tiga belas : musim hts

1.7K 125 5
                                        

Garreth yang sudah mencari ke seluruh area sekolah dan tidak menemukan Felix, merasa frustrasi. Bahkan telepon Felix tidak diangkat, membuatnya semakin kesal. Lily terus meminta bantuan dengan memohon, tetapi Garreth menolak dan menjauh.

"Jauh-jauh Lo!!"

"Gue mohon tolongin buat terakhir kalinya ya?!?" Lily memohon lagi.

Garreth melihat lagi telponnya yang hanya berdering "Ah brengsek," dengus Garreth kesal, panggilannya tetap tidak diangkat Felix.

***

Di sisi lain, Felix baru saja keluar dari toilet setelah menenangkan diri. Ia telah menangis dan kini melihat Garreth pergi bersama Lily ke arah parkiran. Felix merasa hatinya sakit melihat pemandangan itu. Ia merasa sangat miris dan tertinggal lagi.

"Gue ditinggal lagi....." ucapnya dengan sedih.

Felix berjongkok dan menyembunyikan tangisannya yang sudah tak bisa ia tahan. "Kayaknya takdir gue memang gak bisa dirubah...seberapa keras pun gue coba.... endingnya bakal tetap sama... gue bakal tetap sendiri...."

Saat merasakan sakit di hati dan mencoba menenangkan diri, Felix merasakan tepukan di pundaknya. "F-Fey?" panggil Milo dengan ragu.

Felix menemukan Milo menatapnya dengan kasihan. Ia buru-buru menghapus jejak air matanya dan tersenyum, berusaha memberi isyarat bahwa ia baik-baik saja.

"Iya, Mil???" jawabnya santai.

"Lo kenapa?" tanya Milo, sangat khawatir melihat kondisi Felix yang menyedihkan.

"Maaf... bisa gak, kalo gue gak jawab? Gue belum bisa, Mil," mohon Felix sambil tersenyum palsu.

Milo mengangguk mengerti. "Kalo lo butuh bantuan, bisa bilang ke gue, Fey."

"Iya, makasih banget udah ngertiin," jawab Felix.

Milo berpikir sejenak. "Hmm... kalo gitu lo bisa bantuin gue ga?"

"Bantu soal apa?"

"Ayo jalan! Maksud gue... bantuin cari kado, Meira kan bentar lagi ultah," tawar Milo, sebenarnya ingin menghibur Felix dengan kegiatan ini.

Felix berpikir sebentar. 'Tapi papih nitipin ke Garreth, gimana kalo dia nyariin? Ah, gak mungkin dia lagi fokus sama tunangannya! Nanti gue jujur aja ke ayah kalo gue bohong pacaran sama Garreth,' batin Felix sudah pasrah.

Sekalipun ia mulai menyukai Garreth, Felix merasa tidak bisa berbuat apa-apa saat ini. Dengan hati yang sudah dia yakinkan, Felix segera mengambil hp-nya untuk memberi tahu orangtuanya, tetapi ternyata hp-nya mati daya.

'Sudahlah, nanti tunggu pulang aja.'

"Okay, ayo," Felix mengiyakan ajakan Milo.

***

Seharian, Milo mengajak Felix berkeliling mall. Mereka menonton film petualangan yang seru, sambil menikmati popcorn dan minuman, yang sedikit mengalihkan perhatian Felix dari kesedihannya.

 Mereka menonton film petualangan yang seru, sambil menikmati popcorn dan minuman, yang sedikit mengalihkan perhatian Felix dari kesedihannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ℝ𝕖𝕥𝕦𝕣𝕟𝕚𝕟𝕘 𝕥𝕙𝕖 𝕔𝕠𝕣𝕣𝕖𝕔𝕥 𝕞𝕚𝕤𝕥𝕒𝕜𝕖𝕤 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang