Pria Yang Menyeramkan

14 2 0
                                    

-

Winter baru saja menyelesaikan mandinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Winter baru saja menyelesaikan mandinya. Langit di malam hari mulai terlihat. Bahkan angin bisa masuk melalui kamar Winter. Saat ini Winter menempati kamar tamu yang letaknya di lantai dua. Sedangkan kamar Jesse dan yang lainnya berada di lantai satu. Winter mengakui jika mansion milik Jesse itu tiga kali lipat lebih besar dari pada rumah kediamannya. Lalu timbulah pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi isi kepalanya. Karena selama beberapa hari tinggal sana. Winter tidak melihat Jesse pergi ke kantor atau pun sekedar bekerja. Yang Winter tau, Jesse hanya mempunyai satu bisnis. Yakni bisnis brand pakaian yang bekerja sama dengan perusahaan miliknya. Pria itu keluar dan kembali pada malam hari.

CEKLEK

-

Winter menoleh saat mendengar pintu kamarnya terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Winter menoleh saat mendengar pintu kamarnya terbuka. Di balik pintu tersebut menampakkan Ryu yang membuka pintunya dengan lebar.

"Makan malam sudah siap, Nona" (Ucap Ryu di temani oleh Pho juga di sampingnya)

"Aku masih kenyang.!" (Sahut Winter dengan wajah datarnya)

"Aku paling tidak suka jika ada seseorang yang menolak makanan" (Jawab Pho)

"Di luar sana masih banyak anak-anak yang kekurangan makanan" (Ujar Pho lagi)

"Kalian menyebalkan" (Tutur Winter sembari berdiri dengan cepat)

"Aku mengutuk kalian jadi batu" (Winter pun segera berjalan dan menuruni anak tangga)

Ryu dan Pho tersenyum. Pasangan yang sangat cocok. Jesse yang keras kepala dan wanita yang selalu menggerutu. Saat sudah berada di ruang makan. Winter tak langsung duduk dan dirinya berdiri mematung saat Jesse berada di meja makan. Pria itu hanya mengenakan kaos, jam tangan dan kaca mata. Jesse pun menoleh ke Ryu dan Pho yang baru saja datang.

-

"Lain kali kalau dia tidak mau makan, biarkan saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lain kali kalau dia tidak mau makan, biarkan saja..!! Dia bukan tamu yang harus di layani selama 24 jam" (Tutur Jesse yang masih mengunyah makanan di mulutnya)

"Setelah makan malam, bawa dia kembali ke kamar" (Usul Jesse dan dia pun pergi)

"Pho..!!" (Jesse kemudian memanggil Pho untuk ikut dengannya)

"Baiklah. Aku akan ikut denganmu..!" (Pho akhirnya mengikuti Jesse dari belakang)

"Silahkan, Nona" (Usul Ryu yang meminta Winter untuk segera makan malam)

Winter tak menjawab. Wanita itu langsung duduk tenang. Lalu dengan cepat menghabiskan makanan yang ada di atas piringnya. Setelah menghabiskan makanannya, Ryu berinisiatif untuk mengobrol dengan Winter. Agar wanita itu tidak canggung dengan perkataan Jesse.

-

"Kau jangan tersinggung dengan perkataan Jesse" (Usul Ryu pada Winter)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau jangan tersinggung dengan perkataan Jesse" (Usul Ryu pada Winter)

"Jesse membutuhkan waktu untuk dekat dengan orang baru.!!" (Imbuhnya)

"Dia pria yang menyeramkan..!" (Batin Winter di dalam hatinya)

"Apakah kalian sudah lama saling kenal..?!" (Winter mencoba untuk bertanya)

"Aku dan Ice saling berteman sejak pembentukan Mighty Warriors..!! Tapi aku tidak tertarik dengan musik. Berbeda dengan Jesse. Jesse mempunyai posisi nomor dua di Mighty Warriors dan tugasnya sebagai style fashion. Jesse sangat suka mendesain style pakaian dengan ide-ide kerennya" (Ryu sangat memuji Jesse. Dan Winter tersenyum mendengarnya)

"Masing-masing anggota Mighty Warriors yang lain mempunyai ciri khas tersendiri dalam memilih dan memilah pakaiannya..!!" (Ryu juga menjelaskan pada Winter)

"Aku bisa melihat sendiri saat mereka pertama kali datang di perusahaan" (Tutur Winter)

Winter dan Ryu saling bercerita satu sama lain. Setelah menyelesaikan makan malam. Winter kembali ke kamar dan segera tidur sembari menyelami mimpinya. Winter bisa bernafas lega karena setelah menikah, Jesse tidak pernah menyentuhnya. Jangankan untuk menyentuh, berbicara saja tidak pernah. Meskipun mereka sudah menikah. Tapi tidak pernah melakukan hubungan suami istri. Tujuan Winter menikah dengan Jesse adalah agar ia aman dan bisa melindungi Luo Yunxi, Chishiya serta perusahaannya. Malam pun berlalu.

-

Keesokan paginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan paginya. Suara kicauan burung di dahan pohon membangunkan tidur Winter di pagi hari. Winter pun terbangun dari tidurnya.

TOK

TOK

Mendengar suara ketukan pintu. Winter mempersilahkan seseorang untuk masuk. Dan ternyata Dixie yang sejak tadi mengetuk pintu dari luar. Dixie pun mendekati Winter.

"Kau belum mandi, Nona Winter.? Yang lainnya sudah menunggu mu untuk sarapan bersama di bawah" (Usul Dixie dengan ramah. Winter pun tersenyum)

"Aku akan menyusul. Maaf sudah merepotkan mu. Karena akhir-akhir ini aku merasa pusing saja" (Tutur Winter. Dixie pun mendadak panik mendengar perkataan Winter)

"Apakah aku harus bilang pada Jesse..?!" (Tanya Dixie yang memastikan)

"Tidak..! Jangan..! Aku sudah lebih baik..! Aku ingin mandi lebih dulu" (Ujar Winter. Dixie pun mengangguk faham. Ia pun segera keluar saat Winter berada di kamar mandi)

***

VOTE, KOMEN, SHARE, FOLLOW

TERIMA KASIH GUYS

BERSAMBUNG

-

-

-

24/7 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang