delapanbelas|ganguan lagi

25 4 2
                                    

eyooo, broww👋🏻
combek nii😚
sebelum bacaaa votenyaa janlup👍🏻
okayy, enjoyingg

•HAPPY READING•

"maaf lagi?"
°Saira anetha°

Sampainya di kantin, Mahesa memesan makanan untuk dirinya dan Saira. Mahesa memesan nasi uduk dan air hangat hangat kuku, untuk Saira.

"makanan datang sayangg"ucap Mahesa sambil menaruh makanan di meja, lalu duduk disamping Saira.

Masih tanpa ekspresi Saira menatap Mahesa. Tampaknya Saira belum memaafkan Mahesa sepenuhnya.

"jangan datar gitu dong Ra mukanya. gue kangen muka cerewet lo, muka imut lo, muka senyum ramah lo ke gue"rengek Mahesa memegang tangan Saira.

Sebenarnya Saira juga merindukan momen bermesraan dengannya, tetapi saira ingin memberikan pelajaran untuk Mahesa.

"emang kalau aku ngga pasang muka datar kamu bakalan berhenti buat ngga terlalu fokus ke geng kamu?"tanya Saira penuh menantang.

Mahesa terdiam sejenak. Baru ingin mengeluarkan suara, Saira dengan sigap bicara lagi.

"kamu nggak bisa jawab kan?, yaudah kamu juga nggak bakal bisa liat muka gituan lagi"ketus Saira menatap Mahesa, lalu meraih sendok, dan memasukan makanan kemultnya lalu mengunyahnya.

"jangan mulai Saira anettha"

Saira menoleh."aku nggak ngapain ngapain Mahesa Enzo Zax"

"gue yang suapi. Gak ada penolakan. Kalau nolak, gue nggak main main, sampai rumah bakal gue gempur sampai lo jera"ancam Mahesa menatap penuh amarah pada Saira.

"kalau gitu aku nggak pulang ke rumah. Gampang"masih tak mau kalah bumil satu ini.

Emosi Mahesa kembali memuncak."pulang sekarang"Mahesa menarik tangan Saira, sehingga Saira ikut berdiri.

"lepas Sa!. Kamu apa apaan si?!, kamu marah marah aja tau nggak!."Saira berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Mahesa.

Terpaksa Mahesa menggendongnya. Lalu berjalan meninggalkan kantin. Seluruh mata orang orang yang berada di kantin tertuju pada mereka. Termasuk juga teman teman Mahesa dan Saira.

"lepas Sa!"ucap Saira sambil memukuli Mahesa.

"gue udah bilang kan jangan mulai!, gue kali ini nggak main main Saira"ucapnya tegas, makin mengeratkan gendongannya.

"Oke oke.Tapi lepasin dulu"Saira mengalah, dia juga takut jika hukumannya adalah di gempur habis habisan oleh Mahesa.

"terlanjur"ucap Mahesa sambil melanjutkan langkahnya.

"Sa maaf. iya iya nggak jutek lagi. Janji"bujuk Saira pada Mahesa agar lelaki yang sinting ini berhenti.

"janji?"langkahnya berhenti, matanya menatap wajah cantik Saira.

Saira mengangguk."iya. Tapi kamu juga janji jangan ngulangin lagi"

Mahesa mengangguk. "oke, gue nggak jadi. Tapi sekali lagi Lo kayak gitu, gue nggak sungkan sungkan lagi, gue langsung terkam Lo. Ingat!"

"iya iya"jawab Saira, lalu menatap Mahesa jengkel

"Mukanya ganti, jangan begitu"

dengan cepat Saira mengganti raut wajahnya yang tadinya jengkel dan kesal ia ganti dengan senyum manisnya.

"good"ucap Mahesa. Lalu Mahesa mendekatkan wajahnya ke wajah Saira, lalu mengecup sekilas bibir Saira

Mahesa menurunkan Saira. Lalu menggenggam tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang