Ingin Makan Sesuatu

8 2 0
                                    

-

"Akhir-akhir ini ada banyak kejadian yang harus di lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhir-akhir ini ada banyak kejadian yang harus di lakukan..!! Kau harus tetap berada di samping Nona Winter, Jesse.!" (Ucap Pearl sembari tersenyum pada Jesse)

"Sisanya serahkan saja pada kami" (Sambung Bernie yang duduk di samping Pearl)

"Baiklah. Kalau begitu aku harus ke Mansion sebelum malam" (Usul Jesse lagi)

"Hati-hati di jalan, Jesse" (Ujar Nine dan Ice yang menatap Jesse)

"Terima Kasih" (Jesse dan Pho berlalu pergi meninggalkan markas Mighty Warrios)

-

"Pho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pho...!" (Jesse memberhentikan langkahnya kemudian memanggil Pho)

"Ada apa, Jesse..?" (Pho menjawab sembari berdiri di belakang Jesse)

"Tiba-tiba saja aku ingin makan Burrito"

"Lalu...?!" (Pho sengaja bertanya)

"Ya, tentu saja kau harus belikan aku makanan itu" (Sahut Jesse kesal)

"Astaga" (Pho menepuk keningnya frustasi. Lantas membuat Jesse semakin kesal)

"Kenapa kau menyalahkanku..? Apa kau tidak ingin lagi berteman dan bekerja denganku, Hah..?" (Pho semakin panik mendengar perkataan Jesse)

"Iya..Iya..! Aku akan segera membelikannya untuk mu" (Pho akhirnya menurut)

DRRTTT

Suara ponsel yang ada di saku celana Jesse berbunyi. Buru-buru Jesse menjawab panggilan tersebut. Ia tau bahwa Winter yang menghubunginya dari nada deringnya.

"Ada apa, Sayang..?!"

"Kau ada di mana, Sayang..? Kapan kau akan pulang..?" (Tanya Winter pada Jesse)

"Aku baru akan pulang. Kau membutuhkan sesuatu..?" (Jesse kembali bertanya)

"A-Aku ingin makan sesuatu tapi..." (Winter tampak ragu untuk memberitahu)

"Makan sesuatu..? Tunggu sebentar..!!" (Jesse menjauhkan ponsel dari telinganya)

"Tunggu dulu, Pho..! Kau diam dulu disini..." (Pho mendadak berhenti)

"Katakan padaku, kau ingin makanan apa, Sayang..?" (Tanya Jesse pada Winter)

"Aku ingin makanan yang ada di Candle Café. Sushiritto, Avocado Toast, Carne Asade Fries, Buritto" (Winter menyebutkan makanan itu. Membuat Jesse terperangah)

"Apa ada tambahan lagi..?" (Jesse kemudian bertanya lagi)

"Aku ingin kau sendiri yang membelikannya dan membawakannya juga" (Runtuhlah sudah Pertahanan Jesse. Ia tidak akan sanggup menolak permintaan istrinya)

"Baiklah. Tunggu beberapa menit lagi" (Ucap Jesse dari panggilan telephonenya)

"Terima Kasih, Sayang..!!" (Suara Winter kembali ceria. Membuat Jesse tersenyum)

-

Jesse terburu-buru membawa makanan-makanan pesanan Winter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jesse terburu-buru membawa makanan-makanan pesanan Winter. Sudah 45 menit dirinya baru tiba di Café itu memerlukan waktu selama itu. Bahkan Jesse mengancam akan meratakan Café tersebut jika pesanannya tidak di dahulukan.

"Sayang..! Aku sudah membawakan pesananmu" (Winter segera menuruni anak tangga)

"Hati-hati" (Jesse mendekati Winter . Khawatir jika istrinya terjatuh dari tangga)

"Maaf. Aku terlalu senang" (Ucap Winter. Kemudian mereka berada di meja makan)

"Bagaimana rasanya..?!" (Tanya Jesse yang memperhatikan Winter)

"Enak sekali. Kau harus mencobanya" (Winter menyuapi Jesse)

"Enak tidak..?!" (Winter memastikan dan Jesse hanya mengangguk)

"Sudah kenyang sekarang..?!" (Tanya Jesse dengan tersenyum. Winter pun mengangguk)

Jesse tidak ingin membuang waktu lagi. Ia langsung menggendong tubuh Winter. Hingga membuat wanita itu terkejut.

"Jesse..! Apa yang kau lakukan..?" (Winter bertanya dengan polos)

"Aku ingin mengisi energi" (Jawaban Jesse membuat Winter mengerti)

"Ini masih siang" (Membuat Jesse terkekeh sembari menuju ke kamar)

"Pagi, siang, malam sama saja untukku" (Membuat Winter menyembulkan rona merah)

Setibanya di kamar, Jesse merebahkan tubuh istrinya dengan berhati-hati. Memulai dengan mencium setiap inci wajah Winter dan kemudian menanamkan ciuman di bibir. Ciuman lembut itu berubah menjadi ciuman penuh gairah. Jesse sudah memulai aksinya dengan meremmas buah dada kesukaannya itu dan memainkannya sesuka hati. Dress yang di gunakan Winter mempermudah tangan Jesse yang langsung menarik tali pengikat dan menyibakkan satu-satunya penghalang tubuh istrinya. Winter memejamkan kedua matanya saat milik suaminya menerobos masuk dengan lembut. Meskipun sudah berulang kali mereka melakukannya, Winter masih merasakan sakit pada bagian intinya tersebut. Keduanya saling tenggelam dalam hasrat penuh cinta dan nikmat. Jesse benar-benar melakukannya dengan sangat lembut karena tidak ingin menyakiti bayi yang bersemayam di dalam perut istrinya hingga akhirnya keduanya mendesah panjang saat mendapatkan pelepasan. Mengecup singkat kening Winter dan menyingkirkan rambut istrinya yang lembab karena terkena keringat akibat aktivitas panas mereka. Keduanya pun istirahat bersama.

***

VOTE, KOMEN, SHARE, FOLLOW

TERIMA KASIH GUYS

BERSAMBUNG

-

-

-

24/7 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang