Felix yang hancur karena orang sekitar yang dia percaya, keluarga, sahabat, kekasihnya mengkhianati dan menyakitinya. Sebelum kematiannya dia bertemu dengan Garreth orang yang membullynya dulu dengan pribadi yang jauh lebih baik. Setelah kecelakaan...
Felix merasa bosan karena semua guru sedang rapat untuk membicarakan acara festival sekolah yang akan diadakan besok. Dia hanya sibuk mendengar musik dari headset miliknya sampai merasa sedikit kantuk.
Tiba-tiba, headsetnya ditarik dengan sangat pelan. "Fey?" panggil seseorang tepat di telinganya.
Felix langsung membuka matanya dan melihat ke arah orang yang memanggilnya. Ternyata itu Milo. Felix memasang wajah bingung.
Milo tersenyum padanya. "Fey, gue boleh ngomong?"
Felix berpikir beberapa saat dan mengangguk mengiyakan.
Dengan lembut dan perlahan, Milo berkata, "Fey, gue minta maaf soal kemarin. Gue baru sadar yang gue lakuin itu salah dan benar-benar keterlaluan. Gue terlalu cemburu sama Garreth. Maafin gue ya. Kasih gue kesempatan, gue janji gak bakal punya pikiran kayak gitu lagi!"
"Gue gak percaya," jawab Felix langsung.
"Serius, Fey. Sekarang lo mau sama Garreth juga gak apa-apa, gue dukung. Gue udah tau kalau mencintai seseorang itu tidak harus dimiliki. Tapi lihat lo seneng, gue juga bakal seneng," kata Milo sambil mempertahankan senyumannya.
Felix melihat dari atas ke bawah. Milo berbeda sekali dengan yang kemarin ia temui. Felix senang mendengar Milo mau berubah. Mungkin jika dirinya di masa lalu, dia akan kembali berlari pada Milo. Namun sekarang hatinya benar-benar sudah tertuju pada Garreth. Tidak ada perasaan yang tersisa untuk Milo.
"Wkwkwk santai aja, udah gue maafin. Yakali gue marah sama lo lama-lama. Lo sama Ira kan temen deket gue dari kecil," Felix membalas senyuman Milo sampai matanya menyipit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Felix lalu mengacungkan jari kelingkingnya, tanda ia ingin janji. "Tapi harus janji dulu jangan kayak gitu lagi! Ingat?!"
"Iya, janji," Milo mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Felix lalu tertawa.
"Lo ternyata gak terlalu berubah ya?" kekeh Milo sambil mengacak-acak rambut Felix.
Felix memukul-mukul tangan Milo untuk menghentikannya. "Jangan dirusak! Susah tau natanya! Lo mah main ngacak-ngacak aja," mukanya mulai cemberut.
"Beneran? Btw lo sama adek lo hobi banget traktir orang. Kalian anak orang kaya ya?!" ledeknya.
"Lo juga kaya ya gak ngaca. Emang beda orang kaya murah hati dengan pelit," balas Milo.
"Oh lo ngatain gue pelit?!" jawab Felix dengan nada tinggi tapi sedang bercanda.
"Enggak... gak salah lagi wkwkw," Milo menjulurkan lidahnya.
Garreth yang baru balik dari ruang guru melihat interaksi mereka berdua yang kembali dekat dengan perasaan cemburu, namun segera ia tepis karena dia masih belum berbaikan dengan Felix.