12. Rahasia Sandy

481 73 13
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Benar kan kamu Sandy?" tanya Ayah Janice kembali.

"Ah, iya, Pak. Senang bertemu dengan Bapak dan Ibu, saya Sandy yang selama ini jadi bodyguard Janice." Sandy mengulurkan tangannya kepada Ayah Janice, membuat sosok paruh baya itu sedikit bingung.

Meski bingung, Ayah Janice tetap menjabat tangan Sandy. Sepertinya ia bisa menangkap kode dari ekspresi dan gelagat Sandy. Ibu Janice pun demikian, sedikit bingung dengan pemandangan barusan.

"Kalau begitu saya permisi jaga depan Pak, Bu, silahkan ngobrolnya sama Janice." pamit Sandy dengan sopan lalu berjalan keluar dari kamar.

"Papa kenapa deh tanyanya gitu banget? Itu Mas Sandy ketakutan karena Papa tanya tiba-tiba." protes Janice, memasang wajah cemberutnya.

"Ah, iya, Papa refleks aja tadi. Papa kan gak pernah ketemu sama orang yang kerja sama kamu." jawab Ayah Janice dengan sedikit gugup, tampak menyembunyikan sesuatu.

"Kamu gimana? Udah merasa baikan?" tanya Ayahnya kini menatap Janice dengan khawatir.

"Aku udah gak papa, Pa." jawab Janice memasang senyumnya agar orang tuanya tidak khawatir.

"Benar-benar deh ya itu yang namanya Juan, tega banget ngelakuin ini sama kamu." geram Ibu Janice, merasa marah dengan peristiwa yang menimpa anaknya.

"Papa gak akan lepasin dia begitu aja, si Juan itu harus dapat hukuman yang setimpal!" begitu pun Ayah Janice.

"Udah Pa, Ma, nanti juga akan diurus sama pengacaraku. Kalian jangan khawatir, yang penting aku udah baik-baik aja sekarang, berkat Mas Sandy juga." kata Janice, menenangkan emosi kedua orang tuanya.

"Dia yang nyelamatin kamu?" tanya Ayah Janice.

"Iya Pa, Mas Sandy itu bodyguard terbaik aku. Dia yang selalu jamin keselamatan aku selama ini." jawab Janice sambil mengangguk.

Mendengar jawaban Janice, kedua orang tua Janice bertatapan seolah berkomunikasi. Setelah itu mereka memutuskan untuk terus mengobrol lagi dengan Janice. Kurang lebih 2 jam kemudian, Ayah Janice keluar dari ruangan Janice berhubung Janice ingin istirahat dan membiarkan istrinya menemani putrinya.

"Nak Sandy." panggil Ayah Janice begitu melihat Sandy sedang duduk di depan ruangan Janice

"Ya, Pak." Sandy pun berdiri dan mendekat ke arah Ayah Janice.

"Bisa kita bicara?" tanya Ayah Janice, yang diikuti anggukan oleh Sandy.


***

Sandy dan Ayah Janice kini berada di kantin rumah sakit. Sandy juga membelikan 2 buah kopi panas untuk dirinya dan Ayah Janice. Rasanya jantung Sandy berdegup dua kali lebih kencang saat bertemu dengan orang tua Janice dan kini ia akan berbicara empat mata dengan Ayah Janice.

✔️Fell Harder ; Kim Soohyun x Kim JiwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang