09 : Kacau🌜

47 8 0
                                    

31-08-24

『••✎••』

"Kak Arya, please jangan tinggalin aku," gumam Amil. Alin, Amel dan Dinda sigap membangunkan Amil.

"Mil bangun,"

"Amil ngucap istighfar mil,"

"Mil istighfar mil,"

"KAK ARYA!!" pekik Amil. Matanya kini terbuka lebar. Ia melihat teman-teman lantas menangis. Amel dengan sigap naik ke atas brankar untuk memeluk kembarannya itu.

"Mil, lo gapapa?" tanya Amel.

"Kak Arya mel, dia bilang mau pergi. Gue takut mel," ujar Amil sesenggukan. Alin mengambil segelas air putih untuk diminum Amil.

"Minum dulu mil," ujar Alin. Amil menatap Alin dengan wajah sedikit tidak biasa. Alin dapat merasakannya. Dinda paham langsung mengelus bahu Alin.

"Kak Arya pasti baik-baik aja mil, kita semua ada sama lo," ujar Dinda. Mungkin saat ini Amil membutuhkan waktu untuk menenangkan diri.

"Gue mau ketemu kak Arya." Amil ingin turun dari brankar namun dicegah oleh sahabatnya.

"Kita tau lo khawatir, tapi kak Arya lagi di ICU jadi dia ga boleh dijenguk dulu. Kecuali satu orang aja yang bisa selalu sama kak Arya," ujar Amel. Seketika bahu Amil merosot. Ia menangis kembali sembari menutup wajahnya.

Amel sigap memeluk kembarannya itu. Dinda berpindah tempat untuk memeluk Alin yang sedih melihat kondisi Amil. Jika sudah seperti ini, Alin akan terus-menerus menyalahkan dirinya.

Dinda menarik Alin untuk duduk di sofa sementara Amel sedang berusaha membuat Amil tidur. Tak lama Amil pun tertidur dalam dekapan Amel. Dinda dan Alin pun sigap membantu Amel untuk membenarkan posisi tidur Amil.

Setelahnya mereka beristirahat, kecuali Alin yang pamit ke musholla untuk sholat maghrib. Amil, Amel dan Dinda sedang datang bulan jadi Alin pergi sendirian ke musholla tersebut.

『••✎••』

Di ruang ICU, wajah Arya tampak pucat setelah menjalani operasi. Menurut dokter Arya kehilangan banyak darah. Sedangkan golongan darah Arya termasuk langka yaitu AB dengan resus (-). Pihak rumah sakit sedang mencarikan stok darah yang sama untuk Arya. Begitupun dengan Devan, Gus Agam dan Alif, mereka juga sepakat untuk mencarikan pendonor darah yang cocok untuk Arya.

Shaka tidak ikut mencari, ia ditugaskan oleh Gus Agam untuk menjaga Arya. Selain karena kedua orang tua Arya yang telah wafat, Shaka adalah sahabat kecil Arya. Maka dari itu Gus Agam memilih Shaka karena Shaka adalah satu-satunya keluarga bagi Arya.

"Ar, lo ga mau bangun?" tanya Shaka.

"Kasian noh cewe lo sampe pingsan tadi," sambungnya.

"Arya, lo harus bangun demi kita semua. Kasian Amil, kalo lo ninggalin dia terus dia sama siapa?"

"Kalo sama gue, gue takut lo gentayangan, Ar."

Shaka menghela nafas panjang, berbicara tanpa ada tanggapan memang melelahkan. Shaka memegang tangan Arya yang lemah itu. "Katanya gue itu sahabat dan satu-satunya keluarga lo, Ar, bangun dong demi gue," pinta Shaka.

Love Hate Relationship (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang