Terbawa Suasana

10 2 0
                                    

-

Pagi ini matahari begitu terik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini matahari begitu terik. Sinarnya masuk melalui celah-celah pintu. Seakan mengajak untuk segera beranjak. Agar diri segera bergerak. Sinar mataharinya begitu menyilaukan mata. Jesse dan yang lainnya baru saja menyelesaikan sarapannya. Ia dan Winter melangkahkan kakinya di salah satu ruangan. Setelah Jesse mengisi password pintu, Winter segera membuka pintu lebih dulu. Pandangannya tertuju pada seseorang yang tengah termenung di depan jendela besar. Winter pun menyapa lebih dulu.

"Kau sedang memikirkan apa..?" (Suara Winter membuyarkan lamunan Nalinthip)

"Aku baru tau kalau tirai ini bisa di buka" (Nalinthip memberitahu Winter)

"Ternyata ada jurang di bawahnya" (Nalinthip pun berdiri dan beranjak mendekati Winter)

"Aku kira kau akan melompat ke jurang" (Seloroh Winter dengan penuh ejekan)

-

"Aku tidak sebodoh itu untuk melompat" (Bantah Nalinthip dengan cepat)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak sebodoh itu untuk melompat" (Bantah Nalinthip dengan cepat)

"Apakah kau sudah makan makanan yang di bawakan Ryu.?" (Tanya Jesse sambil duduk)

"Sudah. Terima Kasih" (Nalinthip masih sedikit sungkan dan malu pada Jesse)

"Aku perhatikan ada perubahan pada dirimu" (Nalinthip kemudian berbicara pada Winter)

"Mungkin karena bawaan bayi. Akhir-akhir ini aku terbawa suasana" (Balas Winter)

"Itu berarti..! Hamil..! Kau sungguh sedang hamil..?" (Nalinthip memastikan lagi)

"Iya. Aku hamil anak kembar tidak identik" (Winter mengangguk dengan tersenyum)

"Wah..! Selamat..!" (Nalinthip begitu antusias. Bahkan Jesse tersenyum melihat)

"Sayang. Aku harus menyusul teman-teman yang lain" (Tutur Jesse lembut)

"Iya, Sayang" (Jesse senang mendengarnya karena sejak kemarin Winter memanggilnya 'Sayang'. Raut wajah Nalinthip berubah kecewa)

24/7 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang