17-07-24
『••✎••』
"Hai cantik, ketemu bocil yang namanya Rayyan ga disini?" tanya Rey sembari tersenyum manis.
"Rayyan Far—"
Ucapan Amil seketika terhenti ketika menyadari celana triningnya ditarik oleh bocah tadi. Bocah itu menggunakan bahasa isyarat dengan menyilangkan kedua tangannya. Ia juga menggelengkan kepalanya.
Amil paham, bocah itu tak mau bertemu dengan sang kakak. Amil menarik napas sejenak. Tapi kemudian ia terkejut pasalnya Rey kembali menanyakan tentang adiknya itu.
"Heh! Malah nglamun. Ketemu atau nggak? Tadi dia ikut sama gue ke kamar lo. Mungkin dia ketinggalan disini tadi. Boleh gue masuk?"
Dengan cepat Amil membalas, "eh-eh nggak! Gue nggak ketemu sama bocil yang lo maksud. Lagian dari tadi gue sendirian di kamar."
"Cari aja di kamar lain. Mungkin tuh bocil nyasar," ujar Amil asal. Tapi dengan gamblangnya Rey mengangguk.
"Oke, makasih. Btw gue minta nomor lo dong—"
"Buat apa?!" tanya Amil sedikit sewot.
"Tambah kontak doang aelah," alibi Rey. Sebenarnya ia ingin sekali bisa mendapatkan nomor telepon Amil. Tentunya dengan maksud terselubung.
Amil menaikan alisnya sebelah. Kemudian ide cemerlang muncul di otaknya. Ia menengadahkan tangan kanannya. "Mana handphone lo?"
Rey tersenyum sumringah. Ia segera memberikan handphonenya pada Amil. "Nih, ketik cepat!" pinta Rey tak sabaran.
"Berisik lo!" ketus Amil.
Amil pun mengetikan beberapa digit angka di ponsel Rey. "Nih!" ujar Amil setelah selesai mengetikan beberapa digit angka itu.
Rey menerima kembali handphonenya dengan senyum yang tak luntur. "Makasih cantik, gue pamit mau cari si bocil lagi," ujar Rey.
"Hm," deham Amil.
Amil pun menutup kembali pintu kamarnya. Sedangkan Rey masih senyam-senyum di depan kamar Amil. Pemuda itu jingkrak-jingkrak tidak jelas bahkan sampai berjoget ala-ala aplikasi hitam.
Tapi seseorang memergokinya sedang berjoget karena terlalu senang. "Rey? Kamu ngapain joget-joget disini?" tanya Mama Adhisti.
"Eh tante. Nggak ada kok Tan, cuma lagi latihan mau ikutan trend di tiktok aja," alibi Rey. Astaga malu sekali, mau ditaruh dimana wajahnya setelah ini. Wajah Rey langsung memerah karena malu
"Owalah, ada-ada saja kamu. Rayyan udah ketemu belum?" tanya Mama Adhisti.
"Belum Tante. Tapi tenang aja, Rey mau nyari lagi kok ini. Rey udah paham dimana tuh bocah suka nangkring," ujar Rey berbangga diri.
Mama Adhisti pun mengangguk lalu tersenyum. "Yaudah, kalau gitu Tante ke bawah dulu, ya."
Rey langsung mengangguk dan mempersilahkan Mama Adhisti pergi. Ia mengucap syukur ketika Mama Adhisti benar-benar sudah pergi. Ia sangat malu ketika dipergoki sedang jingkrak-jingkrak kesenangan tadi. Telinganya kembali memanas, ia harus segera pergi dari sini sebelum ada yang memergokinya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate Relationship (On-going)
RomanceKarya ini murni hasil pemikiran dan kegabutan saya! PLAGIATOR MOHON MENEPI DARI LAPAK SAYA!!🔥🔥🔥 Cerita Love Hate Relationship ini adalah spin off dari cerita My Destiny Is You dan Kapal Ardin. Silahkan baca kedua cerita diatas dulu karena mereka...