empat : teman baru

1K 84 2
                                    

Keesokan harinya

Felix menunjukkan sikap yang berbeda dari biasanya. Ia menyapa Garreth dengan ramah dan tidak memperhatikan Milo, mantan kekasihnya, serta Jade, sahabat masa lalunya.

Perubahan sikap Felix ini berhasil membuat semua orang, termasuk Milo dan Jade, bingung.

Namun, anehnya, Garreth tampak menghindari Felix sepanjang hari. Meskipun Felix berusaha mendekati dan berbicara dengan Garreth, Pria itu justru menjauh, seolah-olah berusaha menghindarinya.

'hei bukannya gue yang barusan dibuat terluka disini?' batin Felix dicuekin Garreth sedari tadi ....

merasa kecewa karena Garreth yang sepertinya mengabaikannya, padahal ia berharap Garreth bisa memahami dan merespons usahanya untuk memperbaiki hubungan mereka.

***

Istirahat

Sama sekali tak ada respon, Felix memutuskan untuk menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan. Dia mengambil beberapa buku dari rak dan duduk di sudut ruangan yang tenang.

Felix tenggelam dalam bacaan, hingga tidak menyadari berapa lama dia sudah berada di sana. Suara notifikasi dari ponselnya mengejutkannya, dan dia membaca pesan masuk yang memberi tahu bahwa guru akan mengadakan rapat untuk persiapan acara festival. Pesan itu menghimbau agar para siswa tetap berada di sekolah sampai waktu belajar habis.

Cowok itu memilih untuk tidur di perpustakaan saja dan menunggu sampai jam pulang.

Satu jam berlalu - dua jam berlalu - kemudian tiga jam

Felix tertidur nyenyak di meja perpustakaan, wajahnya bersandar di atas buku yang terbuka.

***

Sudut Pandang Garreth

Garreth tidak bisa berhenti memikirkan kondisi Felix sejak kejadian kemarin. Rasa khawatir dan bersalah terus menghantui dirinya. Dia merasa cemas dan bingung, terutama tentang bagaimana meminta maaf kepada Felix. Dia tidak tahu harus bertanya kepada siapa tentang Felix, Jika ia bertanya pada Milo akan sangat aneh karena dia tidak terlalu dekat dengannya.

'Rasa cemas membuat Garreth tidak bisa tidur malam itu'

Pagi Harinya

Kelas masih kosong, Garreth datang terlalu awal hari ini. Ia duduk tenang dikursinya, memperhatikan satu persatu siswa masuk, tak lama Felix juga muncul...

Gaarreth terus memperhatikan lelaki di depannya, terutama melihat dahi Felix yang tertutup plester membuat Garreth kembali merasa sangat bersalah.

'Kenapa gue bodoh banget?' pikirnya sambil mengacak rambutnya. Dia semalaman telah memikirkan cara untuk meminta maaf, tetapi saat bertemu Felix, lidahnya terasa kelu. Garreth semakin frustrasi.

Saat frustrasinya mencapai puncaknya, Felix tiba-tiba menyapanya dengan semangat. "Pagi, Gar!"

Garreth merasa gugup dihadapkan oleh sapaan Felix. Dia harus merespon seperti apa? Ia memilih memasang tampang tenang, dengan wajah seolah tidak peduli miliknya.

'berbanding terbalik dengan hatinya yang sangat berisik'

"Gar, lo istirahat kemana? Bareng gue aja yuk," tawar Felix lagi. Garreth hanya menunduk mencengkram tangannya sangat kuat.

ℝ𝕖𝕥𝕦𝕣𝕟𝕚𝕟𝕘 𝕥𝕙𝕖 𝕔𝕠𝕣𝕣𝕖𝕔𝕥 𝕞𝕚𝕤𝕥𝕒𝕜𝕖𝕤 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang