29-06-24
『••✎••』
Motor Arya berhenti tepat di depan rumah besar bertingkat. Amil pun segera turun dari motor Arya. Ia melepas helmnya lalu membenahi hijabnya yang sedikit miring. Arya juga melepas helmnya tanpa turun dari motornya.
"Makasih untuk hari ini, kak. Maaf ya ngrepotin Kak Arya terus," ujar Amil tak enak hati.
"Gapapa cantik. Udah masuk gih, salam buat keluarga kamu. Jangan lupa dimakan martabaknya. Aku pulang dulu, assalamualaikum," pamit Arya.
"Iya kak, makasih ya. Waalaikumussalam," balas Amil sembari tersenyum.
Arya pun memakai kembali helmnya, namun ia menoleh lagi pada Amil yang masih stay berdiri di samping motornya. "Udah masuk dulu sana. Nanti dimarahin sama kembaranmu lagi," titah Arya.
"Yaudah deh, aku masuk dulu. Take care, bye-bye," ujar Amil. Gadis itu berlari masuk ke dalam gerbang yang sedikit terbuka. Ia sempat menoleh ke belakang lalu melambaikan tangannya kearah Arya yang masih stay di jok motornya.
Dapat Amil lihat, pemuda itu melambaikan tangannya juga seraya tersenyum. Meskipun helm yang dipakai adalah helm full face, tapi dari matanya Amil dapat lihat jika pemuda itu ikut tersenyum.
Setelah Amil masuk ke dalam rumah barulah Arya menstarter motornya lagi. Ia pun melajukan motornya kembali membelah jalanan yang ramai sore itu.
Sementara Amil baru saja menginjakkan kaki di teras rumah, malah dikejutkan oleh dehaman seorang perempuan. "EKHEM..."
Amil menoleh ke sumber suara. Dapat ia lihat, Amel duduk di teras sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Gadis itu menaikan sebelah alisnya. "Telat lima belas menit!"
"Em- assalamualaikum, tadi itu gue makan dulu sama Kak Arya. Terus perjalanan pulang dari tempat makan ke rumah agak jauh jadi terlambat deh. Hehe maaf ya," ujar Amil cengengesan.
Amel memutar bola matanya, malas. "Waalaikumussalam. Terserah! Ada orang yang mau ketemu sama lo! Kasihan udah nungguin lo dari tadi," ujar Amel langsung bangkit dari duduknya.
"Siapa?" tanya Amil.
"Liat aja sendiri," ujar Amel langsung masuk ke dalam rumah. Amil penasaran siapa yang datang. Sementara di depan rumahnya tak ada mobil yang terparkir.
Gadis itu pun masuk ke dalam rumah dengan mengucapkan salam terlebih dahulu. "Assalamualaikum, Amil pulang!"
"Waalaikumussalam," balas seluruh orang yang ada disana.
"Akhirnya pulang juga kamu," ujar Mama Adhisti.
"Hehe maaf agak terlambat, ma. Oh, ya, ini martabak manis dibeliin sama Kak Arya," ujar Amil sembari meletakkan sekotak martabak manis di meja. Tatapannya teralihkan pada sepasang paruh baya yang duduk diseberang mamanya. Mereka tersenyum pada Amil, sementara Amil pun membalasnya dengan senyum kikuk.
"Em, Amil ke atas dulu. Mau bersih-bersih," pamit Amil. Mama Adhisti pun mengangguk dan membiarkan putri bungsunya pergi.
Amil segera memasuki kamarnya. Ia melihat kamarnya tampak bersih. Pasti mamanya yang telah membersihkan kamarnya. Semuanya berjajar rapi dan ditempatkan pada tempatnya. Amil segera meletakkan tasnya di meja belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate Relationship (On-going)
RomanceKarya ini murni hasil pemikiran dan kegabutan saya! PLAGIATOR MOHON MENEPI DARI LAPAK SAYA!!🔥🔥🔥 Cerita Love Hate Relationship ini adalah spin off dari cerita My Destiny Is You dan Kapal Ardin. Silahkan baca kedua cerita diatas dulu karena mereka...