Malam Tahun Baru mendekat, dan suasana rumah terasa lebih tenang dari biasanya. Felix baru saja menerima panggilan dari San Papih, Dean, yang mengundang mereka untuk menghabiskan malam pergantian tahun di rumahnya. Felix menuju ruang tamu, tempat di mana Garreth sedang sibuk bekerja di depan laptop.
"Kamu gimana?" tanyanya sedikit khawatir. Dia tahu betapa sibuknya Garreth dengan pekerjaannya akhir-akhir ini, tapi ia lebih takut jika Garreth tak bisa ikut.
Garreth tak langsung menjawab. Tatapannya masih terpaku pada layar laptop, jari-jarinya terus mengetik cepat. Namun, setelah beberapa detik, dia mengangguk sedikit sambil berkata, "Aku ikut kamu aja" tanpa mengalihkan pandangannya dari layar.
Felix tersenyum lemah, lalu mengangguk pelan. Ia tahu pekerjaan Garreth sangat penting, tetapi terkadang ia berharap suaminya bisa meluangkan lebih banyak waktu untuk mereka.
Dengan perasaan sedikit kecewa, Felix meninggalkan Garreth di ruang tamu dan berjalan pelan menuju kamar mereka. Malam ini, sepertinya dia harus tidur sendiri lagi.
***
Dalam Mobil
Keesokan harinya, mobil milik mereka melaju tenang di jalanan, membawa Felix dan Garreth menuju rumah lamanya. Di dalam mobil, Felix duduk di kursi belakang bersama Garreth. Namun, meski mereka duduk berdampingan, suasana terasa agak dingin. Garreth, seperti biasanya, masih sibuk dengan pekerjaannya, laptop terbuka di pangkuannya, dan dia terus-menerus memeriksa email dan dokumen.
Felix yang awalnya berusaha bersikap santai mulai merasa jenuh. Ia beralih merapatkan dirinya ke lengan Garreth, berharap bisa sedikit mencuri perhatian suaminya. "Gary, udah dong. Kan ini udah libur. Masa kamu masih sibuk kerja?" Felix bertanya dengan manjanya.
Garreth berhenti sejenak, lalu menoleh dan tersenyum lembut "Sabar ya, sayang. Sebentar lagi. Aku beneran nggak bisa ninggalin ini" katanya, kemudian mengusap pipi Felix dengan lembut, sebelum kembali fokus pada laptopnya.
Felix menghela napas, merasa sedikit kecewa. Namun, ia memilih untuk mencoba mengerti lagi dan diam.
***
Rumah Keluarga Felix
Sesampainya di sana, suasana langsung terasa ramai. Banyak kenalan lama mereka berkumpul, membuat rumah itu dipenuhi dengan canda tawa. Garreth, yang masih sibuk dengan pekerjaannya, langsung meminta izin ke Felix untuk pergi ke kamar dan melanjutkan pekerjaannya. Sementara itu, Felix mencoba membantu orang tuanya mengatasi kesibukan di rumah.
-
Saat sore menjelang, Garreth akhirnya bisa bernafas, semua pekerjaannya sudah ia selesaikan, buru-buru turun ke bawah untuk melihat Felixnya.
suara riuh dengan canda tawa dari arah ruang tamu
Jonathan, ayah Felix, yang melihat Garreth turun tangga, langsung berseru, dengan sengaja meninggikan suaranya "Kenapa bukan Milo aja sih yang jadi mantuku?"
"Hehehe, Om Jo bisa aja" jawabnya dengan senyum lebar.
Ternyata cowok itu ada di sana untuk mewakili orang tuanya, mengantar hadiah tahun baru untuk keluarga Felix. Mengingat kedekatan keluarga mereka sejak kecil.
"Setuju gak sayang? Daripada suami aslinya Fey yang sibuk mulu, kasihan banget anak manisku dianggurin" tanya Jonathan kepada Dean, yang sama sekali terlihat tak akan menghiraukan omong kosongnya.
"Apasih yah..." ucapnya pelan, merasa tidak nyaman dengan situasi itu, ia merasa suaminya tak dihargai.
"Orang fakta kan ya!" Jonathan masih bersikeras. "Eh, Ilo, temani Om ya pergi mancing buat makan malam KELUARGA OM" Ia menekankan kata 'keluarga' dengan nada menggoda, seolah-olah Garreth bukan bagian dari keluarga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ℝ𝕖𝕥𝕦𝕣𝕟𝕚𝕟𝕘 𝕥𝕙𝕖 𝕔𝕠𝕣𝕣𝕖𝕔𝕥 𝕞𝕚𝕤𝕥𝕒𝕜𝕖𝕤 (END)
Любовные романыFelix yang hancur karena orang sekitar yang dia percaya, keluarga, sahabat, kekasihnya mengkhianati dan menyakitinya. Sebelum kematiannya dia bertemu dengan Garreth orang yang membullynya dulu dengan pribadi yang jauh lebih baik. Setelah kecelakaan...