Menjadi Candu

13 2 0
                                    

***

20+

WARNING

MENGANDUNG ADEGAN DEWASA

HARAP BIJAK DALAM MEMBACA

-

Setelah dua hari berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah dua hari berlalu. Tiada hentinya Jesse menerjang Winter. Ia merasa tidak pernah puas dan seolah menjadi candu dengan tubuh istrinya itu. Mengherankan bukan.? Karena keputusannya dengan menjadikan Winter sebagai istri sudah benar. Seperti pada hari yang cerah ini. Jesse tengah mengganggu tidur Winter.

"Jesse..! Aku masih mengantuk" (Ucar Winter yang masih tertidur. Jesse pun tersenyum tipis)

"Arrghh" (Berhasil. Jesse berhasil meremmas salah satu buah dada Winter)

"Ya. Baiklah" (Winter pun pasrah dan memberi izin pada Jesse)

Winter merilekskan tubuhnya seolah ia memberi izin kepada Jesse untuk melakukan apapun kepada tubuhnya. Jesse menyingkap tali dress pada bahu Winter. Hingga terpampang nyata pucuk dada Winter yang merah muda dan putih bersih. Jesse segera melahap satu buah dada Winter dan wanita itu mengeluhkan suara desahan. Jesse juga melucuti satu-persatu pakaiannya. Hingga keduanya tidak menggunakan pakaian apapun. Kini Jesse sudah berada di atas Winter. Winter menahan rasa nyeri di bagian bawahnya seolah di hantam benda tumpul yang menerobos untuk masuk. Usaha Jesse tidak sia-sia.

"Apa masih sakit, hm...?!" (Jesse memastikan jika Winter tidak apa-apa)

"Lakukan pelan-pelan saja" (Winter membalas pertanyaan Jesse)

Jesse pun membalas dengan anggukan. Rasa sakit yang di rasakan Winter berangsur lenyap dan berubah menjadi rasa nikmat. Keduanya saling menjabarkan kenikmatan yang tiada tara itu. Jesse pun berhasil mengeluarkan cairan kental miliknya yang memenuhi Rahim Winter dan Winter pun terengah-engah. Jesse pun membiarkan Winter untuk istirahat.

-

Sinar matahari semakin meninggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar matahari semakin meninggi. Perutnya terasa berat karena Jesse tidur dengan memeluk dirinya. Membuat Jesse ikut terbangun. Winter merasakan nyeri pada bagian bawahnya.

"Ada apa..?" (Terselip rasa panik pada pertanyaan Jesse)

"Aku.." (Rasanya Winter malu untuk mengatakannya)

"Apa masih terasa sakit, Hm..?!!" (Pada akhirnya Jesse berinisiatif bertanya)

"Sedikit...!!" (Winter mengangguk pelan)

"Aku akan membantu mu ke kamar mandi" (Jesse beranjak untuk berdiri)

Tubuh Winter melayang begitu saja dan sudah berada di gendongan Jesse. Ia spontan mengalungkan kedua tangannya di leher Jesse. Tanpa banyak bicara. Jesse mendudukkan Winter di atas wastafel sedangkan dirinya sibuk mengisi air hangat di bathtub. Setelah terisi penuh. Jesse mendekati Winter dan kembali menggendongnya ke dalam bathtub. Jesse pun menjauhi bathtub dan memutuskan untuk keluar dari kamar mandi.

"Kau mau kemana..?" (Langkah Jesse terhenti mendengar suara Winter. Ia segera memutar tubuhnya kembali menghadap istrinya. Jesse pun tersenyum)

"Kau ingin melakukannya lagi..?" (Namun bukan jawaban yang di terima oleh Winter)

"Tidak..Aku..." (Winter terkesiap karena ia telah salah bertanya)

BYUR

Jesse pun bergabung dengan Winter di dalam bathtub. Tangan Jesse tidak lupa bergerak liar di buah dada Winter yang memang sangat kenyal. Sepertinya Jesse betah berlama-lama bermain di buah dada Winter seolah memiliki mainan baru.

"Aahhh...Jesse.." (Winter tak kuasa menahan lenguhan nikmat)

"Keluarkan saja. Jangan di tahan" (Bisik Jesse sembari memilin pucuk dada Winter)

"Aahhh" (Lirih Winter yang merasakan milik Jesse sudah masuk di bagian sempit miliknya)

Percikan api panas kembali membara di dalam tubuh Jesse serta Winter. Keduanya saling menikmati sentuhan masing-masing dan memberikan kepuasan. Bahkan di dalam kamar mandi terdengar lengkingan desahan yang menggelora. Tidak dapat menolak kenikmatan bercinta di dalam bathtub. Setelah menghabiskan waktu bercinta di kamar Winter, Jesse sudah rapi dengan pakaian barunya. Ia dan Winter baru saja menuruni anak tangga.

-

"Maaf menganggu waktu mu, Jesse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf menganggu waktu mu, Jesse. Ryu ada di rumah sakit dan di serang oleh seseorang tak di kenal" (Nikaido datang dengan terburu-buru dan membenarkan pakaiannya)

"Apa..?! Antarkan aku untuk menjenguknya..!" (Jesse panik seketika mendengarnya)

"Jadilah istri yang baik selama aku pergi" (Jesse mencium kening Winter dengan pelan)

"Hati-hati di jalan" (Usul Winter pada Jesse. Jesse pun mengangguk faham)

Layaknya suami istri pada umumnya. Winter mengantarkan Jesse sampai di depan teras dan memastikan jika Jesse mengendarai mobil dengan pelan. Hubungan Winter dan Jesse mulai membaik. Winter tidak ingin terjadi sesuatu pada Jesse dan kawan-kawan yang lainnya juga.

***

VOTE, KOMEN, SHARE, FOLLOW

TERIMA KASIH GUYS

BERSAMBUNG

-

-

-

-

24/7 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang