live akun tersebut.

Sabrina Reyna ada khodam genderuwo berbulu domba. Dia akan mengikutimu kemana saja dan membuatmu patah hati.

"Wah! Beneran bisa!" teriak Sabrina heboh, begitu pun dengan Putra. Tanpa sadar, Putra merangkul Sabrina sambil melompat bersama.

"Eheem..."

Suara deheman dari seseorang memecah keramaian yang ada di kubikel mereka. Sabrina, Putra, dan Rizki kompak menghadap asal suara.

Di sana ada Abiyano dan asistennya, serta Bu Rustini yang berdiri dengan mata melotot.

Abiyano menyoroti tangan Putra yang masih setia merangkul pundak Sabrina. Ada satu sisi di hati Abiyano yang terasa tidak nyaman melihat pemandangan itu.

Putra yang sadar sedang ditatap dengan tatapan tajam segera menurunkan tangannya. Dia menggaruk belakang lehernya yang tak gatal.

Sungguh nyalinya menciut seketika ditatap segarang itu oleh Abiyano. Tatapan serta omelan Bu Rustini yang biasa ia dengar tidak ada apa-apanya jika dibanding aura intimidasi dari Abiyano.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Princess Office Hours [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang