05 | terjebak

1.5K 76 15
                                    

Helow🦋








💋Happy reading💋

Perkelahian itu terus berlangsung, hingga Gladys dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Leo dan menarik lengan cowok itu lalu membawanya keluar dari kamarnya.

Sedangkan Ryan masih tersungkur sembari meringis kala menyentuh bibirnya yang sudah berdarah.

Wajah Gladys memerah, emosinya memuncak. Kemudian ia membawa Leo cukup jauh dari kamarnya, "lepasin gue!" Leo kesetanan ketika lengannya ditarik terus oleh Gladys.

Tak peduli, gadis itu kemudian melepaskannya dengan emosi juga, "kamu kenapa sih? Hah?" pekik Gladys menatap tajam kedua mata Leo yang mengusap bibirnya yang sama berdarah seperti Ryan.

Cowok itu menatap sebentar tatapan tajam Gladys lalu beralih menatap tangannya yang terdapat darah karena habis mengusap bibirnya.

"LO YANG KENAPA?!" Leo bertanya balik dengan menantang. Keduanya sama-sama tersulut emosi.

Gladys dengan napas terengah-engahnya, ia tak peduli mau seberapa seramnya Leo kali ini. Penuh keberanian besar gadis itu untuk mengintrogasi orang gila satu ini.

"Aku tanya, kak Ryan salah apa sama kamu? Hah?" sedikit menurunkan nada bicaranya, Gladys mendekatkan wajahnya ke wajah Leo menatap serius dan emosi mata sang empu.

Entah apa yang ada dipikiran Leo, cowok itu tiba-tiba tertawa pelan, "ha ha ha .." sembari tersenyum miring, ia menarik dagu Gladys yang tengah membara itu, "NGAPAIN LO BAWA COWOK DI RUMAH GUE? BITCH!" Leo menekan setiap kalimat yang ia keluarkan.

"DAN JUGA, LO NGGAK ADA HAK SAMA SEKALI DI RUMAH INI! BISA NGGAK, JANGAN REPOTIN ORANG?" Dengan emosi, Leo menekan setiap kata yang ia keluarkan. Menatap benci wajah adik tirinya itu, yang sudah terdiam membisu dengan napas yang masih terengah-engah.

"Kak! Kamu boleh aja benci. Tapi tolong, jangan pernah rendahin orang. Bahkan orang yang sekarang udah jadi adik kamu!" Mata Gladys seketika berkaca-kaca, begitu buruk dia di mata Leo.

"Gue nggak punya saudara! Gue nggak punya adik, bangsat!!" Leo membuang wajahnya, nada bicaranya ia turunkan, "shit!! Tinggalin gue sekarang! Gla .. dys .."

Sontak lengan Gladys di tarik oleh Ryan yang datang secara tiba-tiba, "lo nggak di apa-apain kan Dis?" Ryan memperhatikan Gladys dari atas hingga bawah. Sedangkan gadis tersebut masih menatap Leo dengan tatapan kosong, air matanya menetes namun dengan cepat ia usap.

"Maaf, besok aja buku-bukunya diambil ..," gadis itu melepaskan genggaman Ryan dan pergi meninggalkan mereka berdua menuju kamarnya dan menutupnya, Ryan sempat memanggil lagi gadis tersebut, tapi tak ada sahutan darinya.

Ryan yang masih kesetanan itu, kembali menatap tajam Leo yang terdiam membisu, "Bajingan lo! Sensi amat gue deket sama Gladys? Lo gangguin kita berdua, tau nggak?"

Leo yang mendengar perkataan tersebut sontak mendekat ke arah Ryan dan menarik kembali kerahnya, "Bodo amat lo deket sama dia apa nggak, yang terpenting kalian berdua jangan nyampah di rumah gue, ngerti?"

"Maksud lo apa? Dia adik lo kan?"

"Gue nggak punya adik. PERGI LO SEKARANG!" Leo mendorong tubuh Ryan hingga cowok itu tersungkur. Belum sempat Ryan mengeluarkan perkataannya, Leo langsung berteriak memanggil satpam dan mengeluarkan cowok tersebut dari rumah besar Leo.

LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang