Hai🐻
💋Happy reading💋
Empat hari berlalu sejak kejadian Gladys dan Leo tidur bersama. Waktu itu, Gladys tidak masuk sekolah karena badannya terus demam hingga dua hari. Sedangkan Leo berangkat sekolah seperti biasanya.
Namun, hubungan mereka sekarang semakin berjarak. Gladys yang selalu gelisah karena takut apa-apa terjadi padanya, ia benci kepada Leo yang sudah tidur disampingnya.
Padahal tidak ada hal lain yang mereka lakukan selain berpelukan saat tidur. Itupun sama-sama tidak sadar, Leo pikir yang ia peluk adalah guling, sama seperti Gladys pikirkan.
Leo tidak mengetahui jika ada Gladys yang tidur di kasurnya. Pasalnya tepat pukul satu malam, listrik padam dan saat itu juga Leo yang sebelumnya tertidur di sofa tiba-tiba bangun dan pindah ke kasurnya.
Itu hal biasa yang ia lakukan ketika tertidur di sofa, pasti akan bangun dan pindah ke kasurnya.
Sama halnya dengan Gladys, karena cowok tersebut mengunci pintu kamar. Ulah Leo itulah yang membuat Gladys tidur di kasur Leo.
Dan kini, mereka masih tak bisa menyelesaikan kejadian itu. Hanya ada hening diantaranya. Gladys juga jarang keluar kamar, karena ia sangat malas dan moodnya yang selalu buruk. Sama seperti Leo, selama empat hari ini jarang sekali berada di rumah.
Cowok tersebut berkeliaran bersama teman-temannya, terkadang ia pulang hanya untuk mandi dan pergi lagi. Bik Dini juga belum balik, beliau memang cuti selama seminggu, membuat Gladys semakin kesepian.
Sejujurnya gadis itu sangat merindukan ibunya. Yang katanya akan datang setiap sebulan sekali bersama ayah tirinya, namun ini sudah lewat satu bulan. Dan tak ada tanda-tanda kedatangan mereka.
Merenung sembari bercermin, tiba-tiba telinga Gladys dipenuhi dengan suara rombongan tawaan laki-laki dengan hentakan kaki yang menaiki anak tangga.
"Pasti om Leo dengan teman-temannya," Gladys bergumam.
Ya memang benar, Leo bersama keempat temannya. Menaiki anak tangga tiga tingkat menuju kamar Leo. Dengan baju Jersey basket lengan pendek dengan kombinasi celana berbeda-beda. Ada yang memakai celana pasang Jersey mereka, ada juga yang memakai jeans.
Dengan wajah yang dibasahi keringat, tampaknya mereka habis tanding. Karena memang malam ini final antara SMA NEGERI 1 GARUDA vs SMA NEGERI 15 BATUBARA.
Dan ya, sepertinya mereka menang karena memancarkan sumringah diraut mereka masing-masing.
"BANGKE!" Putra mendengus tiba-tiba kala mereka sudah memasuki pintu kamar Leo.
Sontak keempat temannya mengerutkan kening bingung, "ketek lo bau tai sapi, anjing!" ia menyenggol lengan Dimas sembari menutup lubang hidungnya.
Dimas yang mendengarnya langsung panas, ia menyenggol balik lengan Putra, "dih? Lo pikir gue nggak nahan dari tadi? Ketek lo lebih bau PUPUT!"
"Udah, nih deodorant." Angga yang menonton keributan teman-temannya langsung melempar deodorant bermerek Rexona warna putih.
Putra yang menangkapnya reflek langsung melempar deodorant tersebut tepat ke sofa Leo yang sudah duduk sembari mulai memutar televisi bersama Ebra.
"Deodorant cewek ini Ngga!"
"Iya anjir. Anggap remeh kita lo, Ngga?"
"Yang penting gue mampu beli deodorant, bos."
"Dih?"
"Mending gue nggak pake daripada terdeteksi banci gegara pakai deodorant cewek!" sambung Dimas, Dimas dan Putra tampak menyerang Angga hanya karena sebuah deodorant.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO
Teen FictionBaca aja dulu, siapa tahu kepincut. Nggak usah banyak gaya mau copy ceritaku. Langsung aja sharelock. Biar betumbuk kita. Follow my acc, biar bisa dapat notif kalo setiap update!💋 ____________________________________ Gladys Anetha harus memasuki ke...