08 | games

970 58 23
                                    

Hai✨







💋Happy reading💋

"Gue mau ambil susu. Awas." Leo menggeser tubuh Gladys ke sebelah kiri menggunakan tangan kekarnya.

Gladys yang sebelumnya memejamkan mata, segera membuka matanya dan menghindari seketika. Ia hanya mengangguk-angguk dan sedikit malu.

Cowok tersebut meraih susu kotak bermerek “Ultramilk” rasa cokelat yang berukuran jumbo. Setelah meraihnya, ia bergumam, "keluar kamar mau apa? Caper sama temen-temen gue lah .. haha ... damn."

Seketika Gladys mengerutkan keningnya tak menyangka mendengar gumaman Leo. Apakah cowok itu menyinggung dirinya? Atau bagaimana?

"Kamu ngomongin aku?" Gladys bertanya dengan nada yang pelan, sama seperti gumaman Leo tadi.

Leo kembali berdiri, lalu melirik Gladys sekejap. Kemudian berpindah duduk yang tadinya di sofa, sekarang di karpet dan lumayan dekat jaraknya dengan Gladys.

Bukannya menjawab pertanyaan Gladys, ia malah membuka jerseynya dan menyisahkan kaos dalam berwarna putih.

Gladys yang melihatnya sontak membeku, dan langsung mengalihkan pandangannya ke kiri. Batinnya menjerit, Leo memang sangat gila. Apakah dia tidak melihat orang yang duduk tak jauh dengannya?

Cowok tersebut kemudian meneguk susu kotak tadi hingga habis. Dan kembali melirik Gladys tanpa arti.

🖤🖤🖤

Selang beberapa menit, Dimas dan Angga datang. Dan di susul Clara, Zevanya, Charisa, Ebra dan Putra.

Dimas dan Angga menenteng dua kantong besar satu persatu, kemudian mengeluarkan sebuah kotak yang berjumlah sembilan kotak dengan merek “Hot Grilled Chicken”.

Sedangkan Zevanya dan Charisa sibuk mengatur alat tempur untuk menikmati ayam. Berbeda dengan Clara yang terus menatap tak suka ke arah Gladys yang mulai membantu Dimas dan Angga untuk menyalin satu persatu ayam bakar tersebut ke piring.

"Bukannya bantuin di dapur, malah enak-enak di sini." celetuk Clara dengan wajah kesalnya. Semua mata tertuju pada cewek itu.

"Lo kenapa, Cla?" tanya Dimas. Setelah menatap ke arah Clara, mereka semua beralih ke arah Gladys yang menghentikan aktivitasnya tiba-tiba.

"It's okay Cla, lagian kita cuma ngangkat piring bawa kesini," sahut Zevanya yang mulai merasakan aura perang saat ini.

"Angkat piring juga capek Zev, tangan aku pegel dari tadi," keluh Clara, tubuhnya ia lemaskan karena kecapekan.

Entah kenapa rasanya Clara mempermalukan Gladys saat ini, padahal tadi Gladys ingin membantu mereka tapi karena Leo, ia tak bisa melakukannya.

Sambil tersenyum manis Gladys meletakkan satu ayam bakar di piring lalu menatap kearah Clara, "huftt, semoga cepat sembuh ya." setelah mengatakan hal tersebut, gadis itu beranjak lalu pergi begitu saja.

Namun belum sampai di pintu, Angga langsung menyusuli Gladys lalu menahannya.

"Gladys, lo mau kemana?"

Ia menghela napasnya lelah, lalu tersenyum singkat, "maaf ya, aku nggak mau buang-buang waktu di sini."

Angga meraih lengan Gladys, "gak usah dengerin dia. Ayo .."

LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang