Delapan|Permulaan

65 6 1
                                    

Hayy semuaaaa!
Kabarnya gimana?, Baik?
Siapa yang setia baca Mahesa??
Cusss, langsung bacaaa

°HAPPY READING°

"Kebahagiaan itu sebentar lagi
Akan menghilang"

°Dion°

Mata Saira perlahan terbuka. Ia menatapi Mahesa yang masih tertidur pulas.

"Aku harap kamu bisa terus kaya gini sama aku Sa."lirihnya menatap sendu wajah Mahesa yang tertidur pulas.

Seketika tangan kekar Mahesa memeluk pinggang ramping istrinya itu dengan erat.

"Love you Ra."ucapnya dengan nada suara berat, khas suara cowok cowok ketika bangun tidur.

"Too. Bangun yuk, ntar telat ke sekolahnya"jawab Saira lalu mengelus elus rambut Mahesa.

Mahesa duduk, lalu menatap Saira sayu, tampak masih mengantuk dimatanya. Mahesa memajukan mulutnya.

Saira mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti, apakah arti dari kode yang di buat Mahesa.

"Kiss pagi ini Ra"ujarnya sambil memejamkan matanya

"Males ah.., kamunya brutal"tolak Saira lalu ingin berdiri.

Mahesa menarik tangan Saira, membuat Saira berhasil kembali di hadapannya.

"Brutal enak tau, mau coba yang lebih?"rayunya sambil senyum Smirk.

"IHHHH!, kamu mesum Sa!"ketus Saira memukul pundak Mahesa.

"Mesum sama istri sendiri apa salahnya?, Lagian mau dilakuin langsung aja gak bakalan dapat dosa"jelasnya semakin mendekat ke Siara.

Kini mata mereka berdua saling bertatap. Keduanya menatap cukup lama.

Cup.

Kecupan singkat berhasil mendarat di bibir manis milik Saira. Saira yang masih setengah sadar, hanya bisa mengerjapkan matanya beberapa kali.

Tingkah Saira membuat Mahesa gemas terhadapnya, kalau mengikuti hati, mungkin Mahesa akan melanjutkan ciuman tadi.

"Thanks. Bibir lo buat gue candu Ra."ucapnya lalu menepuk nepuk pelan pucuk kepala Saira.

"Main nyosor aja ih!, Lain kali itu izin dulu"ketus Saira menatap sinis Mahesa.

"Gue udah minta, lo kagak ngasih. Yaudah gue terobos aja"timpalnya menatap Saira.

"Mintanya di waktu gak tepat"ketusnya lalu beranjak pergi.

✨✨✨

Setelah keduanya selesai bersiap siap, mereka menuju meja makan. Banyak makanan yang sudah di sediakan Sinta disana.

"Pasutri udah bangun, gimana malamnya?"Sapa Sita sembari memberi senyum manis kepada Saira dan Mahesa yang baru saja datang ke meja makan.

"Enak mah"jawab Mahesa lalu segera duduk, lalu meneguk susunya.


"Berarti semalam kalian, ekhem??"tanya Sinta menatap keduanya.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang