***
Akhirnya dua bulan telah berlalu, Janice juga sudah kembali kepada aktivitas normalnya. Baru-baru ini ia telah memulai syutingnya bersama dengan Juan. Proses syuting berjalan cukup lancar, Janice juga menjadi akrab dengan Juan. Ya, akrab untuk tuntutan pekerjaan karena tidak lucu jika keduanya tampak canggung saat promosi film mereka nanti.
Hari ini Janice menyelesaikan pekerjaannya cukup larut, ia pulang pada pukul 00.00. Seperti biasa, Sandy akan siap siaga memastikan Janice pulang dengan aman baru pulang ke rumah. Saat pulang, Janice merasa gelisah. Wanita itu butuh seorang pendengar untuk mendengar keluh kesahnya di jam selarut ini. Pikiran Janice terpikir pada satu nama yaitu Sandy.
"Aduh, ganggu dia gak, ya? Tapi butuh banget teman ngobrol." Janice menatap ragu ke arah ponselnya, bingung haruskah ia menganggu waktu Sandy selarut ini?
Setelah menimang-nimang, Janice akhirnya memberanikan diri untuk menelepon Sandy. Tidak sampai 10 detik, akhirnya panggilan Janice terjawab.
"Halo, Janice?"
"Hi, Mas. Sorry ganggu malam-malam. Mas lagi sibuk gak?" tanya Janice sambil menatap ke arah jam dinding yang menunjukkan nyaris jam 1 malam, khawatir Sandy sudah bersiap untuk tidur.
"Saya baru mau olahraga, Jan. Ada apa, ya?"
"Jam segini? Olahraga?" tanya Janice dengan nada kaget.
"Iya, biasanya juga begitu."
"Oh, I see. Jadi gini, Mas,"
"Mas, boleh gak saya minta tolong kita motoran ke mana gitu. Saya lagi butuh temen ngobrol, gelisah banget soalnya." sambung Janice.
"Bisa, Jan. Tapi kamu gak capek? Kamu baru selesai syuting."
"Justru saya gak bisa tidur, Mas."
"Oke deh, saya siap-siap dulu, ya."
"Thank you, Mas!"
***Sesuai permintaan Janice, Sandy mengajaknya motoran di tengah malam. Janice selalu suka momen ini, ketika ia bisa melepas penat sejenak dengan menikmati angin-angin malam yang menerpa wajahnya saat naik motor bersama Sandy. Mereka berhenti di sebuah minimarket pinggir jalan yang buka 24 jam untuk membeli sejumlah makanan dan juga minuman ringan.
"Ada cerita apa, Jan?" tanya Sandy membuka obrolan terlebih dulu.
"Mas, sejujurnya saya itu sebel banget tau sama Juan-Juan itu." jawab Janice dengan nada yang terdengar lucu di telinga Sandy karena wanita itu bercerita dengan wajah sok sebalnya.
"Kenapa? Kalian kan dekat di lokasi? Dia juga terlihat baik sama Janice." tanya Sandy penasaran.
"Tuntutan pekerjaan, Mas. Saya gak mungkin gak ngeladenin kan, gimana mau membangun chemistry? Masalahnya Juan-Juan ini sering banget modus ke saya, kalau adegan skinship dia sengaja banget buat salah biar bisa take berulang kali, setiap ada kesempatan mau megang saya mulu, udah gitu sering minta Nara untuk atur waktu biar bisa makan bareng. Kan saya lama-lama risih!" cerita Janice mengeluarkan uneg-unegnya, kekesalan dapat terlihat dari mata Janice.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Fell Harder ; Kim Soohyun x Kim Jiwon
FanfictionMargaretha Janice merupakan seorang aktris yang tengah naik daun karena meledaknya serial yang baru ia mainkan. Karena tengah naik daun, keamanan artis pun ditingkatkan untuk menghindari kejaran fans-fans fanatik yang dapat melukainya. Hal itu memb...