Tiga|Rencana

86 12 1
                                    

Eyooooo. Balik lagii nihh
Udah gak sabar banget yaa buat baca??
Vote+komennya dong sayang sayang kuu👍🏻🥹
Cusss langsung bacaa☺️

°HAPPY READING°

"always with you Saira"

°Mahesa Enzo Zax°

Prang......

Pecahan piring tersebut membuat Mahesa terkaget dari dalam kamar. Dia mengkhawatirkan keadaan Saira.

Tubuh Saira belum fit, tetapi ingin menyiapkan makanan untuk Mahesa dan dirinya.

"Lo mikirin apa sih Ra. Sampai piringnya pecah"ucapnya sambil berjalan menemui Saira ke dapur.

Saira membersihkan pecahan pecahan piring tersebut. Saira kurang berhati hati, ada sebua kaca yang berhasil melukai jari manis milik Saira.

"Shhhh....., awww"ringisnya sambil meniup niup luka di jarinya.

Mahesa langsung menghampiri, Saira. Lalu meraih tangan mungil milik istrinya itu.

Ia membersihkan darah segar yang mengalir dari jari gadisnya dengan hati hati dan lembut.

"kenapa gak pake sapu aja coba buat ngambil pecahan piringnya"ucapnya, setelah ia membersihkan darah di jari Saira, ia berdiri lalu mengambil kota P3k.

Ia menuangkan alkohol di luka Saira, Saira meringis merasakan perih.

"Kalau sakit tahan aja, kalau Lo gak bisa tahan cubit tangan gue aja"ujar Mahesa lalu menatap Saira. Saira menggangguk

Pada saat Mahesa ingin membalut luka itu dengan plaster, ia tidak sengaja menekan lukanya, Saira merasakan sakit kembali.

Saira langsung mencubit tangan Mahesa untuk mencoba menahan rasa sakitnya.Mahesa menahan rasa nyeri ketika di cubit oleh Saira, tetapi dia rela menahan sakit dan nyeri agar Saira dapat menahan rasa sakit itu.

"udah beres. Udah gue aja yang lanjut beresin"

"Tapi Sa, ini udah tugas aku. Lagian lukanya kecil kok. Kamu gak usah khawatir"ucap Saira

"Siapa yang khawatir sama Lo?, Gak usah geer. Gue ngelakuin tadi,biar Lo gak ngerepoti gue di kemudian hari. Ntar Lo sakit lah, ini lah, malah tambah nyusahin, makanya gue langsung
ngobatin Lo tadi"jelas Mahesa sambil memasang wajah datar

Ahh..., Siara berharap lebih ternyata. Dia berfikir Mahesa melakukan itu karena Mahesa mengkhawatirkan dirinya.

"Hm...., Makasih ya Sa"ucap Saira sambil tersenyum kepada Mahesa.

Mahesa menatap Saira datar."hm".singkatnya lalu pergi meninggalkan Saira di dapur

Huh...., Saira harus kembali membersihkan pecahan piring tadi, kalau tidak Mahesa akan marah nantinya.

"Arghhhhhh sialannm. Bisa bisanya dia senyum semanis itu. Jadi gak tega gue marah marah Mulu"gemasnya mengingat senyum Saira yang tiada bandingnya.

✨✨✨

Langit sudah mulai menggelap. Mahesa bersiap siap untuk pergi ke markasnya sekarang.

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang