#Side Story -3

105 8 0
                                    

-✨💗✨-

Duri sedang mengatur napasnya dan menutup matanya, keringat dingin bercucuran di pelipisnya, tangannya di genggam kuat oleh orang yang ia cintai

Duri : "Shunsine..."

Solar : "Iya sayang? Ada apa? Apa ada yang sakit?"

Duri : "Apa baby nya sudah keluar?"

Solar : "Sabar sayang..." Solar mengecup tangan duri yang terus menggenggam erat tangannya

Ya, duri sedang dalam proses persalinan sebenarnya duri merasa gelisah dan takut ia terus menangis untung nya ada suaminya yang terus menghapus air matanya dari samping

Duri : "Shunsine aku sangat gelisah..."

Solar : "Tenang sayang, jangan pikirkan yang lain fokus pada bayi kita ya?"

Duri : "Ya..."

Duri menutup kembali matanya, solar mengelus lembut tangan duri yang menggenggam tangannya erat, solar bisa melihat wajah gelisah duri tapi sebenarnya dia lah yang paling gelisah namun solar harus kuat di hadapan duri

Tak lama terdengar tangisan bayi membuat duri lega begitu juga solar, solar melihat bayinya yang terus menangis di gendongan salah satu perawat sambil menunggu tapi pusar di potong

Duri : "Apa baby nya baik-baik saja?"

Solar : "Tentu sayang jangan khawatir..." Jawab solar sambil terus mengecup tangan duri

Duri tersenyum lembut dan menghela napas lega mencoba menenangkan dirinya, persalinan tadi menguras banyak tenanga nya

'Persalinan selesai'

Tak lama Duri di pindahkan ke ruang inap VIP yang sudah di sediakan rumah sakit khusus untuknya, tentu saja atas bayaran solar

Bayi mungil itu harus diperiksa terlebih dahulu dan mengisi biodata seperti tinggi badan dan berat badan, karena duri masih tidak mau melepaskan genggaman tangannya solar akhirnya menemani istri imutnya ini sampai ruangannya

Kedua orang tuanya menunggu bayinya yang diperiksa, sesampainya diruangan, duri melihat sekeliling dan tidak melihat putra sulungnya bahkan sejak persalinan nya tadi

Duri : "Shunsine, dimana gamma?"

Solar : "Dia bersama ayah dan ibu kamu, tenang okay jangan dipikirkan istirahatlah Thronie pasti lelah" Kata solar sambil mengusap rambut duri

Duri : "Baiklah..."

Tak lama bayi mungil nya datang dalam gendongan sang nenek, Duri tersenyum saat melihat kedua mertuanya datang dan tersenyum ke arah nya

Tari memberi bayi mungil itu pada solar yang duduk di samping tempat tidur duri dan melihat, betapa miripnya bayi itu pada ibunya, benar-benar mirip

Solar : "Apa ibu sudah melihat matanya?"

Tari : "Belum sejak tadi ia menutup matanya, mungkin karena ini pertama kalinya ia melihat dunia"

Solar : "Aku yakin matanya pasti mirip dengan ku..." Kata solar sambil mengelus pipi bayi mungil itu dengan satu jarinya

Duri : "Kenapa shunsine sangat yakin?" Tanya duri kesal mengingat putra sulungnya sangat mirip dengan sang daddy

My Story [] Solar x Duri [] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang