ဆယ့်နှစ် ; s y nhait

644 97 4
                                    

"Kami menemukan ini semua di dalam hutan di ujung kota tuan."

Chanyeol memperhatikan barang-barang yang berada didepan matanya, dia mengenali semua barang-barang ini. Semua barang-barang ini adalah milik anaknya.

"Bukan hanya itu saja tuan, aku juga menemukan ini."

Chanyeol menerima kalung emas putih itu, kalung emas putih yang berbandul huruf 'R' dan ada sedikit bercak darah disana. Chanyeol meremas kuat kalung itu hingga buku-buku tangganya memutih.

"Sejauh ini hanya ini petunjuk yang bisa kami dapatkan tuan, tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin agar nona muda bisa ditemukan dengan segera." ujar Jaehyun yang diangguki oleh Jeno dan yang lainnya.

Chanyeol tersenyum sambil mengangguk, dia menatap bangga pada mereka semua.

"Kalian telah berusaha sampai sejauh ini, terimakasih dan maaf karna aku selalu menyusahkan kalian. Aku tidak bisa menjaga anak ku sendiri, aku selalu menumpah tugas ku sebagai seorang ayah kepada kalian. Sekali lagi maafkan aku."

Jaehyun dan yang lainnya terkesiap atas perkataan Chanyeol yang membuat mereka tercengang.

"Tidak tuan, kau tidak perlu meminta maaf. Kami mengerti keadaan mu seperti apa, dan aku juga yakin bahwa nona muda juga mengerti kesibukan dan keadaan mu tuan." sanggah Jeno.

"Tapi aku gagal mengerti keadaan anak ku Jeno-ya."

Jeno terdiam.

"Aku gagal menjadi seorang ayah, aku gagal mengerti keadaan anak ku. Aku menyesalinya, tolong temukan Rami. Temukan anak ku Jaehyun-ah."

Jaehyun mengangguk begitu juga yang lainnya.

"Tenang saja tuan, kami semua akan menemukan nona muda secepat mungkin. Kami akan mengerahkan semua kemampuan kami untuk menemukan nona muda agar dia secepatnya kembali kepada mu."

Chanyeol memeluk tubuh Jaehyun, menepuk-nepuk punggung tegap itu "Terima kasih."

"Iya tuan." balas Jaehyun.

"Ayo kita cari bersama-sama nona muda tuan, kita kerahkan semua kemampuan kita untuk menemukan nona muda dan membawanya pulang dengan selamat." ujar Jeno dengan semangat membara miliknya.

Chanyeol tersenyum dia mengangguk-anggukkan kepalanya

"Ayo!!"

🐼🌸

Suyeon menatap langit-langit kamar yang bernuansa biru itu, saat ini dia sedang berada didalam kamar Rami. Kamar luas yang bernuansa biru laut itu dengan boneka anjing laut yang berjejer rapih diatas kasur.

"Si peminat anjing laut." guman Suyeon dengan senyum manisnya.

"Kenapa banyak sekali boneka anjing laut disini?" tanya Suzy, dia keheranan saat melihat banyaknya boneka anjing laut dikamar anaknya.

"Rami sangat menyukai anjing laut eomma, aku pun tidak tau apa yang membuatnya menyukai hewan bertubuh gempal itu." jawab Suyeon sambil tekekeh.

Wajah Suzy berubah sendu "Bahkan eomma tidak tau hal apa saja yang menjadi favorit mu Rami."

Suyeon hanya diam, sebenarnya dia mendengar apa yang diucapkan oleh Suzy tadi.

"Bukan hanya boneka saja eomma, bahkan Rami memiliki banyak gantungan kunci yang berbentuk anjing laut. Bahkan dia menyimpan tumpukan sticker bergambar anjing laut, dia bilang jika anjing laut itu mirip seperti ku padahal aku sama sekali tidak memilik kumis dan juga tidak bertubuh gempal."

Suzy terkekeh lucu, dia tidak menyangka jika anaknya bisa berpikir seperti itu.

"Ini apa?" tanya Suzy sambil memegang sebuah kotak berwarna merah.

SISTER (baby monster)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang