လေး : layy

819 104 31
                                    

.

.

Saat ini mereka sedang berkumpul diruang tengah sambil menonton televisi dan seperti biasa dua bungsu Hwang tidak mau berjauhan dari Rami, mereka sedang asik memeluk Rami dari kedua sisinya.

"Unnie kalian tidak pergi bekerja?"

"Kami mendapatkan jadwal jam 10 nanti." jawab Ruka.

Yahh Pharita dan Ruka saat ini bekerja disupermarket sebagai kasir, Asa dia sedang mendapatkan jadwal libur kerjanya sedangkan Ahyeon dan dua bungsu Hwang masih bersekolah karna hari ini adalah hari sabtu sekolah sedang libur hingga besok jadi mereka sedang berada dirumah.

"Rora Chiquita bisakah kalian ini melepaskan Rami? Aku takut kalian menyentuh lukanya."

Chiquita dan juga Rora malah menggeleng kompak menolak perintah Ruka mereka sama-sama tidak mau melepaskan Rami barang sedetikpun.

Ahyeon menarik Rora yang membuat pelukannya terlepas "Peluk aku saja Rora. Aku juga ingin dipeluk."

"Tidak mau kau jelek." Rora memberontak melepas pelukan Ahyeon dia malah bergeser ke arah Pharita yang hanya diam memperhatikan mereka sedari tadi

"Lebih baik aku memeluk Rita unnie saja yang sangat cantik ini tidak seperti kau yang jelek juga pendek."

Akkhh

Asa menyentil mulut Rora "Gunakan sopan santun mu Rora. Ingat dia kakak mu bukan teman mu." ujarnya dengan intonasi yang cukup tajam jika didengarkan.

Mata Rora berkaca-kaca bibirnya sudah melengkung kebawah. Rora beringsut menjauh menuju Rami yang sedang tersenyum merentangkan tangan kirinya karna ditangan kanannya ada Chiquita yang sedang bergelayut manja.

Rora segera masuk ke dalam pelukan Rami dan menangis disana "Asa unnie jahat." adu Rora dengan suara serak, tangannya ikut memukul pelan punggung Rami yang sialnya malah mengenai luka dipunggung Rami.

Rami tersentak akan itu dia segera menenangkan Asa yang akan kembali memarahi Rora "Aku tidak papa." ujarnya pelan dia juga mengelus punggung Rora yang naik turun karna menangis.

"Tenanglah Rora-yaa jangan menangis, Asa unnie hanya menegur mu tadi karna ucapan mu sangat tidak baik untuk diucapkan. Benar apa kata Asa unnie, Ahyeon adalah kakak mu bukan teman mu, tapi bukan berarti kau juga boleh mengucapkan hal itu pada teman mu Rora kau mengerti?"

"Aku mengerti unnie."

Rami merenggangkan pelukannya mengusap air mata Rora "Pergilah minta maaf pada Ahyeon atas ucapan mu tadi." Rora mengangguk dia langsung berbalik menghadap Ahyeon

"Maafkan aku unnie."

"Tidak papa. Kemari peluk aku." Ahyeon merentangkan tangannya dengan cepat Rora masuk kedalam pelukan kakaknya. Ahyeon memeluk Rora dan beberapa kali mencium pelipis Rora.

Chiquita mendongak menatap Rami "Unnie kau tidak mau mencium ku?" dia yang hanya diam memperhatikan mereka.

Rami menunduk tersenyum melihat wajah polos Chiquita dengan cepat dia mengecup pelipis gadis muda itu membuat Chiquita merekahkan senyumnya "Gumawo unnie." Chiquita menyembunyikan wajahnya pada dada Rami membuat yang dipeluk terkekeh ringan.

Ruka menyenggol lengan Pharita dan Asa "Kalian tau ilmu apa yang digunakan oleh Rami sehingga dia bisa menjinakkan manusia beruang dan macan itu?" mereka berdua saling tatap berbicara lewat tatapan.

Jika dipikir-pikir apa yang Ruka ucapkan memang benar kedua adik bungsu mereka hanya menurut jika mereka sudah mengeluarkan tanduknya tapi dengan Rami hanya melalui ucapan yang lembut mereka langsung menurutinya.

SISTER (baby monster)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang