"Eomma aku juga merindukan mu."
Rami hanya mampu berucap dalam hati, perasaan campur aduk sekarang hingga tidak bisa dia gambarkan lewat apa pun.
Secara tiba-tiba Asa masuk kedalam kamar, dia melihat kedua gadis di depannya tengah menangis entah apa yang terjadi tapi dia mendengar jika tangisan Rora lebih dominan dan menyedihkan.
Asa mendekatkan dirinya menarik paksa tangan gadis itu ke dalam pelukannya namu sayang Rora memberontak tak mau, gadis itu bahkan menjerit berusaha lepas dari pelukan kakaknya.
"Tidak! Aku tidak mau unnie hikss..."
Rami dibuat panik, dia berusaha untuk melepaskan Rora dari pelukan Asa "Unnie lepaskan dia, jangan memaksanya!"
Asa tidak mendengarkannya, gadis itu tetap memaksa Rora walau pun dia melihat Rora sedang ketakutan dimatanya. Sebenarnya dia ingin menghentikannya tapi rasanya tidak bisa.
"AHYEON-AH TOLONG AKU!!"
Rami berteriak kencang memanggil Ahyeon yang entah dimana gadis itu berada. Hingga tak lama kemudian Ahyeon muncul bersama Chiquita dibelakangnya.
Ahyeon dan Chiquita nampak terkejut sekarang, melihat Asa yang tengah memaksa Rora yang sedang menangis dan Rami yang berusaha memisahkan mereka.
"Ahyeon, Chiquita cepat tolong aku!"
Ahyeon berusaha melepaskan pelukan Asa dan Chiquita berusaha menarik tubuh Rora dari jangkauan Asa. Rami berada dibelakang tubuh Asa, gadis tinggi itu menarik tubuh kecil di depannya dengan sekuat tenaga walaupun tubuhnya masih terasa lemas sekarang.
Ahyeon berhasil melepaskan pelukan Asa sehingga Chiquita dengan cepat menarik menjauh tubuh Rora dengan cepat. Chiquita dan Ahyeon mendekap kuat tubuh yang bergetar ketakutan itu
"Pergi! Bawalah Rora keluar bersama kalian." ujar Rami yang sedang mendekap tubuh Asa dengan kuat, karna gadis itu terus memberontak.
"Bagaimana dengan Asa unnie?"
Rami menggelengkan kepalanya "Pergilah,jangan khawatir Asa unnie akan menjadi urusan ku." Ahyeon menatap ragu pada Rami dia takut jika kakaknya akan melukai Rami.
"CEPATLAH PERGI AHYEON!!"
Ahyeon terkesiap saat Rami berteriak, dia mengangguk dan segera membawa kedua adiknya untuk pergi dari sana. Dia berharap jika Asa tidak berbuat macam-macam kepada Rami.
Melihat Ahyeon dan juga Chiquita yang berhasil membawa Rora pergi Rami dengan cepat melepaskan pelukannya. Asa menatap nyalang pada dirinya, jujur dia takut sekarang dia merasa bahwa ini bukan Asa yang dia kenal.
"Unnie sadarlah."
Asa tidak bergeming, dia masih terus menatap nyalang pada pada Rami. Kakinya melangkah maju menghampiri Rami dan Rami melangkah maju memegang pundak Asa dan mengguncangnya.
"Unnie sadarlah, ini aku Rami. Aku mohon sadarlah unnie."
Rami mendekap tubuh Asa, memberi usapan lembut dipunggung Asa "Unnie tenanglah, jangan seperti ini kau membuat ku takut."
"Ada apa denganmu unnie? Sadarlah jangan seperti ini, kau membuat Rora takut dengan mu. Tenanglah aku disini unnie, bersama mu."
Asa melepas pelukannya, menatap kosong pada Rami. Melihat ke arah kedua tangannya yang bergetar "A-aku membuat Rora takut pada ku?"
Rami mengangguk, dia kembali menarik tubuh kecil itu ke dalam pelukannya. Asa membalas pelukan Rami dengan erat, menenggelamkan wajahnya pada dada Rami dan mulai menangis disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISTER (baby monster)
Fanfiction"Kita bukan saudara kandung tapi aku selalu nyaman saat bersama kalian." - Park Haram