Sepuluh|RENCANA ULTAH

72 6 2
                                        

Heyooo!!, I'm comeback👋🏻☺️
Pada gak sabarr ganihhh???
Cuss, sebelum bacaa vote dluu😁👇🏻
Okedehh, semoga menghiburrr

°HAPPY READING°

"Sederhana namun bahagia"

°SAIRA ANETTHA°


Setengah delapan malam, Saira duduk di samping Mahesa yang duduk di sofa kamar.

"Berangkat sekarang yuk"ajak Saira menatap Mahesa yang sedang nyantai di sofa.

"Sabar aelah. Mau ngapain lo buru buru kesana?, Mau caper?"ketus Mahesa kembali menatap.

"Siapa yang mau caper, kan lebih cepat lebih bagus"jawab Saira tak kalah ketusnya.

"Yaudah ayok"ucap Mahesa menarik Saira, hingga ke dekapannya.

"Ayok, tapi jangan peluk peluk kaya gini, sesak tauu!"protes Saira mendongak menatap Mahesa sinis.

"Lah, katanya lebih cepat lebih bagus. Yaudah ayok buatnya"jelas Mahesa semakin mengeratkan, Saira membulatkan matanya.

"Bukan itu maksudnya!, Mesum terus otaknya!."celotehnya lalu beranjak pergi dari kamar.

"Ngambek mulu kerjaannya"ucapnya menatap k luar pintu.

Sampai Saira di ruang tengah, Saira menatap Nesya yang sedang duduk memainkan ponselnya, Nesya melirik sekilas pada Saira.

"Eh..., Saira. Mahesa mana?"tanya Nesya pada Saira yang baru duduk di sofa.

"Masih di dalem kamar Sya"jawabnya tersenyum.

Bergegas Nesya menuju kamar Mahesa dan Saira, Saira bingung melihatnya. Ia mengikuti Nesya menuju kamar.

✨✨✨

Mahesa yang sedang memakai jaket untuk pergi bersama Saira, tiba tiba seseorang memeluknya dari belakang. Mahesa memegang tangan seseorang yang memeluknya ia fikir itu adalah Saira, tetapi orang itu adalah Nesya.

"Kesambet apaan lo, tumben amat langsung meluk"ucapnya Sambil berbalik. Alangkah terkejutnya Mahesa melihat orang itu bukanlah Saira, melainkan Nesya, Mahesa langsung menghempaskan tangan Nesya kasar,ia menatap tajam pada cewek itu.

"APA HAK LO MELUK MELUK GUE.HAH?"Gertaknya masih menatap tajam.

"Gu---gue cum--ma kangen aja Sa. Gue rindu meluk lo"jawab Nesya gugup.

Saira langsung menghampiri keduanya, ia menatap Mahesa lalu beralih pada Nesya.

"SA!, kamu jahat banget sih. Cukup aku doang yang kamu kasarin selama ini, jangan orang lain"amuk Saira menatap Mahesa.

Mahesa menatap heran, sebenarnya apa mau Saira. Seharusnya ia marah karen suaminya sudah di peluk lancang oleh orang lain, tetapi ini?, Ia malah memarahi dirinya balik.

"MAU LO APA SIH RA?!, MAU LO GUE KE DIA PERHATIAN, MANJAIN DIA. IYAA!!. OKE KALAU LO GAK KEBERATAN, GUE
TURUTIN!"Bentak Mahesa pada Saira.

Saira hanya menatap Mahesa dengan mata yang sudah berkaca-kaca, jika sekali lagi Mahesa membentaknya, mungkin gadis itu akan menangis di hadapannya.

Mahesa melihat itu merasa bersalah, tetapi ia berkata seperti itu karena sudah emosi.

Nesya sedikit terkekeh pelan melihat pertengkaran suami istri ini. Sepertinya ia sudah berhasil membuat keduanya retak. Tetapi sepertinya hal itu tidak mudah terjadi, Mahesa langsung memeluk Saira erat. Nesya membulatkan matanya, ia sungguh kesal melihat itu, ia langsung keluar dari ruang kamar.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang