***
Malam itu, akhirnya kedua orang tua Janice menceritakan semuanya. Mereka akhirnya menceritakan tentang sosok Sandy yang sudah tidak asing bagi keluarga mereka. Namun memang sejak Januar meninggal, Sandy menghilang cukup lama karena masih dihantui rasa bersalah. Wajar Janice tidak mengenali, saat itu ia juga sedang di puncak karir dan saat pulang pun dirinya hanya fokus menangisi kepergian kakaknya tanpa memperdulikan orang lain.
Mendengar cerita orang tuanya, Janice menangis. Entah menangis karena turut sedih mendengar betapa menderitanya Sandy, atau menangis karena marah Sandy dan orang tuanya tidak jujur sejak awal. Perasaan Janice sangat campur aduk hingga tidak bisa diutarakan dengan kata-kata.
Keesokkan harinya, Janice memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Ia harus bertemu dengan Sandy dan meluruskan ini semua, serta membahas kelanjutan hubungan ini. Janice tidak akan rela jika hubungan ini berakhir sia-sia, ia baru saja mendapat feedback yang baik dari Sandy. Ia ingin dirinya dan Sandy benar-benar menjalin hubungan yang nyaman seperti yang Janice inginkan.
***
Janice sudah kembali ke apartemennya dan meletakkan semua barangnya terlebih dulu. Lalu ia meminta Kinara untuk menemaninya ke tempat Sandy tinggal selama ini. Janice telah menceritakan tentang Sandy, hal itu membuat Kinara tak kalah terkejut.
"Gimana kalau dia udah pergi, Nar?" tanya Janice gelisah, ia takut pria itu sudah duluan pergi sebelum ia sampai ke rumahnya.
"Tenang dulu, Jan. Kalau memang nanti dia udah pergi, kita tanya Om dan Tante tentang kantor dia, ya." jawaban Kinara berusaha mengurangi kegelisahan sahabatnya, ia juga turut prihatin dengan Janice.
"Gak ngerti alasan dia tu apa tiba-tiba menghilang dan menghindar dari aku. Kalau memang dari awal dia gak mau menjalani hubungan, harusnya dia gak kasih harapan!" kesal Janice, kini kemarahan lebih mendominasi dirinya, ia merasa dipermainkan oleh Sandy.
"Sabar, Jan. Aku yakin dia punya alasan tersendiri, semoga kalau ketemu kamu bisa dapat jawaban itu, ya. Sekarang tenangin diri dulu, semua bakal baik-baik aja." ucap Kinara.
***Akhirnya mereka telah sampai di tempat tujuan. Sebuah perkomplekan rumah sederhana dengan rata-rata bangunan bertingkat 2 lantai. Sembari mencari nomor rumah Sandy, Janice tetap saja merasa gelisah takut tidak bisa bertemu dengan Sandy. Matanya dengan fokus mencari nomor rumah Sandy hingga akhirnya netranya menangkap sosok Sandy yang berdiri di depan pintu salah satu rumah. Pria itu terlihat sedang mengawasi orang-orang yang membawa kotak-kotak dan barang-barang ke mobil pickup. Sepertinya Sandy juga ingin melarikan diri dan tidak ingin menemui Janice.
"Nara, dia beneran mau ninggalin aku." kata Janice kini terisak, kegelisahan dalam hatinya berubah menjadi kesedihan.
"Jan..." Kinara sangat prihatin, ia hanya bisa mengusap punggung Janice untuk menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Fell Harder ; Kim Soohyun x Kim Jiwon
FanfictionMargaretha Janice merupakan seorang aktris yang tengah naik daun karena meledaknya serial yang baru ia mainkan. Karena tengah naik daun, keamanan artis pun ditingkatkan untuk menghindari kejaran fans-fans fanatik yang dapat melukainya. Hal itu memb...