Pelaku Pemberi Obat

12 2 0
                                    

-

TING

TING

Dering ponsel terlintas di indera pendengaran Jesse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dering ponsel terlintas di indera pendengaran Jesse. Segera meraih ponsel dan menggeser tombol hijau ke atas setelah melihat nama Bernie di layar ponselnya.

"Ada apa, Bernie..?!" (Tanya Jesse tanpa basa-basi)

"Aku sudah mengirim pesan padamu, Jesse" (Jawab Bernie yang menyahut)

"Hm. Aku akan segera melihatnya" (Imbuh Jesse yang menjawab)

"Oke" (Bernie segera memutuskan sambungan telephone)

"Bernie hanya mengirimkan satu video. Ternyata pelakunya berhasil kabur" (Gerutu Jesse)

"Apa yang kau fikirkan..?" (Winter baru saja muncul dengan handuk di badannya)

"Tidak ada. Aku akan mandi. Jangan bukakan pintu untuk siapa pun. Karena aku tidak ingin pria lain melihatmu yang masih menggunakan handuk" (Usul Jesse pada Winter)

Winter mengangguk faham. Saat ini hubungan mereka layaknya suami istri sungguhan. Jesse terang-terangan menunjukkan sikap posesifnya. Ia pun segera ke kamar mandi. Winter duduk di samping ranjang sembari menunggu Jesse yang masih mandi.

TOK

TOK

Suara ketukan pintu mengalihkan lamunan Winter. Ia mengingat pesan Jesse bahwa dirinya tidak di perbolehkan membuka pintu. Bersamaan dengan hal itu. Jesse keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya.

"Ada ada yang mengetuk..??" (Tanyanya)

"Iya. Katamu aku tidak boleh membuka pintu" (Jawab Winter)

"Hm" (Jesse mengusap kepala istrinya dan berjalan menuju pintu)

"Lama sekali" (Ejek Pho sembari memberi paper bag pada Jesse)

"Aku baru selesai mandi...!" (Jesse pun menerima paper bag itu)

"Berdua...??" (Tanya Nine yang tiba-tiba muncul dan bertanya)

"Iya" (Jawab Jesse. Pho dan Nine pun tersenyum simpul)

"Kami akan menunggu mu di bawah" (Usul Nine. Jesse pun hanya mengangguk. Ia menutup pintunya dan berjalan mendekati Winter)

"Pakaianmu" (Jesse memberikan paper bag itu. Winter pun menerimanya)

-

Selepas mengenakan pakaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selepas mengenakan pakaian. Jesse dan Winter keluar dari kamar. Mereka berjalan beriringan. Winter mendadak gugup. Berulang kali Winter menyelinap memperhatikan Jesse yang benar-benar sangat tampan dan mempunyai mata yang sangat sipit sekali. Lesung pipi Jesse masih bisa Winter lihat meskipun Jesse tidak tersenyum. Wangi parfum maskulin milik Jesse membuat Winter gila, sungguh pria tampan dihadapannya ini bisa memporak-porandakan setiap hati wanita. Keduanya tiba di restoran hotel.

-

"Syukurlah kalian datang tepat waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Syukurlah kalian datang tepat waktu. Jika tidak..! Maka aku akan menghabiskan semua sarapan ini" (Bernie berusaha untuk mencairkan suasana di antara mereka)

"Kenapa kau pesan banyak sekali, Bernie..!" (Ice melihat makanan di atas meja)

"Sushi, Ramen, Takoyaki, Karaage, Okonomiyaki, Gyoza, Udon, Sashimi" (Gumam Ryu)

"Selamat sarapan.!" (Bernie mempersiapkan piring dan garpu)

"Bernie..!! Video yang kau kirimkan hanya ada satu pelaku..!! Apa kau sudah mendapatkan informasi pelayan yang memberikan minuman pada Winter..?" (Tanya Jesse serius)

Pertanyaan Jesse membuat Dixie tersedak karena terkejut. Sontak membuat yang lainnya menoleh ke arah Dixie. Diddy begitu khawatir dan memberikan segelas air.

-

"Tidak perlu mencari tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak perlu mencari tau..! Aku sudah tau siapa yang melakukannya..!" (Perkataan Jesse membuat Dixie mendadak terdiam dan segera meletakkan gelas di atas meja)

"Selesai kan sarapan mu..! Kita harus segera pulang.!" (Usul Jesse pada Winter. Winter pun hanya mengangguk. Jika Jesse berbicara seperti itu, maka yang lainnya tidak melawan)

Waktu sudah menunjukkan 10.00 pagi. Mereka memutuskan untuk pulang. Winter duduk di kursi belakang bersama Jesse. Sementara Pho mengemudikan mobil. Sedangkan Ryu duduk di samping Pho. Namun tiba-tiba mereka merasakan guncangan pada mobilnya karena Pho mengerem secara mendadak. Membuat Ice dan yang lainnya berhenti secara mendadak di belakang mobil Jesse. Jesse pun menggerutu kesal.

"Kenapa kau berhenti mendadak, Pho..?" (Protes Jesse kesal)

"Mobil itu menghalangi mobil kita" (Ryu mengamati mobil di hadapannya itu)

Jesse pun keluar dari mobil dan berjalan mendekat saat pria yang berjalan ke arahnya. Jesse mengenali pria itu. Salah satu pria yang berasal dari Geng Red Dragon.

***

VOTE, KOMEN, SHARE, FOLLOW

TERIMA KASIH GUYS

BERSAMBUNG

-

-

-

24/7 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang