ဆယ့်ရှစ် ; s y shit

583 93 18
                                    

Saat ini hanya ada Rami seorang diri dirumah, ke-3 bungsu Hwang telah pergi sekolah sedangkan ke-3 kakak Hwang telah pergi bekerja. Rami meremas ponsel yang Ruka berikan padanya sebelum gadis itu pergi bekerja, awalnya dia tidak mau menerima itu karena dia tidak membutuhkannya tapi Ruka memaksanya dan mau tidak mau Rami harus mengalah dan menerimanya.

Rami menyalakan ponsel itu, dia tersenyum melihat wallpaper yang terpampang jelas di ponsel miliknya.

"Suyeon, aku merindukan mu."

Rami mencari nomor Suyeon karena ingin menghubungi gadis itu, dia ingin mendengar suara si pipi mandu itu.

"Tidak dijawab? Apa mungkin dia sedang sekolah? Ah, iya juga. Mungkin dia sedang belajar bersama yang lain."

Rami menyimpan ponsel itu di atas meja, matanya melirik kartu berwarna hitam yang ada disamping ponsel miliknya.

"Ini adalah milik mu, aku diamanatkan untuk memberikan ini padamu oleh tuan Jaehyun. Ambil dan simpanlah, suatu saat kau pasti membutuhkannya."

Rami menghela nafasnya dia mengambil kartu itu, menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi sambil menyilangkan kakinya. Dia memutar-mutarkan kartu yang dia pegang.

"Apa yang harus aku lakukan dengan kartu ini?"

Rami memijat kepalanya, dia bingung dengan apa yang harus dia lakukan dengan kartu hitam yang dia pegang. Matanya menelisik setiap sudut rumah itu, dia menundukkan kepalanya hingga akhirnya dia ingat sesuatu.

"Aku tau! Ayo Rami kita belikan itu semua untuk mereka!"

Rami mengambil ponsel dan segera melangkah keluar rumah dan tak lupa untuk mengunci pintu rumah, dia memasukan kunci itu ke dalam saku celananya lalu melangkah pergi meninggalkan rumah.

"Cepat-cepat ikuti dia!"

"Iya, ayo."

Rami bersenandung kecil sambil melirik kesana-kemari atau bahkan membalas senyuman orang-orang yang menyapanya, Rami mendudukkan dirinya dikursi halte sambil bermain ponsel.

"Kau tau kemana dia akan pergi?"

"Tidak."

Tak lama kemudian bis pun datang, Rami menyimpan ponsel itu dalam sakunya dan segera masuk ke dalam bis.

"Kau masuk ke dalam bis dan aku akan mengikuti kalian dari belakang."

"Iya."

🐼🌸

Rami segera turun dari bis setelah 15 menit perjalanan akhirnya dia sampai ditempat yang dia tuju, tempat ini cukup ramai apa mungkin karena ini masih pagi?

Rami langsung masuk ke dalam pusat perbelanjaan, dia akan membeli banyak barang disana tapi sebelum itu Rami harus menarik uang dari ATM-nya karena dia tidak memiliki uang cash.

Rami masuk ke dalam tempat penarikan uang tunai, cukup lama menunggu hingga akhirnya Rami mendapat gilirannya. Dia menarik uang dengan total yang banyak dan segera pergi dari sana.

Seorang pria mengikuti Rami dari belakang karena dia melihat Rami begitu banyak menarik uang dari mesin ATM, dia ingin melancarkan aksinya tapi sayang seseorang menahan pergerakannya sambil menodongkan pistol ke perutnya.

"Pergi atau kau ku tembak mati?!!"

"Aa-aaku... aku pergi."

Pria itu langsung lari terbirit-birit setelah dia bebas, Ryujin menghela nafasnya dia menyimpan pistol itu di pinggang kanannya.

"Pria sialan!"

Ryujin langsung menyusul Rami dan juga Haruto yang mengikutinya dari belakang.

"Haruto, dimana posisi mu?"

SISTER (baby monster)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang